tebel menor

76 6 5
                                    

Tsurumaru berlari masuk ke kamar Date-gumi lalu segera menutup shōji dengan kasar.

Dia langsung ngumpet di bawah kotatsu, tempat Ookurikara bersantai sambil bermain ponsel dan makan buah kesemek yang sudah dikupas oleh Shokudaikiri.

"Lu ngapain nanya di grup?" Tanya Ookurikara sambil terus menatap ponselnya

"Salah kirim"
Jawab Tsurumaru malu

"Maksud gua tadi 'kan lu ke kamar si Ichi"

"Ya..."

"Nah, lu kenapa gak langsung ngomong aja ke si Ichi pea?! Kenapa malah open war?! Tau sendiri 'kan ntar yang kena hajar ma awataguchi bukan lu doang!"

"M- malu Mak... >///<"

"Gak usah sok-sokan malu sendirinya aja udah malu-maluin!"

Tsurumaru duduk di samping Ookurikara lalu menyalakan televisi, Chanel RCT* langsung muncul di layar dan ikatan cinta juga sudah mulai.

Mendengar suara Andin yang merdu Ookurikara langsung menyibakkan futon dan bergegas keluar, tak lupa Ia membawa ponsel dan dompetnya.

Hilih, pasti mau nobar bareng Kasen, Manba, Kashuu, Hachisuka ma Nikkari

Dasar emak-emak rempong emang

Tsurumaru melihat sekeliling, tak ada tanda-tanda Shokudaikiri.

"Mak, babeh mana?"
Tanya Tsurumaru

Namun terlambat, Ookurikara sudah melesat duluan.

"Kara-chan larinya cepet banget, pasti ikatan cinta udah tayang ya?"
Suara yang akrab ditelinga Tsurumaru tiba-tiba terdengar dari belakang

Tsurumaru berbalik.

"Babeh! Ajarin ane tebel menor beh!"
Tsurumaru merengek sambil memeluk kaki Shokudaikiri

"Lho?"

"Babeh tau sendiri kan, Tsuru mau ajak Ichi jalan-jalan ke Bali, Tsuru mau ajak Ichi nginep di hotel mewah, Tsuru mau ajak Ichi makan dinner paip kors mil kayak sultan-sultan"

"Teruuussss???🤨"

"Tapi... Tapi... Tsuru gak bisa tebel menor beh😭 Tsuru gak mau malu-maluin Ichi😭"

Shokudaikiri sweatdrop,

"K-kenapa minta tolong sama aku? Kenapa gak minta tolong Kasen aja? Lagian dia 'kan yang paling elegan, jadi dia pasti lebih ngerti yang begituan"

Shokudaikiri menendang-nendang udara, berusaha melepaskan Tsurumaru yang masih setia memeluk kakinya sambil merengek.

Lepasin kaki gw, gw gak mau terlibat hubungan Lo ma si Ichi

Si Onimaru kalo dah marah bisa jadi Oni beneran, bahkan lebih serem dari Kibutsuji Muzan

"Tapi beh! Babeh 'kan dari keluarga Osafune yang tajir itu, jadi babeh pasti udah sering makan malem mewah dan udah hapal tebel menor"

"Kalo bantuin Tsuru aja gak bisa, berarti selama ini babeh boong dong tentang makan malam mingguan keluarga Osafune yang hanya bisa dihadiri oleh para elite(bahkan Saniwa sendiri tidak diizinkan untuk hadir dengan alasan tampangnya kek begal)"

Shokudaikiri tertohoek,

"Astaga... Bangau satu ini"

"Pliss beh! Plissss 😭🙏🏻"

Shokudaikiri pun menghadeuh,

"Baiklah"
Dengan berat hati dia mengiyakan permintaan Tsurumaru dan membantunya.

//Menhwail Ichigo//

Ichigo baru selesai arisan bareng Jiroutachi, Kashuu, Hachisuka, Yamanbagiri, Ookurikara, dan Kasen. Dia memenangkan jubah mandi pink bermotif sakura.

Ichigo mampir ke kamar adik-adiknya karena ponselnya tertinggal di kamar sang adik,

sekalian ngasih hadiah buat Midare

Saat tiba di depan pintu dia mendengar suara tangisan.

Karena khawatir dia langsung menggeser shōji dengan kasar

"Pagh yu Ichi-nii! Pagh yuuuu!!!"
Teriak Atsushi dan Gotou bersamaan saat sang kakak melangkah masuk.

Ichigo terkejut,

Apa yang- Apa mereka baru saja mengumpat?!

Tapi- padaku? Aku ini kakak kalian loh!?

"Teganya kau..."
Namazuo memicingkan matanya

Ichigo mengedarkan pandangannya, dia melihat Yagen sedang menangis sambil memeluk Shinano di sudut ruangan.

Dia melangkah untuk menghampiri Yagen namun Namazuo menghentikannya,

"Apa yang terjadi pada kalian?"
Tanya Ichigo heran, sebab dari tadi adik-adiknya terus bersikap kasar kepadanya.

Heh...

Midare dan Houchou menyeringai.

"Jangan pura-pura gak tau!"
Teriak Namazuo

"Tapi abang emang gak tau"

Honebami menggertakkan giginya,

"Mulai sekarang musuhan kita, anj*ng!"
Teriak honebami sambil mengacungkan dua jari tengahnya.

Ichigo yang masih shock langsung terdiam di tempat untuk beberapa saat, hingga akhirnya dia keluar dari kamar adik-adiknya dan memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

***

Ichigo lebih shock lagi ketika melihat pemandangan setelah dia membuka shōji.

"I- Ichi-nii, ini tidak seperti yang kau pikirkan!"
Pekik Nakigitsune sambil melambaikan telapak tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya berusaha mendorong wajah Kogistunemaru yang sudah sangat dekat dengan lehernya

Bagaimana bisa Ichigo tidak kena mental kalau posisi dua orang didepannya saja sangat ambigay.

Nakigitsune digendong dari depan oleh si rubah Sanjou, punggungnya menempel di rak buku.

Sedangkan Kogistunemaru menggendong Nakigitsune dari depan dan menyudutkannya ke rak buku, wajahnya terlampau dekat dengan leher Nakigitsune.

Bersambung...

Saniwa GabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang