🌹Happy Reading🌹
•
•
•Kiren sedang mengibas-ngibas tangannya. Gadis itu sehabis ngebut mencatat catatan yang ternyata harus di kumpulkan. Jika tidak, Kiren akan tercatat tidak hadir.
"Bu Ina lo anjir banget sumpah!" maki Kiren kesal, melihat guru perempuan yang sedang hamil itu memaraf buku murid-muridnya.
"Awas didenger. Ntar dia ngamuk lagi kaya minggu lalu," sambar Shilva, temannya yang duduk di belakang kursi ia dan Nata.
"Bodo! Siapa suruh ngasih catatan sepanjang itu? Mana cuma di paraf doang, ga di nilai," sungut Kiren kesal.
Tak lama setelah itu, Bu Ina yang hari ini sangat di benci oleh Kiren pun mengundurkan diri dari kelas ketika bel istirahat pertama berbunyi nyaring.
"Ren, jajan?" tanya Nata yang baru saja kembali dari meja guru.
"Jajan lah!" jawab Kiren semangat, tak murung misuh-misuh seperti dua menit yang lalu.
"Tumben? Ga nitip?"
Biasa, yang sering ke kantin itu cuma Nata dan Ara. Kalau Kiren, Nafa, sama Siska sering nitip. Kalau ga nitip mereka ke kantinnya pas jam pelajaran. Males rame-rame ceunah.
"Gue lagi lupa download drakor. Mending jajan dari pada celingukan di kelas."
Pantesan! batin Nata.
"Ya udah, ayok!" Nata menarik tangan Kiren, lalu menemui Ara, Siska, dan Nafa yang sedang duduk di tangga depan kelas.
"Lo ngantin, Ren?" tanya Nafa.
"Iya. Yok lah, skuy sesekali berlima!" ajak Kiren semangat, membuat ketiganya agak tertarik.
"Yok lah, sesekali makan di kantin!" seru Nafa antusias.
Kelimanya berjalan bersama, sambil melempar candaan satu sama lain. Saat sampai di kantin pun, kebetulan ada meja yang baru saja kosong. Dengan segera Nata dan Nafa berlari untuk menjaga meja.
"Indomie semua ni kan?" tanya Siska yang hendak pergi memesan.
"Gue pop mie pake bakso," ucap Ara tiba-tiba.
"Pesan sendiri!" Siska langsung berbalik badan. Sedangkan Ara malah mengumpat kesal di kursinya.
"Oh iya, woi. Tau si ganteng gak?" kata Nafa membuka pembicaraan.
Sontak, Nata mengangguk. Siapa yang tidak tau?
"Napa?" tanya Kiren biasa.
"Ultah dia, suuuu!" ucap Nafa antusias.
"Iya? Eh, pantes gue liat SG orang-orang banyak yang ngetag dia," kata Nata.
Ah, Kiren tak tahu itu. Dia saja sudah menghapus aplikasi instagram di ponselnya. Katanya sih menuh-menuhin memori.
Gimana ga penuh, orang isi hpnya Kiren drakor semua!
Ara dan Siska kembali. Kembalinya Siska, ia membawa gosip.
"Oii, tau ga si Nadia—" ucapan Siska terpotong oleh Nata, padahal gadis itu belum selesai berucap.
"Ya tau lah, anj. Sahabat Kiren!"
"Dih, najis!" sinis Kiren pada Nata.
"Dia pasang foto Melvin dong di sg-nya. Padahal... deket aja enggak!" lanjut Siska bernada remeh.
Pesanan sudah datang. Namun, itu tak membuat mereka berhenti menggosipi Nadia—mantan sahabat mereka.
"Kan yang lain emang ga deket juga sama Melvin. Siapa sih cewek yang deket tuh sama anak ansos kek dia?" ucap Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET EX
Teen FictionCerita ringan tentang si dingin yang susah Move on, dan si ceroboh yang diam-diam gamon.