keanehan [Revisi]

486 21 5
                                    

Tengah malam yang dingin dengan jalanan yang sepi aku berjalan menuju apartemen ku, ngomng-ngomong aku baru saja pulang dari pekerjaanku, dan HEI kalian masih inget? Kejadian waktu di apartemen ku saat jungkook baru saja kembali dan jimin berulah lagi dengan menyentuhku. Dari situ hubungan ku dengan nya sudah berjalan baik-baik saja. Hanya tinggal menghadapi sikap jungkook saja yang menurutku akhir-akhir ini pria itu menyebalkan sekali. Tapi aku tau jungkook tetaplah sahabatku dan aku menyayanginya begitu pun dengan pria itu. 

Saat kejadian di apartemen ku saat itu jungkook memberikanku deretan pertanyaan soal aku yang akhir-akhir ini terlihat sering bersama jimin diruang yang sama dan jungkook mungkin menaruh curiga apa yang sedang kami lakukan saat-saat itu. Tapi aku selalu mengatakan kalau semua nya baik-baik saja dan tidak terjadi apapun. Aku dan jimin tetap menjalin hubungan seprti biasa nya. Dan jungkook percaya dengan itu. Walapun sempet protes karna aku membela jimin saat itu. Jungkook cukup mengerti dan tidak banyak bertanya kembali. Namun aku juga seperti teman yang jahat buat jungkook karna menyembunyikan kebenarannya. Tapi yasudah lah aku hanya berharap  semua nya akan baik-baik saja

****

Sesampai nya di apartemen ku aku melepas sepatu ku dan menaruh nya dirak sepatu dan melepaskan tas ku juga ke sofa lalu berjalan kearah lemari pendingin aku butuh minuman  segar untuk menyegarkan tenggorokan ku yang terasa kering dan haus setelah cukup aku meminum air minum itu aku kembali menaruh nya dan menutup kembali lempari es pendigin itu. Setelahnya Aku memutuskan untuk membersihkan tubuhku  dan saat aku ingin berjalan ke kamarku Namun lagkahku terhenti saat mendegar bunyi klik pada pintu apartemen ku dan saat aku menoleh aku terkejut karna ternyta orang yang membuka apartemen ku adalah jimin. Pria itu melihatku dari atas sampe bawah dimana aku hanya berdiri dari pandangan nya. Namun buka itu yang menjadi pokus ku saat ini aku melihat jimin dalam keadaan acak-acakan dengan wajah yang merah padam. Ah bisa menyimpulkan kalau pria itu mabuk Ngomng!-ngomong aku sudah satu minggu tidak bertemu jimin karna kesibukan pria itu yang menjabat sebagai CEO diperushana nya. Jimin berjalan kearahku dengan smirk andalan ya. Dan aku benci melihat dia kalau sudah begitu

"Babyy aku merindukanmu"  Jimin memelukku dengan erat dan aku bisa mencium bau alkohol yang menyeruak ke indra penciuman ku. Lalu Aku mendorong tubuh nya agar menjauh dariku

"Lepaskan jim kau mabuk"   aku memaksa melepaskan pelukan nya  dan Jimin hanya menatapku dengan lekat dan menyentuh pipiku dengan lembut aku masih terdiam memperhatikan nya yang tersenyum padaku

" Kau tahu Aera? seminggu tidak bertemu denganmu membuatku hampir gila" Jimin terkekeh seperti orang gila dengan mengusap-ngusap pipiku dan aku masih diam tidak habis pikir dengan pria ini

"Pekerjaan itu membuatku pusing bukan main, dan aku sangat muak dengan berkas-berkas yang selalu menumpuk dihadapanku" Jimin meracau tidak jelas dihadanku Jujur aku pusing mencium bau alkohol ini namun jimin tidak melepaskan ragkulan nya pada pinggang ku

"Jimin bicaramu ngawur sekali, tolong lepaskan aku. Kepala ku pusing tubuhmu bau alkohol"  Aku ingin melepaskan tangan nya dari pinggang ku namun jimin malah mendorongku ke sofa sehingga membuatku menjerit karna takut pria ini mendidih tubuhku dengan napas tidak beraturan

Walapun hubungan ku dengan jimin sudah baikan tapi tetap saja aku belum terbiasa kalau dengan sikap jimin kalau dalam keadaan mabuk pria ini aku berubah saat mabuk lebih menyeramkan dan kasar dan satu lagi dia tidak akan bisa mengendalikan diri nyaa

"Aku merindukanmu dan juga tubuhmu Aera, Aku butuh pelampiasan untuk mengurangi stres ku saat dikantor" Aku memekik terkejut saat jimin menciumku dengan kasar dan lagi tangan nya mencoba membuka pakaianku Aku takut dan ingin menagis bagaimana bisa jimin menjadikanmu sebagaian pelampiasan
nya dia sudah tidak waras!

"Hentikan jimin kau gila aku bukan jalang!!aku kekasihmu! "  Aku memberontak dengan berteriak berharap jimin sadar dengan perbuatan nya  namun semua nya sia-sia tenaga ku tidak sebanding dengan dirinya karna aku terus memberontak jimin merobek pakianku sehingga aku menjerit tertahan

"Jimin sadarlah kau mabuk!! "  Aku memukul-mukul dada nya namun jimin tidak perduli dia menahan kedua tanganku diatas kepala ku sedangkan pakianku sudah dirobek oleh nya setelah nya jimin menarik pakianku dari tubuhku dan mengepaskan nya ke lantai 

"Aku mohon Aera hh, menurut lah jangan menolakku semakin kau menolak semakin aku berbuat kasar padamu"   Aku tidak tau harus berkata apa aku tidak menolak aku hanya takut jimin dia mabuk aku tidak suka dia yang seprti ini aku benci kalau jimin sudah mabuk seprti ini karna jujur saja ini mengingatkan ku pada kejadian waktu dia memeprkosaku dia menyeramkan kalau mabuk seprti ini

"Jiih" Aku mendesah saat jimin meremas payudaraku dengan lembut dan bibir nya menyumpal bibirku ciuman nya sangat hangat dan penuh gairah jimin menyesap lidah ku dengan penuh napsu dan mengigit bibir bawah dan atas secara bergantian setelah puas dengan bibirku dia mengalihkan bibir nya pada leher ku dan mengisap nya disana

"Jihmin jangan di gihgit"  Laragku saat jimin mengigit leher ku dengan rakus aku yakin pasti leher ku sekarang penuh kismark karna ulah nya

"Aku merindukanmu sayang"  Ucap jimin dengan napsu yang tidak bisa ditahan lagi mata nya memancarkan gairah disana bahkan aku tidak sanggup walapun sekedar menatap nya aku sudah tidak memborntak lagi membiarkan jimin untuk menuntaskan hasrat nya untuk menyentuh ku karna percuma saja semakin aku memberontak jimin semakin kasar padaku berbeda saat ini dia melakukan nya dengan lembut

Setelah nya jimin melepaskan celana jeans ku dan melepaskan nya ke lantai dengan begitu dia juga melepaskan seluruh pakaian nya dan bertelajang bulat dihadapanku dengan aku berada dibawah nya aku malu karna aku melihat tubuh telanjang nya secara langsung dan aku tidak bisa memungkiri kalau tubuh jimin sangat sexy kalau seprti ini ditambah lagi dia sudah berkeringan dengan napas yang tidak beraturan

"Kenapa babyy kenapa kau menatapku seperti itu hmm? " Jimin menggodaku dengan tersenyum genit aku hanya bisa memaligkan wajahku kesamping. Malu? tentu saja siapa yang tidak malu dalam keadaan seprti ini

"Jimin kau yakin akan melakukan nya disini? Bagaimna jika ada yang masuk ke apartemen ku? "  Kataku dengan takut. Hei ini diruang tamu bayangkan saja bagaimana kalau ada yang bertamu dan jungkook? bagaimana kalau pria itu kesini bisa gawat kalau jungkook melihat kami dalam keadaan saling tindih

Jimin hanya terkekeh dan menyentuh wajahku agar aku bisa bertatapan dengan nya

"Aku sudah mengganti sandi apartemen mu sayang jadi tidak ada yang bisa masuk kedalam sini termasuk jungkook sekalipun"  Aku membulatkan mataku terkejut karna ucapan jimin itu artinya dia sudah berniat melakukan ini padaku sejak awal dia kesini. Sungguh jimin sudah tidak waras

"Jadi kau sudah berniat memperkosa ku Jimin? Wah kau benar-benar sudah tidak waras! " Kataku dengan kesal Namun jimin hanya mengedipkan mata nya dengan lucu Pria itu tersenyum evil lalu mendekatkan wajahnya  dengan satu tangan nya yang melebarkan paha ku dibawah sana lalu berbisik padaku

"I want Sex With you Babyyhhh"

"Aaakhhh jhimm"Aku menjerit karna bersmaan dengan itu jimin memasuki ku dengan keras dengan sekali hentakan  bahkan bawah intimku belom sepenuh nya basah dan aku hanya memejamkan mata ku menahan perih dibawah sana  Jimin bahkan sudah menggerkan pinggulnya naik turun berirama

******

Hai Hai gimna ada yang masih nunggu mimin buat up kan?💜 Hehe mian banget baru up lagi🙏.  Sekali nya up malah berkonten mature hadeuh dasar jimin😏 EH 🙄dasar mimin maksudnya😂😂..  Dah lah Next part time see you later🐥🥰💜💜💜💜💜

"I Want You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang