Sepuluh

7 0 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu hari dimana semua orang inginkan. Seperti syahira ini, dia sedang berada di ruang keluarga bersama keluarganya. Ayah dan ibu nya sudah pulang ke rumah sejak semalam.

"Syah gimana sekolah kamu"tanya linda. Linda Pratama ibu dari syahira dan tio sekaligus istri dari geri pratama.

"Aman bu"ucapnya sambil terkekeh

"Baguslah kalau begitu, ohh iya kata bang tio emang kita punya tetangga  baru" tanya linda lagi

"Punyako bu"jawab syahira

"Sekolahnya bareng kamu syah?"tanya geri dan diangguki oleh syahira

"Yah, masa syahira suka sama tetangga kita yang baru"ucap tio yang tiba tiba datang dari atas. Syahira yang mendengar pun langsung menoleh dan melototi abangnya itu.

"Ohh yaa?"tanya ayahnya

"Iya yah, dia suka dari pas pertama dia pindah kesini"lanjut tio.

"Tapi yah katanya bang tio syahi dan dia gabisa bersatu"ucapnya sambil menunduk.

"Kenapa memang sayang?"tanya linda

"Aku dan dia beda keyakinan bu"ucap nya lagi.

"Kan masih bisa berteman sayang"ucap linda dan diangguki dengan yang lainnya.

"Memang siapa nama lelaki itu?"tanya geri penasaran.

"Sandi yah" ucap syahira sambil menghadap geri

Tak lama setelah mereka berbincang ada suara bel pintu berbunyi.

Ting tong ting tong

"Bi, tolong bukain pintu"pinta linda

"Baik nyonya"ucapnya sambil pergi dan membukaan pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Assalamualaikum"ucap lelaki tersebut, pada saat sari membukaan pintu dan dia pun menyalimi punggung tangan sari.

"Walaikumsallam ehh den fauzan"ucap sari. Ia lelaki yang sedari tadi bersama sari itu fauzan.

"Silahkan masuk den fauzan"ajak sari. Fauzan pun mengangguk dan mengikuti sari dari belakang.

"Non syahi ada den fauzan"ucap sari setelah memberitahu kepada syahira dia pun pamit langsung ke dapur. Syahira pun binggung ada apa lelaki itu datang kerumahnya pada hari libur.

"Ehh ada nak fauzan"ucap linda

"Hehe iya tante"ucap fauzan

"Sini sini nak bareng dengan kita"ajak linda dan diangguki oleh fauzan. Dia pun menyalami punggung tangan kedua orang tua syahira dan duduk disamping syahira.

"kamu tumben tumbenan kesini ada perlu apa?"tanya geri

"Ini om saya mau minta ijin,mau ngajak syahira pergi keluar"ucapnya.
Syahira yang mendengar pun kaget lalu dia menatap ke arah fauzan pasalnya dia tidak ada komunikasi untuk pergi keluar.

"Ohh begitu kalo om dan tante si setuju aja dari pada syahira diem doang dirumah terus berkhayal melulu untuk menjadi istri nya nanon"ucap geri sambil tertawa. Mereka pun tertawa semua syahira pun memasang muka jutek nya itu. Keluarga syahira juga sudah tahu kalau syahira sangat mengindolakan aktor itu.

"Ayahhh ihhh" ucap syahira kesal

"Iya iya maaf"ucap geri diselingi tawaan

"Yaudah zan bentar yaa, keatas dulu mau ganti baju"ucap syahira dan dia pun pergi menaiki anak tangga dan menuju kamarnya dia.

"Gimana kabar keluarga kamu zan?"tanya linda

"Alhamdulillah tan baik baik sajako"ucap fauzan

"Syukurla kalau begitu"ucap linda. Tak lama mereka berbincang tiba tiba syahira datang dengan menggunakan baju kaos polos dan dilapisi oleh jaket jeans dan memakai rok selutut dengan sedikit polesan make up membuat dirinya kelihatan sangat cantik.

"Ayo zan"ajak syahira
Fauzan pun berdiri dan berpamitan kepada kedua orang tua syahira begitupun dengan syahira.
Mobil fauzan pun keluar dari perkarangan rumah besar milik keluarga pratama.

Pada saat di dalam mobil fauzan tak henti henti nya melirik syahira sambil tersenyum.
"Lu cantik syah"ucap fauzan tiba tiba syahira pun kaget mendengar kata kata itu.

"Hehe makasi zan"ucapnya

Mereka berdua pun sampai disebuah caffe untuk mengisi perut mereka.

Syahira dan fauzan pun masuk hingga duduk di salah satu tempat yang kosong.

"Mas"panggil fauzan kepada salah satu pelayan disitu, dan pelayan itu pun datang menghampiri mereka berdua

"Mau pesan apa mas dan mba nya?"tanya pelayan itu

"Syah mau pesan apa?" tanya fauzan

"Emm gua jus mangga satu ama nasi goreng aja zan"ucapnya

"Yaudah mas nasi gorengnya dua satu pedes satu nya ngga pedes   ama jus mangga satu jus alpukat satu ya"ucap fauzan sambil menyerahkan menu tersebut kepada pelayan itu. Pelayan itu pun mengangguk dan pergi dari tempat itu.

"Nasi goreng yang ngga pedes buat siapa?" tanya syahira heran pasalnya dia belum bilang kalo pesanan dia pun tidak pedas

"Buat lu syah"jawab fauzan santai. Dia memang mengetahui kalau syahira tidak menyukai pedas dia tau semua itu karena setiap kali di kantin syahira kalau beli apa apa tidak pernah pedas.

Syahira pun heran sejak kapan fauzan mengetahui kalau dirinya tidak menyukai pedas. "Tau  darimana?"tanya syahira sambil menyipitkan matanya sambil melihat kepada fauzan

Fauzan yang ditatap itu pun langsung kikuk "Emm dari setiap lu beli makan di kantin"jawabnya sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal

"Berarti lu merhatiin gua?"tanya syahira

"Ngga juga"jawab fauzan santai

Tak lama pelayan itupun datang dan menaruh makanan itu di meja syahira dan fauzan.

Mereka pun langsung makan dengan hening. Sebelum dia makan syahira pun tak sengaja melihat seorang lelaki yang sedang duduk di depan meja mereka hanya dihalang oleh satu meja lagi. "Sandi" gumamnya

Syahira pun masih melihat ke arah lelaki itu dia melihat betapa senangnya dia disana bersama dengan seorang wanita yang dia tak kenal, hatinya berasa sakit ketika melihat lelaki yang dia suka itu. Apakah dia sudah mempunyai pacar? kalau pun ia biarkan syahira bisa untuk melupakannya. Kedua orang itu pun pergi dari caffe itu. Fuzan yang melihat syahira diam saja pun binggung.

"Syah"panggil fauzan

"Syah"panggilnya lagi

"Syahira pratamaa"ucap fauzan ketiga kalinya dan syahira pun melihat fauzan

"Gua mau balik zan"ucapnya

"Yaudah ayoo kita balik" ajak fauzan sambil menaroh duit satu lembar duit berwarna merah dan satu lembar duit berwarna biru. Lalu mengajak syahira keluar dari caffe itu.













Gimana, kira kira perempuan itu siapa yaa?

Jangan lupa vote dan komen makasiiihh:)

Tak Bisa BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang