3

27 6 0
                                    

Kejadian saat pertandingan piala dunia quidditch menjadi berita besar dimana-mana, bahkan aku mencuri dengar dari ayah yang sedang berbincang dengan Mr. Diggory bahwa Alastor "Mad-eye" Moody diserang.

Mad-eye Moody adalah mantan auror yanh sangat hebat bahkan hampir semua penghuni azkaban ditangkap olehnya.

Aku sedang dikompartemen bersama Susan dan Hannah, keadaan diluar gelap juga berkabut tebal dan hujan lebat bahkan lampu kereta sudah menyala sedari siang tadi.

"Kira-kira akan ada acara apa sampai kita harus membawa baju pesta?" Tanya Susan.

"Entahlah, mungkin saja akan ada acara besar di Hogwarts nanti." Jawab Hannah.

Tak lama dari itu Ernie dan Justin masuk ke kompartemen kami. Aku Hannah Susan Ernie dan Justin sudah dekat sejak tahun pertama kami di Hogwarts.

Kami pun berbincang mengenai liburan musim panas dan kembali membahas quidditch.

"Aku ingin mencari wanita troli, ada yang mau menitip?" Ucapku sembari berdiri.

"Sepertinya tidak Venus, karena setiap kau keluar kompartemen pasti kau keluyuran dulu." Terang Ernie.

Aku tertawa kecil mendengar penyataan-nya, aku memang selalu seperti itu, keluar kompartemen dan berjalan menyusuri koridor, hanya jalan-jalan saja.

"Maaf soal itu, aku keluar dulu." Aku pun keluar kompartemen dan mencari wanita troli.

Aku menemukan wanita troli yang ternyata tak jauh dari kompartemenku dan sedang ramai, setelah agak sepi aku membeli beberapa kotak coklat kodok.

"Venus, hai." Aku menoleh kearah suara itu.

"Hai, Hermione."

Itu Hermione ternyata aku ada didepan kompartemen-nya. Dia menarikku masuk ke kompartemen-nya.

Disana ada Harry dan Ron-tentu saja- lalu ada Seamus Finnigan, Dean Thomas, dan Neville Longbottom.

"Hai, Venus." Sapa Seamus.

Aku hanya tersenyum dan melambaikan tanganku pelan pada mereka.

Mereka sedang membahas tentang quidditch, aku duduk disamping Hermione yang sedang membaca bukunya yang seperti nya tak tertarik dengan perbincangan mereka dan aku memakan coklat kodokku memperhatikan para lelaki yang sedang berbincang.

"Lihat ini, Neville..." Kata Ron.

Dia mencari-cari dalam kopernya diatas tempat bagasi dan mengambil figur miniatur Viktor Krum.

"Oh wow." Kata Neville iri ketika Ron meletakkan Krum diatas tangannya.

Dia tak bisa datang ke pertandingan karena nenek nya tak mau pergi.

"Kami juga melihatnya dari dekat." Kata Ron.

"Kami nonton di boks utama..."

"Untuk pertama dan terakhir kalinya dalam hidupmu, Weasley." Suara menjengkelkan itu, siapa lagi kalau bukan suara Malfoy.

Draco Malfoy telah muncul dipintu. Dibelakangnya berdiri Crabbe dan Goyle, aku yakin mereka bertiga mendengar obrolan tentang quidditch.

"Rasanya kami tak mengundangmu bergabung, Malfoy." Kata Harry dingin.

"Weasley... apa itu?" Kata Malfoy, menunjuk sangkar Pigwidgeon-burung hantu Ron- dilihat dari bentuknya aku yakin itu jubah pesta.

Ron berusaha menyingkirkan-nya, tetapi Malfoy lebih cepat. Dia menyambar lengan jubah itu dan menariknya.

"Lihat ini!" Dia mengangkat jubah Ron dan memperlihatkan-nya kepada Crabbe dan Goyle dengan kegirangan.

"Weasley, memang nya kau mau pakai ini? Maksudku ini memang ngetop di tahun delapan belas sembilan puluhan...."

"Bukan urusanmu!" Dia menyambar kembali jubahnya mukanya memerah sedangkan Malfoy dan kroninya tertawa sungguh menjengkelkan.

"Lebih baik kau pergi daripada menjadi menjengkelkan, Malfoy." Tegasku.

"Aku tak melihatmu disini, red eye. Bagaimana kabar ibu mudblood mu?" Aku sangat benci melihat senyumnya yang meremehkan itu.

"Jangan pernah kau menghina ibuku!" Aku hendak berdiri dan mengeluarkan tongkatku namun Hermione menahanku.

"Jadi... mau ikut, Weasley? Mau coba mengharumkan nama keluarga? Ada hadiah uang juga."

"Kau bicara apa?" Tukas Ron.

"Apakah kau mau ikut? Kalau kau pasti ikut, Potter? Kau tak pernah melewatkan kesempatan untuk pamer,kan?"

"Jelaskan apa yang kau ocehkan, kalau tidak, pergi sana, Malfoy." Sepertinya Hermione sudah sangat jengkel.

"Kau punya ayah dan kakak dikementerian dan kau tidak tahu?" Senyum kegirangan merekah di wajah Malfoy.

Sepertinya aku tahu apa yang dia bicarakan. Pasti tentang Hogwarts yang menjadi menjadi tuan rumah yang diceritakan ayah. Tapi ayah tak menceritakan menjadi tuan rumah dalam acara apa, yang pasti itu adalah acara yang besar sampai kami harus membawa baju pesta.

Aku mendengar kaca pecah dan Hermione yang mengucapkan mantra reparo. Rupanya Ron membanting pintu geser kompartemen dengan keras sampai kacanya pecah.

Aku berdiri dan menggapai gagang pintu kompartemen.

"Aku harus kembali ke kompartemenku. Sampai jumpa di Hogwarts."

TBC

hai diriku kembali dengan cerita yang gaje:))

Oh iya diriku ini ingin minta maaf krena kmaren itu hrus nya si venus manggil draco pke nama blakang bukan nama dpan, kan mreka gk deket bgt. Dan diriku ini mager benerin nya:))

Dan juga buat sampul jdi nya aku make yg no.4 soal nya aku ngerasa itu yg pling cocok sama si oc nya (trus ngapain nanya minta saran?) Krena aku gk bisa milih mau yg mana jdi nya nanya hahaha:v

Klo ada slah kata atau pun typo mon maap ya gaes.

Makasih juga buat klian yg mau baca plus vote ini crita dan juga nungguin aku update

Aku terhura gaes😭😭😭 (lebay bgt dah author nya) aku pada mu gaes🙆❤

Oke udah dlu

Sekian

Terima weasley twins

The AntaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang