Delapan

8 2 0
                                    


Syahira dan kedua sahabat nya sedang menuju ruang osis. Pasalnya tadi pagi fauzan (ketua osis) menghampiri kelas mereka dan memberitahu akan diadakan  rapat pada jam istirahat. Mereka akan mengadakan rapat karena minggu depan akan diadakan pentas  di sekolah mereka.

"Syah lu bakal nampilin apa?"tanya livia

"Gua bakal nyanyi bareng nada tapi nada bakal mainin gitar"ucap syahira "Iya ngga nad?"tanya syahira.

"Yoi dong" jawab nada

Mereka pun tiba di depan ruang osis.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu berbunyi.Saat mereka bertiga masuk hanya baru ada beberapa orang saja didalam.

"Ehh syah"ucap fauzan yang menghampiri mereka bertiga dan berdiri di depan syahira

"Ehh iya"jawab syahira

"Udah makan?"tanya fauzan

"Udahko tadi barengan ama livia ama nada juga"ucap syahira

"Heh lu kata disini gada orang apa? masa lu nanya ke syahira doang disini tuh ada gua ama livia"ucap nada dan diangguki oleh livia

"Ga penting gua nanya ke lu berdua"ucap fauzan

"Jangan jangan lu suka yaa ama syahira"jawab nada menebak

Fauzan yang ditanya begitupun langsung kelagepan dan menggaruk belakang lehernya yang tak gatal. Pasalnya fauzan emang benar menyukai syahira.

"Wehhh ayoo rapat uda pada rameee"ucap syawal selaku wakil ketua  osis dan teman kelas fauzan.

Mereka pun langsung menghampiri meja yang akan diadakan rapat hari ini.

Syahirapun keluar bersama anggota osis lainnya. Dan menuju ke kelas mereka masing masing.

"Sandii!!!" ucap syahira memanggil sandi yang masih di koridor sekolah. "Gua duluan yaa mau nyamperin calon gua"ucap syahira sambil tersenyum. Padahal di dalam hatinya terasa sakit karena mengucapkan kata calon  yang tak akan pernah terjadi.

"Yaudah sana samperin"ucap livia dan diangguki oleh nada. Syahira pun pergi dan menghampiri sandi.

"Gua takut syahira gabisa terima dengan keadaan nad"ucap livia yang masih menatap kepergian syahira

"Udah vi kita bantu doa aja semoga aja syahira ngga terlalu dalam menyukai sandi"ucap nada, "Udah yu kita ke kelas"ajak nada sambil merangkul livia

"Abis dari  mana syah?" tanya sandi

"Ohh gua abis dari ruang osis"jawab syahi

"Lu anak osis?"ucap sandi

"Gua anak ayah dan ibu gua san"ucapnya sambil tertawa

"Ehh iya"ucap sandi, "maksudnya lu anggota osis?"tanyanya

"Iya san gua livia ama nada osis,cuman sebagai anggota doang"jawab syahira. Dan diangguki oleh sandi,

"Ohhiya san minggu depan bakal ada pentas disekolah kita"ucap syahira.

"Lu bakal nampilin sesuatu syah?"tanya nya
Syahira pun mengangguk

"Emang bakal nampilin apa?"tanya sandi lagi

"Gua bakal nyanyi bareng nada cuman nanti nada sambil main gitar"jawabnya jelas

"Ohhgitu semoga sukses dan semangat"ucap sandi sambil menyemangati syahira.
Syahira pun menganguk sambil tersenyum. Lalu mereka pun masuk ke dalam kelas mereka berdua.

Malam pun tiba

Syahira pergi ke alfamart yang lumayan jauh dari rumah nya. Melihat cemilan di dalam kulkas nya abis, dia pun bergegas menuju ke alfamart untuk membelinya. Syahira pergi dengan berjalan kaki dan tidak diantar oleh tio,pasalnya lelaki itu sedang tertidur dan syahira tidak tega untuk membangunkannya.

Pada saat perjalanan pulang syahi di jegat oleh dua orang lelaki yang berbadan besar bisa dibilang preman.

"Wihh ada neng cantik nih" ucap salah satu preman tersebut

"Misi bang"ucap syahira takut

"Mau kemana neng sini dulu jangan buru buru" ucap teman preman tersebut

Syahira pun semakin takut saat tangannya dipegang oleh preman tersebut.

"Lepasin gua!!" ucapnya dengan suara yang berteriak

"Gabakal kita lepasin sebelum kita senang senang" ucap preman tersebut

Sedangkan dari arah kejauhan seseorang melihat kejadian itu. Lalu dia pun menghampiri ketiganya.

"DASARRR BENCONG BERANINYA SAMA PEREMPUANNN!!!"ucap lelaki tersebut dengan suara kesalnya

"Ada superhiro dadakan nih bos"ucap salah satu preman tersebut

"Fauzan" ucap syahira. Lelaki yang menghampiri syahira tadi itu fauzan

"Syah pergi dari disini cari tempat aman"ucap fauzan. Syahira pun sedikit menjauh dari mereka bertiga

Bugh!!
Bugh!!

Suara itu membuat syahira takut. Fauzan menghajar dua preman tersebut. Walaupun dua preman tersebut memiliki postur tubuh yang besar tetapi mereka akan kalah dengan fauzan yang aktif dalam bela dirinya.

"Kabur kabur"ucap preman tersebut. Mereka pun pergi

Fauzan pun menghampiri syahira.
"Gapapa kan syah"tanya fauzan

"Gapapako zan"ucap syahira. Syahira pun melihat muka fauzan yang sedikit memar di bagian pipi karena terkena tonjok salah satu preman tersebut.

"Zan, muka lu"ucap syahira sambil memegang muka fauzan. Fauzan pun terdiam detak jantungnya pun merasa tidak stabil seperti orang sedang bermaraton.

"Ohh ini gapapa biar nanti gua obatin"ucap Fauzan
"Ko lu ngga dianter ama bang tio"Lanjutnya

"Bang tio tidur tadi kecapean mungkin, ngga tega jadinya buat bangunin dia" jawab syahira

"Yaudah ayo syah gua anter pulang"ajak fauzan

"Gausah zan gua balik sendiri aja lagian bentar lagi juga nyampe ko" ucap syahira tersenyum

"Syah kalo misalnya tiba tiba preman itu dateng lagi sambil membawa temannya gimana?" tanya fauzan. Pasalnya pada saat preman itu pergi fauzan bisa melihat mata mereka yang tak teriman dengan kekalahan.

Syahira pun tampak berfikir lalu dia berkata.
"Yaudah zan"ucapnya

"Yauda syah ayo"ajak fauzan sambil memegang tangan kanan syahira.

Selama perjalanan tidak ada yang bersuara sampai tiba dirumah syahira.

"Makasih yaa zan"ucap syahira

"Sama sama syah"ucap fauzan

"Gamau mampir dulu, biar sekalian gua obatin"ajak syahira pada fauzan

"Gausah uda malem lagian juga nanti gua bisa minta diobatin sama orang rumah"jawab fauzan.
Syahira pun menangguk dan pamit kepada fauzan.

"Yaudah zan gua masuk ya sekali lagi makasih" ucap syahira sambik tersenyum

"Sama sama syah yaudah sana gih masuk"ucap fauzan.

Syahira pun masuk dan fauzan pun sudah tidak melihat punggung syahira. Lalu dia pun pergi dari kalangan rumah syahira dan pulang ke rumah nya.

Setidaknya aku masih bisa melindungimu, walau aku harus memendam rasa ini entah sampai kapan
Fauzan Yanuar















Jangan lupa buat vote dan komen yaa:)

Tak Bisa BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang