Buku adalah tempat menyimpan banyak hal. Misteri hanya dongeng yang tak bisa dijelaskan.
Afella.
Hari mulai terik, para siswa-siswi mulai berbondong-bondong memasuki area kantin, ada juga yang lebih memilih perpustakaan. Seperti halnya Afella, beberapa hari ketika dia melihat sosok laki-laki berjubah depan pintunya.
Afella sangat takut akan kematian, dia hanya membayangkan jika dia mati akan terhunus senjata yang selalu di bawa oleh para malaikat maut.
"Heh!" temen Afella mengagetkan lamunannya.
"Ishh.. tak ada akhlak emang." ucap Afella kesal dengan sorot mata tajam.
"Tumben ke perpus, ada masalah apa nih?" tanya Hira.
Afella menumpuk telapak tangannya dengan tangan satunya, membenamkan wajahnya ke arah bawah. "Apa kamu pernah melihat malaikat maut?" tanya Afella lirih.
"Belum sih, tapi mereka ada dimana-mana. Dan disini juga ada buku tentang malaikat maut sih, aku pernah membacanya." ucap Hira sambil menengok lemari penuh buku di sekitarnya.
"Buku? Penjelasan mengenai malaikat?" tanya Afella lagi.
"Hahaha..bukan, bukan. Itu buku novel cerita fantasi kok." kata Hira sambil beranjak mengambil buku tersebut di salah satu lemari buku perpustakaan.
Beberapa saat Hira pun kembali sambil membawakan buku novel yang dia baca. Sesaat Afella bergidik ngeri melihat sampul buku lusuh yang dibawa Hira.
"Nih bukunya, kalo tidak salah sih di halaman pertama ada gambar malaikat maut yang kamu bilang itu sih.." Hira membolak-balik lembar buku itu sambil mengingat sesuatu.
"Itu cuman novel, lebih baik taruh balik aja. Aku paling males baca." ucap Afella kembali merebahkan kepalanya di atas meja.
"Lihat nih," ucap Hira mengagetkan Afella sambil membuka lembaran yang menggambarkan malaikat maut.
Afella pun kaget dan menatap gambar yang Hira buka,"Sangat mirip." ucap Afella.
"Judul bukunya apa?" tanya Afella yang menutup buku novel itu segera sambil melihat sampul buku.
"Kok tidak ada judulnya?" tanya Afella kembali ke Hira.
"Judulnya VENUSA, ini buku abad pertengahan. Di jaman ini tidak akan ada orang yang ingin baca buku seperti ini. Mereka pikir ini hanya dongeng dan tidak jelas dengan alur cerita buku ini." jelas Hira dengan wajah serius.
"V-venusa?" desis Afella gugup, sambil mengingat kejadian silam saat ibunya masih hidup dan Afella kecil berumur 5 tahun.
Afella dihantui dengan kalimat VENUSA sejak hari itu. Menurut Afella mungkin ada kaitannya dengan pesan yang diberikan malaikat maut depan rumahnya tempo hari itu.
Bel sekolah telah berbunyi, Afella dan Hira bergegas masuk kelas mereka.
"Pulangnya kamu bisa mampir ke rumahku sebentar?" tanya Afella ke Hira.
"Jangankan sebentar, lama juga tidak apa." jawab Hira.
"Sekalian bawa buku tadi." kata Afella .
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUSA : Sayap Dendam
Adventure[ Slow Update ] Afella, dia hanya anak remaja yang ditinggal kedua orangtuanya. Dia tinggal bersama neneknya yang sudah sangat tua. Diusia senjanya nenek tak bisa mengurusi cucunya, sehingga harus Afella yang melakukan segalanya dalam rumah. Tapi ha...