Eleven

4 3 0
                                    

Ditempat lain

Rion tak masuk sekolah hari itu. Rion yang semalam sibuk dengan tugasnya sebagai anak direktur, pagi harinya tak bisa masuk sekolah. Rion sering diajak oleh Papahnya untuk mengikuti acara kantor dan juga menyelesaikan beberapa tugas kecil.

"Sayang kok kamu engga berangkat?" pesan masuk beberapa menit setelah Rion masuk ruangan rapat

"Aku ada acara sama Daddy hari ini, jadi engga bisa ketemu kamu disekolah"

"Kamu, selesai jam berapa?. Biar aku yang kesitu aja nanti nemuin kamu"

"Engga usah, hari ini aku bakalan sibuk sampai sore. Udah yah ini rapatnya mau dimulai. Nanti aku hubungin kamu lagi"

Rion benar-benar sibuk sampai matahari mulai pulang ke tempatnya. Hari yang sangat panjang untuk anak seusianya. Tapi Rion selalu melakukan yang terbaik untuk masa depannya kelak. Dan saat Rion menuju rumahnya, dia melihat Yeri sedang duduk sendiri di depan rumahnya. Rion yang merasa sangat lelah karena seharian sibuk memutuskan untuk menemui gadis itu walau sebentar.

"Hay cantik, ngapain sore-sore gini ngelamun sendirian?" Yeri mencari sumber suara yang mengodanya itu

"Kalau ngelamun rame-rame kan engga mungkin" jawab Yeri dengan datar "eh kok kamu pake baju rapih kaya gitu?" Yeri baru menyadari jika Rion menggunakan  jas

"Gimana-gimana ganteng kan gue pake beginian?" Ucapan Rion membuatnya tertawa "tuh kan bener, loe ketawa. Pasti entar malem loe mimpiin gue deh"

"Ngapain juga mimpiin loe, mending gue engga usah mimpi sekalian aja. Kalau loe yang masuk mimpi gue" Yeri terkekeh saat melihat ekspresi Rion

Rion sebenernya tau jika Yeri sedang memikirkan sesuatu, dia cuma ingin melihat gadis itu tersenyum. Dan Rion berhasil membuat pikiran Yeri menjadi bangun setelah seharian memikirkan Valca yang tanpa kabar. Mereka menghabiskan beberapa menit sebelum matahari tenggelam.

INCONVENIENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang