2

45 7 2
                                    

Kami tengah berjalan menembus hutan, ayah dan Mr. Diggory didepan sedangkan aku dan Cedric dibelakang mereka. Mengikuti jalan yang diterangi lentera, selama kami berjalan orang-orang sangat ribut, mereka bernyanyi dan tertawa bahkan ada yang berteriak.

"Aku tak sabar ingin melihat pertandingan, terutama maskot yang akan mereka bawa." Aku membenarkan topi yang kupakai sebagai tanda bahwa aku mendukung irlandia dan tak lupa membawa binocullar.

"Dan belajar strategi dari masing-masing tim untuk pertandingan quidditch hogwarts nanti." Sedangkan Cedric wajahnya sudah kulukis dengan bendera irlandia.

Aku masuk tim quidditch Hufflepuff dan mendapatkan posisi chaser.

"Iya tuan kapten Cedric, tenang saja aku akan belajar dari mereka." Dia hanya terkekeh mendengar ucapanku.

Sekitar dua puluh menit berjalan tak terasa kami sudah berada disisi lain hutan didepan stadion yang sangat besar.

"Muat untuk seratus ribu orang." Kata Mr. Diggory.

Aku bisa membayangkan berapa banyak sepenuh apa nanti kursi penonton dan mungkin beberapa naga bisa masuk ke stadion itu dan menjadikan nya kebun binatang seperti didunia muggle.

Kami pun mendekati pintu masuk terdekat yang sudah dipenuhi oleh para penyihir.

"Boks utama! Langsung keatas, yang paling tinggi." Kata penyihir perempuan setelah ayah memperlihatkan tiket padanya.

Kami pun segera menaiki tangga menuju paling atas yang terdapat boks kecil yang berada ditengah diantara tiang-tiang gawang. Posisi yang paling bagus karena bisa melihat semuanya dari sini.

Aku memakai binocullar ku melihat sekeliling, orang-orang mengisi tempat duduk mereka, ada papan iklan besar, dan aku juga melihat diseberang sana para Weasley, Harry dan Hermione tengah berbincang dengan menteri yang kutahu namanya Cornelius Fudge dan seseorang yang aku tak tahu siapa.

Aku juga bisa melihat ada keluarga Malfoy disana, terlihat jelas dari rambut pirang mereka yang sangat khas. Penyihir mana yang tak tahu tentang Malfoy, keluarga kaya yang menjungjung tinggi darah murni atau obsesi, entahlah menurutku sama saja.

Anak dari keluarga itu, Draco Malfoy. Dia sangat menjengkelkan, selalu memanggilku red eye. Apasalah nya punya mata berwarna merah, itu keren kok. Apalagi ibu, dia sangat cantik dengan mata itu.

Dan jangan lupakan tuan Lucius Malfoy. Pernah suatu hari dia menghina ibu yang seorang muggleborn, setidaknya ibuku lebih baik dari dia.

Dari sini aku bisa merasakan hawa mencekam diantara Weasley dan Malfoy, apalagi Harry. Dia sangat dekat dengan Weasley dan saat tahun pertama Harry pernah menolak berteman dengan Draco.

Tak lama dari itu seorang pria bernama Ludo Bagman mengarahkan tongkat kelehernya dan berkata "sonorus!" Lalu sorak sorai dari para penonton membahana dan pertandingan piala dunia quidditch pun dimulai.

.......

Malam itu sangat ramai, walaupun Krum mendapatkan snitch tapi irlandia memenangkan pertandingan. Para pendukung irlandia bernyanyi dan karena terlalu ramai dan aku pun tak bisa tidur, aku memutuskan membuat coklat panas dan membaca buku sedangkan Cedric sedang ditempat tidurnya, aku tak tahu dia sedang apa.

Namun semakin lama teriakan diluar semakin kencang lalu Cedric keluar dari tempat tidurnya.

"Diluar ramai sekali." Ujar nya setelah duduk disampingku.

"Sepertinya para pendukung irlandia sangat senang sekali."

Cedric meminum habis coklat panas ku yang tinggal sisa setengah dengan tanpa rasa bersalah nya dia mengembalikan gelasnya kepadaku.

"Kenapa kau habiskan? Kau kan bisa buat sendiri." Dia hanya menjulurkan lidahnya sebagai jawaban.

Aku pun memukulnya menggunakan bukuku dan dia hanya tertawa, tak lama dari itu ayah dan Mr. Diggory memasuki tenda dengan panik.

"Kalian harus pergi dari sini." Ucap ayah.

"Pergi dan sembunyi, jika keadaan sudah aman pergilah ke bukit tempat portkey berada." Lanjutnya

"Cepat, barang-barang kalian biar kami yang urus dan jaga diri kalian." Mr. Diggory mendorong kami menuju pintu depan tenda.

Cedric langsung menarik tanganku keluar dari tenda. Keadaan sangat kacau dengan tenda yang compang camping dan terbakar dan aku melihat ada sekelompok orang menggunakan jubah dan bertepong.

Topeng itu milik pelahap maut, tapi bagaimana bisa? Bukankah kementerian menjaga dengan sangat ketat.

Para pelahap maut itu melakukan sesuatu pada Mr. Robert-salah satu penjaga tanah yang kami sewa- dan tiga orang lainnya yang kuyakini itu Mrs. Robert dan kedua anaknya.

"Cassie ayo kita harus sembunyi." Cedric terus menarikku sampai hutan dan bersembunyi dibalik pohon besar.

"Kenapa bisa pelahap maut ada disini?" Bisikku. Aku memeluk erat lengan Cedric.

"Sepertinya mereka melakukan sesuatu pada para penjaga."

Setelah hening beberapa saat terlihat sosok pria jauh disana sedang mengacungkan tongkat keatas.

"MORSMORDRE!" Teriak pria itu lalu cahaya hijau menerangi langit gelap.

Cahaya itu membentuk tengkorak dengan ular yang meliuk-liuk. Itu tanda pelahap maut.

Sesuatu yang buruk pasti telah terjadi atau akan terjadi.

TBC

Hai gaes aku up lagi, jadi ya gtu haha gaje:))

Oh iya gaes jdi aku tuh kepikiran mau ganti sampul ini ff, menurut kalian ganti aja atau nggak? Soalnya aku udah bkin bbrapa dan aku jga udah nanya" yg mana yg bagus ada yg bilang ini ada yg bilang itu bhkan ada yg bilang pke yg ini tpi font ny yg itu

Jdi aku mau nanya ke kalian mndingan ganti atau nggak trus menurut kalian lbih cocok yg mana?

Menurut klian yg mana yg cocok?

Oke sgitu aja dlu dri saya

Sekian

Terima weasley twins:))

The AntaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang