41

2.4K 336 119
                                    

Jam menunjukkan pukul dua pagi saat terdengar suara tangis bayi saling sahut menyahut, pilihan mereka meletakkan tiga bayi super aktif di kamar yang sama seperti nya pilihan paling salah. Karna jika salah satu dari mereka menangis maka yang lain akan terganggu dan ikut menangis.

Ten yang baru saja tidur setelah menyusui Sungchan mau tak mau harus segera bangun saat mendengar Jisung menangis, pria mungil itu benar-benar lelah dengan aktifitas barunya. Tapi itu tak menghalangi Ten untuk terus mencurahkan rasa syukur atas kedatangan malaikat-malaikat itu.

Saat dia membuka kamar para bayi perlahan, dia terkejut saat melihat Jaehyun yang seperti nya tengah kesulitan menenangkan Jisung. Pria itu berjalan kesana kemari agar tangis Jisung mereda hingga tak menyadari kedatangan Ten, membuat senyum tipis Ten terukir entah sejak kapan.

Ten menepuk bahu Jaehyun pelan, "Sini biar Jisung Ten gendong aja".

Jaehyun terkejut melihat kedatangan Ten, padahal rencananya dia berniat menenangkan Jisung yang menangis agar Ten bisa tidur dan istirahat.

"Kok kamu ga tidur?".

"Daddy sendiri kenapa belum tidur?".

Jaehyun mengusap tengkuknya pelan saat Ten menanyakan alasannya yang tak kunjung tidur hingga jam dua pagi, padahal nanti pria itu harus datang ke sekolah seperti biasa.

Sebenarnya Jaehyun terbangun karna ingin minum air putih dan secara kebetulan saat itu Jisung menangis, mencoba jadi suami yang baik, Jaehyun masuk dan menimang-nimang anak itu agar tangisnya mereda. Tapi ternyata dia hanya ingin gendongan ibunya.

"Jisung udah tidur, Daddy juga tidur gih". Usir Ten pada Jaehyun karna tidak tega melihat pria itu tidur sambil duduk, tapi Jaehyun menggeleng.

"Kamu belum istirahat, kamu aja sana yang istirahat". Ucap Jaehyun sambil mengusap pipi gembil Ten lembut.

Ten meletakkan Jisung di box bayinya dengan perlahan lalu memberikannya dot agar tidak menangis lagi, lalu pria mungil itu menggandeng tangan Jaehyun keluar kamar.

"Ayo istirahat". Ten tau niat Jaehyun baik, tapi jika dia membiarkan Jaehyun yang menjaga anak-anak itu akan mengganggu konsentrasinya di sekolah.

Dan dia juga tau jika mereka terus menyuruh satu sama lain untuk istirahat maka yang ada hanya perdebatan, maka dari itu Ten memilih untuk beristirahat bersama Jaehyun.

Jaehyun memeluk pinggang Ten sedikit posesif sambil terus mengendus lehernya, membuat Ten kegelian dan berakhir dengan menarik Jaehyun ke depan. Pria itu tertawa saat Ten menepuki pipinya karna kesal terus menerus di jahili, padahal Jaehyun hanya rindu.

"Babe".

"Hm?".

"Why do babies never sleep at night?".

Ten terkekeh sejenak mendengar pertanyaan konyol Jaehyun. Hei! bukankah itu hal yang wajar? Bayi selalu menangis di malam hari, meminta diperhatikan seharian penuh tanpa jeda. Sedikit mengganggu tapi begitulah kenyataannya.

"Mungkin karna mereka belum terbiasa". Jawab Ten pelan sambil mengusap surai Jaehyun lembut, pria yang awalnya fokus mengecupi dada Ten itu kemudian mendongak menatap sang istri.

"Maksudnya?".

"Ih Daddy kan kepala sekolah, masa ga ngerti sih!". Cebik Ten kesal.

Jaehyun ikut mencebikkan bibirnya, "Jadi kepala sekolah bukan berarti Daddy tau pasal kehamilan sama hal-hal menyangkut bayi, lagian Daddy ga pernah hamil".

Ten terdiam sejenak sebelum seringai jahil terpatri di wajahnya, dia membiarkan Jaehyun kembali mengecupi dadanya dan sesekali menjilat nipple nya seperti bayi. Pria itu menjilat dan menyesap nipple Ten rakus, seakan mengatakan jika dia akan menghapus bekas-bekas bibir sang anak dari mainan favoritnya.

Beloved | AllxTen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang