3. Punishment

31 2 0
                                    

Florencia terbangun dari pingsannya dan menyadari ia sedang berada di kamar yang cukup asing baginya. Gadis cantik itu mengedarkan matanya ke sekeliling ruang yang begitu luas, melihat nuansa kamar yang dominan berwarna hitam dan abu-abu. Ia tau kamar itu tentu milik seorang pria, dari aromanya saja tercium sangat maskulin di indera penciumannya.

Saat ia mengedarkan mata ke pojok ruangan tersebut, flo baru sadar sedari tadi pria yang bernama Mr. Ace sedang mengawasi gerak-geriknya  sambil menyesap vodka ditangan kanannya. Serta, senyum smirk Mr. Ace yang ia tampilkan di wajah tampannya.

Flo melebarkan kedua bola matanya ketika menyadari pria tersebut berjalan mendekat kearahnya sambil melepaskan satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya. Flo beringsut ketakutan, menggenggam erat selimut untuk menutupi tubuhnya yang kini hanya memakai lingerie berbahan tipis.

'Ya Tuhan, sejak kapan pakaianku berubah menjadi seperti ini!'

Saat flo ingin bangkit dan kabur mencari tempat yang aman, tangannya sudah dicekal oleh ace. Ace menarik kuat tangan flo, tidak akan membiarkan gadis itu pergi darinya. Tidak akan!

Ace menyatukan kedua tangan flo menjadi satu dan mengikatnya dengan dasi yang ia gunakan sebelumnya.

"A-pa yang kau lakukan?! Lepas..lepaskan aku Mr. Ace.. Hikss.."

"Kau milikku flo.. Bagaimana mungkin aku melepaskan apa yang sudah jadi milikku hemm?"

"Ah aku ingat, kau harus mendapatkan hukumanmu gadis kecil. Beraninya kau memeluk lelaki lain selain aku, heh?" seru ace mencengkram kuat rahang flo, tanpa memerdulikan ringisan sakit gadis malang tersebut.

"Aku menyesal bertemu denganmu Mr. Ace!" ucap flo menatap sengit mata sebiru lautan itu.

"Just call me Ace.. dan desahkan namaku dibibir manismu ini, sweetheart"

"Bastard!!.. Lepas-- hhmmptt.."

Belum selesai flo memaki pria dihadapannya itu sudah mencium bibirnya dengan hasrat yang mengebu-ngebu. Ciumannya begitu panas menjelajah tiap sudut bibir gadisnya, jangan lupakan aroma vodka yang memabukan itu.

"Bibirmu ini tidak semestinya kau gunakan untuk memaki sayang" ucap pria dihadapannya itu.

"Itu bukan urusanmu Mr. Ace!"

"Tentu saja itu jadi urusanku. Kau milikku flo, setiap inci tubuh bahkan jiwamu ini milikku!"

"Kau mungkin dapat memiliki tubuhku, tapi tidak dengan hatiku Mr. Ace. Selamanya aku akan membencimu!"

"Kita lihat saja nanti, sweetheart" seru Ace melanjutkan kegiatan panas yang sempat tertunda tadi.

Dengan satu kali tarikan, lingerie yang dipakai gadis itu sudah dirobek sempurna oleh ace. Flo yang berlinang air mata berusaha keras melakukan perlawanan, tapi semua itu sia-sia. Tenaganya tidak sebanding dengan ace, terlebih kedua tangannya terikat kuat ke atas.

Ace seakan tuli tidak mendengar jeritan malang gadis tersebut, tangannya sibuk menjelajah tiap inci tubuh flo yang menggoda. Bibirnya pun turun kebawah mengecup dada gadis itu.

Tidak ada desahan yang keluar dari mulut gadis tersebut, hanya tangisan pilu. Dirinya merasa sangat kotor dan hancur saat ini,
Dalam hati flo mengutuk semua perbuatan yang pria tersebut lakukan. Ia berjanji akan membalas semua perbuatan ace.

















'Malam ini seperti mimpi terburuk bagiku'

Mr. Ace ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang