Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
====🦊🦊🦊====
Ini adalah kisah gw. Nama gw y/n, seorang gadis yang sudah lama mengidap mental illness. Atau bahasa gampangnya depresi. Yang bahkan membuat gw hampir kehilangan diri dan nyawa gw sendiri. Yang selalu diserang oleh trauma tanpa permisi. Diserang memori terburuk dalam hidup gw tanpa henti. Sampai gw memasuki dunia perkuliahan. Menjadikannya alasan untuk gw mau bertahan sebentar lagi.
Tapi ternyata, tidak. Bahkan mimpi gw kalah.
Berulangkali dijatuhkan, diremehkan, tidak dianggap, ditolak, Dikhianati dan tidak bisa menerima kebahagiaan. Itu gw!
Hal yang semakin membuat gw enggan untuk bertahan adalah keluarga yang gw kira bisa menjadi rumah, rumah yang sesungguhnya. Ternyata nggak bisa gw dapetin. Hal kecil yang gw harapkan adalah pelukan. Tapi gw gak pernah mendapatkan itu.
Menyembunyikan luka dan kesedihan itu sesak. Menangis pun tidak membuat gw merasa lega. Gw hanya bisa menunjukkan sisi dingin, ceria dan tegas. Itu yang terlihat. Namun diri gw yang sebenarnya adalah sunyi, sakit, gelap, rapuh dan hanya tangis yang ada.
Dan dari semua yang tersisa, hanya ada satu orang yang bisa gw percaya. Seorang laki-laki yang tanpa sengaja takdir mempertemukan kami. Dia Huang Renjun. Seorang pribadi yang dewasa, baik, penyayang, tegas dan penuh aura positif. Dia yang selalu menemani gw selama ini. Disaat orang pergi, dia menetap. Disaat orang membenci gw, dia menyayangi gw. Hanya dia, setelah Tuhan tentunya.
Dan hanya dia yang tahu diri gw yang sebenarnya. Dia tahu tentang penyakit yang gw derita selama ini. Dan dia paham itu.
🦊
Kali ini gw kembali dipatahkan, dipatahkan dengan harapan dan kembali diserang. Gw nggak munafik kalo gw sering selfharm. Gw tinggal sendiri, untuk menjauh dari keluarga.
Tinggal disebuah apartemen yang nggak jauh dari kampus. Seharian ini gw cuma dikamar. Tidak bisa tidur, tanpa makan, dan hanya meminum kopi pahit favorit gw. Semenjak apa yang terjadi, gw benci apapun yang manis. Karna manis seakan mengejek kenyataan hidup gw. Dan ini sudah gelas ketiga yang gw minum.
Tak hanya penyakit mental, gw juga punya penyakit asam lambung. Dan seolah gw sedang merencanakan bunuh diri secara perlahan. Tidak lagi selfharm namun membunuh semua organ ditubuh gw.
