12. Yang Telah Tiada

164 42 39
                                    

Kebakaran terjadi di SMP negeri nomor wahid di Balikpapan, Jalan Kapten Piere Tendean atau Gunung Pasir pada Jumat, 30/10/20 sekitar pukul 22.00 WITA. Api berkobar dari bangunan bagian sebelah kiri dari gerbang belakang sekolah. Menghanguskan sebuah bangunan tersendiri.

Kautsar Illxa (18), salah satu pengendara yang melintas, mengatakan, api berkobar cukup besar. Warga yang melihat langsung bergegas menelepon petugas pemadam kebakaran. Selang tak berapa lama, armada mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran. Tak sampai setengah jam, api berhasil dipadamkan. Api berhasil dijinakkan sehingga tak meluas ke bagian ruang kelas lainnya.

Kebakaran ini menewaskan salah seorang guru yang diketahui mengajar di SMP tersebut. Korban berinisial R (32) dinyatakan meninggal dunia akibat dilalap api saat berada di dalam bangunan. Terdapat luka besar di perut bagian bawah yang diduga diakibatkan oleh ledakan.

Belum diketahui penyebab pasti asal muasalnya api. Namun, menurut salah satu petugas, ruangan yang terbakar merupakan gudang ekstrakurikuler marching band.

Dikutip dari Pandom.com:v

[Aduh, sayang sekali! Padahal tinggal selangkah lagi!]
[Semoga beruntung di quest selanjutnya!]

[Aduh, sayang sekali! Padahal tinggal selangkah lagi!][Semoga beruntung di quest selanjutnya!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Illxa menemukan alibi yang cukup natural tentang bagaimana cara kami masuk ke dalam sekolah. "Saya lagi jalan-jalan sama pacar saya, abis pulang dari kerja kelompok di rumah temen. Kebetulan lewat sini pas mau pulang, malah denger ada ledakan." Illxa mengatakan itu dengan raut berat hati, seolah ikut merasakan kekhawatiran.

Tidak hanya Illxa, aku juga ditanyai demikian: bagaimana cara kami masuk ke sana. Maka, untuk menyelamatkan nyawaku sendiri, kubongkar rahasia preman SMP yang bermukim di sini. "Saya alumni SMP ini, dulu sering bolos lewat selokan kalo ada class meeting. Jadi, pas saya denger ada yang teriak minta tolong dari dalem, saya langsung masuk lewat sana." Peduli apa, aku sudah lulus dari SMP ini. Bukan urusanku kalau banyak anak yang tak bisa bolos lagi.

Sementara itu, aku dan Illxa berhasil berakting bagus saat satpam SMP memergoki kami di depan gudang marching band yang sudah menjadi lautan api.

Dengan segenap hati, kuyakinkan diriku sendiri untuk menangis. "Pak! Tolongin Bu Ratna!" Aku mulai terisak, air mata buaya keluar deras sambil aku melangkah tertatih mendekati pria berseragam cokelat itu dan mencengkeram lengannya. "Bu Ratna tadi teriak minta tolong, Pak! Tolongin Bu Ratna!"

Illxa dengan cepat mengimbangi drama dadakan yang kubuat. "Saya udah telpon pemadam kebakaran, Pak." Rautnya berubah panik seketika, ikut mendekat.

"Aku mau nyelametin Bu Ratna!" Kuhempaskan lengan satpam itu dan berlagak hendak berlari ke kobaran api. Sejujurnya, aku ogah sekali menolong wanita itu. Ini semua hanya untuk menyelamatkan diriku dan Illxa.

HISTRIONICSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang