• i just wanna be happier'
---PIRIDING!
•••🐰•••
"Jadi Raga lebih penting dari pada gue?"
"Hah?"
Buru-buru Reygan meralat ucapannya. "M-maksud gue, lebih penting Raga daripada tempat makan nyokap lo? iya?"
"..."
"Kalo iya, balik lagi ke Raga gih sana."
Agatha terdiam. Ia berusaha mencerna dengan baik kata demi kata yang ia dengar dari Reygan.
Reygan melepas cekalannya. "Sana."
"Engga."
"Kenapa engga?" tanya Reygan.
"Y-ya lebih penting tempat makan mama gue lah!"
"Pintar." ucap Reygan seraya mengelus rambut Agatha.
"Kenapa harus elus sih?!" batin Agatha.
"Ayo ka. Udah sore." bukannya kembali melanjutkan langkahnya kearah parkiran Reygan malah membuka tasnya.
"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" tanya Agatha.
Reygan mengeluarkan Hoodie yang tadi baru dikembalikan oleh Agatha dan memberikannya kepada Agatha.
"Pake." suruhnya.
"Ck."
"Cepet."
"Baru juga gue kembaliin ka." ucapnya seraya menerima Hoodie milik Reygan.
Bukannya menjawab Reygan malah pergi meninggalkan Agatha.
"Ka Reygan ish!"
Reygan menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. "Apa?"
"Tungguin. Tadi suruh gue pake Hoodie dulu. Gimana sih Lo?!" sungut Agatha.
"Ck." Reygan kembali mendekati Agatha kemudian melepaskan tas Agatha.
"Mau ngapain Lo?"
"
Lo mau pake Hoodie kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGATHA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA🌚] "Kenapa diem ka? Jawab pertanyaan gue!" tekan Agatha. "Lo ga lupa kan?" "Ga lupa apa?" tanya Agatha. "Kalo cinta ga harus memiliki." Setelah Reygan menyelesaikan ucapannya, Agatha menatap Reygan dengan kaget. Ia benar benar...