"jadi, lo sama gw itu apa?"
.Semuanya berjalan lancar-lancar saja. Usaha bunda dan tante jeje sangat menghasilkan. Jeje dan hyunjin mengurus bagian antar-mengantar singkatnya pelayan.
Satu kali di hari kamis, tepat hari ketiga usaha buka. Ayah hyunjin secara ajaib mengunjungi mereka.
Tebak bagaimana?
Dewi Fortuna berada disisi hyunjin.
Meski akhirnya terbongkar ternyata malam itu anaknya benar berkata jujur. Keluarga jeje masih menganggap jika bantuan malam itu dari beliau.
Berakhir ayah hyunjin berkata jika uang sewa cukup dibayar setengahnya saja (Itupun sewa awalnya sudah diberi harga paling murah) Dengan ganti jeje bisa berteman baik dengan hyunjin dan membawa pengaruh baik pula.
Tidak tau saja jika anaknya ingin lebih dari teman
Bunda hampir saja bersujud trimakasih. Untung saja tante hiperaktif mencairkan suasana dengan tingkah tak masuk akalnya.
"Udah yuk mending makan rendang buatan tante sekarang. HARI INI GRATIS SEMUA"
.
Sekarang hari jumat malam. Esok keduanya akan berangkat ke acara tahunan sekolah 'perkemahan sabtu minggu'.
Hyunjin dan jeje dilantai dua menyanyikan lagu Bicara milik The overtunes.
Berkata jika kelelahan mengantar pesanan, berakhir diberi ijin akan menginap saja di lantai dua ruko. Ada spring bed disana dan beberapa barang yang keduanya sengaja tinggalkan.
Oh iya beberapa alat masak dibawa kemari juga.
"Besok tante ngotot mau bawain makan abis Maghrib. Dianter ke sekolah"
Hyunjin masih menggaruk senar-senar gitarnya pelan. Mengangguk menjawab pernyataan pemuda didepannya.
"Males bener kaya anak sd aja dibawain begituan" ujar jeje sambil membaringkan tubuhnya di spring bed tanpa sprei.
"Dari sekolah ga meyakinkan. Kata felix dananya kurang, palingan cuma dikasi snack buat malemnya."
Jawaban hyunjin membuat jeda lama diantara mereka.
"Lo suka sama felix jin?"
"Hah?"
Berhasil membuyarkan fokus hyunjin dari gitar kesayangannya. Kini hyunjin sepenuhnya menatap jeje yang berbaring melihat langit-langit kamar.
"Dulu bilang kalo lo gay kan? Orangnya kak felix?"
Ngilu langsung menjalar didada pria bermarga hwang itu.
"Bisa lo ngomong gitu??"
"Hah?" Gantian jeje yang menoleh, tak mengerti dengan reaksi hyunjin.
"Ah lupain dah skip. Omongan gw lagi ngelantur aja. Ada udud ga? Asem banget abis nyanyi tadi"
Jeje duduk menjulurkan telapak tangannya meminta beberapa batang rokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addition || HYUNJEONG
Fiksi Remaja"Aku kamu dijumlahkan saja biar lengkap je.." "Emang salah banget ya jadi homo?"