Author's POV
"Kaa-san, apakah yang sebenarnya terjadi padaku setelah kecelakaan itu?"
Ibu (Y/n) tiba-tiba menghentikan gerakannya yang sedang mengganti isi vas bunga dengan bunga yang baru. Namun, kemudian ia melanjutkan kegiatannya yang tertunda dan menjawab pertanyaan (Y/n).
"Kau mengalami amnesia, (Y/n). Namun, tidak sepenuhnya. Hanya sebagian saja dari apa yang telah kau lalui."
(Y/n) sudah menduganya. Selama ini, ia sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi pada dirinya. Ia tidak tahu mengapa dirinya bisa melupakan kejadian yang telah merenggut nyawa Fushiguro hari itu.
"Kau melupakan kecelakaan itu dan juga kejadian yang telah terjadi setahun sebelumnya," jelas ibunya lagi.
(Y/n) diam sejenak. Lalu, ia bertanya lagi pada ibunya, "Lantas, mengapa aku bisa melihat Megumi yang seharusnya tidak bisa kulihat?"
Wanita itu menghela napas. "Kaa-san duga itu karena mata yang didonorkan oleh seorang gadis padamu. Gadis itu tiba-tiba saja muncul di hadapan Kaa-san dan Tou-san. Ia menawarkan dirinya untuk mendonorkan matanya padamu. Karena ia tahu jika hidupnya sudah tak lama lagi. Namun, kami berdua sama sekali tidak tahu jika ia bisa melihat hal-hal semacam itu."
(Y/n) hanya menunduk. Memainkan tangannya sendiri sambil bertanya-tanya tentang suatu hal.
Apakah ia masih bisa melihat Fushiguro lagi?
***
Tepat seminggu (Y/n) menetap di rumah sakit. Ingatan milik gadis itu belum kembali sepenuhnya. Ia hanya mengingat kecelakaan tragis yang dialaminya bersama dengan Fushiguro saat mereka pulang dari tempat karaoke hari itu. Sisanya, ia belum bisa mengingatnya dengan jelas.
Namun, yang gadis itu khawatirkan adalah ia belum bertemu dengan Fushiguro.
Padahal (Y/n) sangat ingin bertemu dengan lelaki itu meskipun kini ia bukanlah seorang manusia lagi. Meskipun kini ia hanyalah bayang-bayang yang selalu bersamanya.
"Megumi, apakah aku masih bisa melihatmu lagi?" (Y/n) menunduk dan menatap ponselnya. Berharap jika tiba-tiba lelaki itu mengiriminya pesan entah bagaimana caranya.
Namun, pemikirannya itu tiba-tiba saja menjadi kenyataan. Sebuah pesan baru masuk di LINE. Gadis itu langsung membuka layar kunci ponselnya dan membaca pesan dari Fushiguro dengan saksama.
(Y/n), aku ada di balkon kamarmu.
Ketika (Y/n) selesai membaca pesan itu di dalam hati, ia langsung menoleh ke arah balkon kamarnya. Di sana, Fushiguro berdiri dengan ponsel di tangannya. (Y/n) langsung bergegas membuka pintu balkonnya dan menghambur memeluk lelaki itu.
"Megumi, jangan tinggalkan aku!" Ia mengcengkeram seragam yang Fushiguro kenakan dengan erat. Lelaki itu masih mengenakan seragam yang sama semenjak terakhir kali (Y/n) bertemu dengannya. Namun, tidak ada bau yang tak sedap di tubuh lelaki itu.
"Gomen, (Y/n). Aku harus mengingkari janji yang kita buat saat itu."
(Y/n) menengadahkan kepalanya. "Tidak! Tidak boleh! Mengapa kau baru pergi sekarang?! Mengapa tidak dari dulu sebelum aku tahu apa yang sebenarnya terjadi?!" Meskipun ia marah, air mata tetap mengalir di kedua pipinya. Menjatuhkan diri dari pelupuk mata gadis itu.
Fushiguro diam. Lalu, ia pun berkata, "Sama seperti apa yang kau katakan hari itu. Kita seperti sang mentari dan bulan. Namun, kini tugasku telah selesai. Kau yang harus menggantikanku, bukan?" Fushiguro tersenyum samar.
"Aku hanya mengarang saja saat itu! Aku tidak benar-benar ingin mengatakannya! Jangan menganggap matahari dan bulan itu sama dengan kita! Kita berbeda dengan mereka, Megumi!" (Y/n) memukul-mukul dada bidang lelaki itu. Namun, Fushiguro hanya diam. Ia tidak merasakan sakit pada tubuhnya. Namun, ia merasakan sakit yang (Y/n) rasakan.
"Gomen."
Hanya itu yang keluar dari mulutnya. Berharap (Y/n) menerima permintaan maafnya itu yang sebenarnya tidak memiliki arti apapun.
(Y/n) masih menangis. Jika ia bisa dan tahu bagaimana caranya, gadis itu ingin Fushiguro tidak pergi ke manapun. Mungkin permohonannya ini terdengar egois dan tidak masuk akal. Namun, memang itulah keinginannya.
"Setelah aku menghilang, kau tidak akan bisa lagi melihat hantu sepertiku. Karena sebenarnya, mata yang kau miliki itu hanya bisa melihat sosok hantu yang dekat dengan dirimu sebelum mereka meninggal. Maka dari itu, kau bisa melihat aku dan juga kakekmu."
"Jika akhirnya akan menjadi semenyakitkan ini, lebih baik aku tidak pernah memiliki kedua mata ini," ucapnya dingin.
"(Y/n)..."
Tak berkata apa-apa, (Y/n) hanya memeluk Fushiguro dengan erat. Ia ingin merasakan kehangatan yang akan ia rindukan ini untuk sekali lagi. Fushiguro pun membalasnya. Membiarkan pelukan itu menjadi yang terakhir kalinya.
"Megumi, apakah kau tahu jika kau sebenarnya bukanlah manusia lagi?" (Y/n) bertanya pelan.
Fushiguro menggeleng. "Awalnya aku tidak tahu. Namun, seketika aku tersadar di saat Itadori tidak bisa melihatku bahkan mendengarku. Aku memang tidak menyadarinya saat di kelas ataupun di tempat lain. Hanya ketika Itadori yang berbicara, aku langsung mengetahuinya saat itu juga."
Sesaat, rasa hangat yang dirasakan oleh (Y/n) terasa semakin hangat. Gadis itu pun mendongak dan menatap tepat ke arah manik biru gelap milik Fushiguro. Lelaki itu pun tengah menatapnya. Namun, bukan itu yang (Y/n) perhatikan. Justru wajah lelaki itu yang kini mulai berubah menjadi abu dan terbawa pergi oleh angin. Hingga pada akhirnya, hanya senyuman khas milik Fushiguro yang tersisa sebelum akhirnya ikut pergi terbawa oleh hembusan angin.
(Y/n) terjatuh ke atas lantai balkon kamarnya. Detik itu juga tangisnya pecah. Kedua tangannya menutupi wajahnya. Ia tidak peduli jika ibu atau ayahnya mendengarnya. Yang gadis itu inginkan hanyalah menangis sambil berharap tangisnya bisa membawa pergi kesedihannya.
Benar kata Fushiguro. Mereka sama seperti mentari dan bulan. Yang tidak tahu fakta menyakitkan di balik kebersamaan yang telah mereka lewati selama ini.
— Tamat —
Yo minna!
Cerita ini udah resmi tamat😌
Maaf jika ending-nya tidak sesuai keinginan kalian. Karena jujur saja, diriku ini lebih suka cerita berbau angst atau sad ending. Jadi, mohon dimaklumi apabila kalian menghabiskan stok tisu di rumah saat membaca ceritaku (kalo kalian nangis)☺🙏🏻
Dan ya, Epilog-nya akan kupublish nanti siang. Kalo nanti siang masih belum dipublish, berarti aku lupa—jadi akan diganti esok hari. Semoga aja diriku ini gak akan lupa :)
Yang sudah baca dan juga vote serta comment hingga chapter ini, terima kasih banyak♡(*´ω`*)/♡
Psst, jangan lupa cek book-ku yang lain juga ya!(✿❛◡❛)
I luv ya!
Wina🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Versteckt ✧ Fushiguro Megumi
FanficIni bukanlah kisah seorang pangeran dan putri dari dua buah kerajaan. Juga bukan kisah seorang lelaki populer dan gadis biasa. Ini hanyalah kisah di antara mereka. Di antara mereka berdua yang tidak mengetahui fakta menyakitkan di balik kebersamaan...