Happy reading💛
Jenny menghempaskan bokongnya di kursi. Buru-buru mengambil kipas kecil di dalam tasnya lalu menghidupkan kipas tersebut. Menyandarkan punggung ke sandaran kursi dan memejamkan mata. Menikmati kesegaran yang diberikan kipas.
"Ini minuman untukmu, Jenny."
Jenny membuka mata malas. Di hadapannya sudah berdiri Karina, si pemeran antagonis di dalam projek drama ini.
Karina orangnya sangat cantik tapi sayang hatinya jahat dan penuh kedengkian. Berulang kali dia mencoba membuat Jenny kehilangan posisi sebagai pemeran utama di projek ini. Mulai dari menggoda sutradara, membuat rumor buruk tentang Jenny, dan menggoda atasan lainnya. Lebih parahnya, dia sering berniat mencelakai Jenny saat di lokasi syuting. Sangat cocok memang mendapatkan peran antagonis. Tidak perlu berakting jahat lagi karena sebenarnya memang sudah jahat.
Hanya saja, Karina bermain secara halus. Dia tidak menunjukkan sifat aslinya di hadapan Jenny dan bertingkah layaknya teman baik. Sayangnya Jenny tidak pernah tertipu oleh tipu daya muslihatnya.
Karina sering mendekati Jenny tapi Rubi selalu menghalangi gadis satu itu. Rubi tidak suka melihat sahabatnya didekati oleh parasit seperti Karina karena ia tahu niat asli Karina mendekati Jenny. Sial sekali hari ini Rubi tidak hadir di lokasi syuting menemani Jenny karena pria itu disuruh orangtuanya untuk menghadiri perjamuan Raja Damian.
Jadi, sekarang terpaksa Jenny harus berhadapan dengan perempuan menjengkelkan seperti Karina.
"Terima kasih." Jenny menerima minuman itu tanpa protes supaya Karina cepat pergi tapi keinginannya tidak tercapai karena Karina malah duduk di sampingnya.
"Kenapa kau datang sendiri hari ini? Dimana asisten tampanmu itu?"
'Cih! Sok akrab!' decih Jenny dalam hati.
"Dia sibuk." Sahut Jenny apa adanya.
"Ohh. Memangnya seorang asisten sepertinya punya kesibukan seperti apa hingga membiarkanmu datang sendirian ke lokasi syuting?"
"Aku tidak harus selalu ditemani olehnya karena aku bukan anak kecil." Kekeh Jenny santai namun mampu membuat Karina tersinggung tapi ia tidak menunjukkannya.
"Haha. Bukan itu maksudku. Oh ya, minum lah kopinya supaya tenggorokanmu lebih segar."
Jenny mulai bosan. "Iya. Ehm, aku ingin jalan-jalan dulu."
"Bolehkah aku ikut?"
"Sayangnya setelah ini ada adeganmu. Mungkin lain kali saja kita jalan-jalan bersama."
Jenny bangkit dari duduknya dan berpamitan pada Karina, juga pada kru lainnya.
Mereka menyuruh Jenny untuk berhati-hati karena takut Jenny tersesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel Of Jenny
FantasyDemi menghindari kejaran Sasaeng fans yang terobsesi membunuhnya, Jenny terpaksa bersembunyi di dalam sumur tua. Namun, siapa sangka, saat keluar dari sumur itu. Jenny sudah berada di zaman kekaisaran dan dipertemukan dengan lima pria tampan yang m...