"Maaf. An Na tidak sengaja menabrak kakak." Pinta An Na memelas sembari memegang tangan si pria berambut putih. Membuat pria tersebut tersadar dan mengalihkan pandangan dari Jenny.
Jenny merenggut tidak suka melihat An Na merebut perhatian pria incarannya. Apalagi ketika melihat pria itu menaruh rasa kagum pada An Na.
Pria itu berjongkok, menyejajarkan tingginya dengan An Na, lalu mengelus puncak kepala An Na lembut dengan senyuman lembut dan memikatnya. Parahnya Jenny merasa kalah saing dari An Na. Pria tadi hanya terpesona padanya bukan menampilkan senyuman manis.
Mata Jenny memicing ke arah An Na. 'apakah gadis kecil ini ingin merebut pria incaranku?' batinnya.
"Tidak usah meminta maaf, gadis kecil. Lagipula aku tidak apa-apa."
An Na bersorak senang dan langsung memeluk pria incaran Jenny. Membuat Jenny melotot kaget. "Terima kasih, kak." Semakin melotot kaget kala pria itu mencium puncak kepala An Na.
Jenny masih setia menjadi penonton. Sampai pelukan kedua orang itu lepas tapi si pria malah menggendong An Na karena An Na memintanya tanpa tahu diri.
"Kalian berasal dari kediaman mana?" Baru lah pandangan pria tampan tertuju padanya. Jenny hendak menjawab tapi di dahului oleh An Na.
"Kami tidak punya kediaman karena kami berdua yatim piatu. Selama ini hanya kakak yang An Na punya." Jawab An Na seraya menangis terisak-isak.
Jenny melongo. Padahal perasaan dia tidak pernah menyuruh An Na untuk mengatakan hal itu.
"Kasihan sekali nasib kalian. Bagaimana kalau kalian tinggal di istanaku?"
Jenny semakin kaget. Tidak menyangka pria incarannya tinggal di istana.
"Kakak tinggal di istana? Kakak pangeran?" Namun lagi-lagi An Na menyerobot pertanyaannya.
"Aku kaisar dinasti ini, gadis kecil. Namaku Bai Yu."
'hah?! Kaisar?! Pria tampan ini kaisar?! Ewhh gak jadi menargetkan dia deh karena dia pasti punya banyak selir.' batin Jenny mendadak ilfeel setelah tahu status si pria.
"Maafkan kami tidak mengenalimu, yang mulia." Hormat Jenny sambil tersenyum sopan.
"Ayo, Na. Kita pergi. Tidak baik untuk orang rendahan seperti kita berbicara dengan seorang kaisar." Ajak Jenny.
An Na mengerucutkan bibir kesal namun tetap menuruti perkataan Jenny. "Turunin An Na, kak. Kata kakak An Na tidak pantas berbicara dengan kaisar."
Pria itu menghela nafas. "Bukan kah kalian tidak punya tempat tinggal? Kenapa tidak tinggal di istana ku saja?"
"Maaf, kaisar. Aku tidak punya bakat apapun dan lagi aku tidak suka diatur-atur orang." Sahut Jenny santai.
Kaisar Bai Yu tersenyum kalem. "Tenang saja. Di istana ku kau tidak akan diatur oleh siapapun karena aku akan melindungi mu. Tidak akan ada yang bisa menindas mu selama aku masih hidup karena kau tamu kehormatan ku."
Jenny tetap ingin menolak tapi An Na kembali menyela. "Ayo, kak. Kita tinggal di istana saja supaya setiap malam kita tidak kedinginan atau pun kelaparan."
Kaisar Bai Yu terkekeh geli mendengar ucapan penuh semangat An Na. Lantas, pandangannya kembali teralihkan ke Jenny. "Bagaimana? Apakah kau mau menerima tawaranku?"
Jenny meringis. Kesal dengan An Na yang tidak berpihak padanya. "Para wanita mu tidak akan menyerang ku, 'kan?"
Kaisar Bai Yu terbahak mendengar pertanyaan Jenny. "Wanita apanya? Aku tidak punya wanita sama sekali. Yang ku punya hanya lah adik perempuan."
Jenny mengernyitkan keningnya heran. "Loh, masa kaisar tidak punya permaisuri dan selir?" Tanyanya langsung.
"Aku berbeda dengan kaisar lain. Aku hanya akan menikahi perempuan yang kucintai." Jelas Kaisar Bai Yu penuh arti.
"Ayo, kak. Kita ke istana saja. Sudah lama An Na mengimpikan masuk ke dalam istana. Bukan kah kakak tahu jelas hal itu?" An Na menatap Jenny memelas hingga gadis itu luluh.
"Baiklah. Maaf merepotkan mu, yang mulia," ujarnya tak enak.
Kaisar Bai Yu tersenyum lebar. "Tidak merepotkan ku sama sekali, nona."
Jauh di lubuk hatinya paling dalam, Jenny juga merasa senang karena bisa tinggal di dalam istana dengan mudah dan yang paling terpenting; kaisar sangat tampan! Saat waktunya tiba, kaisar akan menjadi miliknya seorang dan posisi permaisuri juga miliknya. Oh astaga, Jenny semakin tidak sabar.
Namun, ada satu hal yang tidak Jenny sadari. Kedatangannya ke istana akan membuat dirinya terjerat ke dalam masalah besar.
Bersambung...
12/9/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel Of Jenny
FantasyDemi menghindari kejaran Sasaeng fans yang terobsesi membunuhnya, Jenny terpaksa bersembunyi di dalam sumur tua. Namun, siapa sangka, saat keluar dari sumur itu. Jenny sudah berada di zaman kekaisaran dan dipertemukan dengan lima pria tampan yang m...