bag: 05

477 101 46
                                    

Sebaik-baik wajah adalah senyum yang gampang dikenang, Kekasih
(-Sujiwo Tejo)

.

Hwang Hyunjin hanya anak yang kurang bisa dalam bersosialisasi, tapi bukan kutu buku. Ia bahkan tak pernah dapat ranking 10 besar di kelas.

Hampir saja tidak dianggap ada jika tidak melihat kasta sosialnya. Kenyataannya manusia bisa begitu mudah ditukar uang, jangan marah! Ini realitanya.

Taman kanak-kanak. Saat dimana apapun yang kau lihat, praktekan dan itu keren.

Hyunjin hanya menatap dibangku panjang depan kelas saat yang lain bermain dan berlari kesana-kemari. Hyunjin menonton, melihat teman-temannya berebut mainan.

Esoknya, inisiatif untuk membawa tiga buah mainan kesayangannya. Berharap tinggi, semangatnya begitu meletup-letup ia akan bersenang-senang hari ini.

Dahinya menekuk lucu. Transformers optimus prime kesayangannya terbagi dua. Rusak.

Ia marah, dipukulnya tangan temannya yang malah mengadu pada orang besar yang dipanggil miss. Kemudian si tokoh perusak kesayangannya hanya disuruh minta maaf. Hyunjin menolak, ia menjambak rambut miss yang tidak memarahi si perusak.

Sepulang sekolah hyunjin mendapat Bumblebee.

Ia menangis berkata jika itu tidaklah sama.

Besoknya mama hyunjin membawa banyak makanan ringan. Miss kembali tersenyum padanya, siperusakpun kembali meminjam Bumblebee dengan janji menjaga baik-baik.

Bingung. Hyunjin tidak mengerti, kejadian kemarin seperti mimpi. Memaksanya untuk lupa dan menganggap tak ada hari kemarin.

.

Mama hyunjin cantik. Diam-diam hyunjin begitu bangga, mengangkat dagu tinggi-tinggi saat pergi ke supermarket dengan tangannya digandeng mama.

'mamaku cantik. Orang-orang pasti iri'

Tapi ia tidak suka papanya. Papanya terlihat tua, tidak cocok dengan namanya yang begitu cantik.

Bukankah tertulis dibuku cerita jika putri menikah dengan pangeran tampan? Papanya lebih mirip paman sang pangeran.

Papanya selalu pulang malam. Tapi tak pernah absen membawakan begitu banyak mainan.

Sedihnya hyunjin hanya tau hal itu. Ia tak benar-benar mengenal papa maupun mamanya yang cantik.

.

Makin bertambah usia tak membuatnya semakin jago bersosialisasi. Justru membatasi. Bahkan tak berniat untuk melakukannya.

Karena hyunjin sudah mempunyai segala yang tidak dimiliki temannya. Jadi buat apa ia harus punya teman? Kejadian Transformers dulu perlahan membuatnya sadar.

Ia memiliki kehendak lebih dari yang lain. Dan itu terasa menyenangkan.

Hingga suatu hari, entah kenapa tidak menunggu didepan gerbang. Hyunjin sedikit berjalan menuju minimarket ingin membeli ice cream.

Matanya menangkap seorang yang berbeda. Seperti ada sihir, matanya mengamati jelas gerak gerik anak itu.

Senyumnya berbeda. Pertama kali dalam hidup ia mengakui ada seorang lagi yang indah daripada mamanya.

Addition || HYUNJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang