Jaehyun tidak tahu bagaimana ia bisa berakhir disini. Di salah satu bilik toilet kampusnya bersama orang yang mendapat julukan "Pangeran Kampus", Kim Jibeom. Jaehyun benar – benar tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Kejadiannya sangat cepat hingga ia tidak dapat mengingatnya.
"Lepaskan aku!!" Jaehyun berusaha keluar dari kungkungan Jibeom.
Jaehyun terus berusaha melepaskan diri dari Jibeom semenjak ia ditarik paksa oleh laki – laki itu. Sayangnya Jibeom jauh lebih kuat darinya. Jaehyun terperangkap diantara dinding dan tubuh kekar Jibeom. Ini benar – benar posisi yang sangat canggung. Jaehyun berharap ia ditelan bumi saat ini juga.
"Bukankah seharusnya kau menyukai ini? Kau bilang kau menyukaiku?" tanya Jibeom dengan seringai yang menghiasi wajahnya.
Wajah Jaehyun memanas. Bagaimana ia bisa tahu? batin Jaehyun. Jaehyun mulai merutuki sabahatnya, Joochan. Joochan pasti tidak sengaja mengatakan jika Jaehyun menyukai Jibeom. Sahabatnya ini memang terkadang sering lupa mem-filter mulutnya. Jaehyun menyesal bercerita kepada Joochan soal ini. Ingatkan Jaehyun untuk memotong senar biola Joochan setelah ini.
"Apa maksudmu??" Jaehyun yakin wajahnya semerah tomat sekarang.
Jibeom semakin mempersempit jarak keduanya. Seringai masih tampak menghiasi wajahnya. Jaehyun malas mengakuinya tapi Jibeom tampak sangat tampan.
"Kau harus lebih sering bergaul supaya kau tahu apa yang sedang terjadi di sekitarmu." ucap Jibeom sambil mencubit gemas pipi Jaehyun.
"Huh,,, apa maksudmu?? tanya Jaehyun bingung.
Jaehyun memang anak yang jarang sekali bergaul sehingga ia tidak memiliki banyak teman. Hanya 2 orang yang bisa ia sebut teman atau lebih tepatnya sahabat, yaitu Joochan dan Donghyun. Jaehyun seorang anak yang pemalu. Jika bukan karna Joochan yang mengajaknya bicara saat masa orientasi dulu mungkin ia tidak memiliki teman sama sekali. Jaehyun juga terkadang tidak peduli dengan keadaan disekitarnya. Joochan lah yang selalu memberi tahu berita terbaru di kampus.
"Aku mendengar dari beberapa orang bahwa kau menyukaiku. Aku juga dengar langsung dari sahabatmu si rambut pink. Aku rasa itu sudah menjadi rahasia umum bahwa kau menyukaiku" ucap Jibeom dengan seringai yang semakin lebar.
Jaehyun benar – benar tidak tahu apa yang paling ingin ia lakukan saat ini. Menampar wajah tampan Jibeom atau mencari sahabatnya, si rambut pink Joochan dan kemungkinan membunuhnya atau berharap bumi menelannya bulat – bulat.
Jaehyun jarang sekali memperhatikan keadaan disekitarnya. Mungkin ini yang menyebabkan ia tidak tahu jika fakta bahwa ia menyukai sang Pangeran Kampus sudah menjadi rahasia umum. Pantas saja setiap kali ia berjalan dikoridor atau saat ia sendiri tanpa kedua sahabatnya ia sering mendengar beberapa mahasiswa berbisik sambil menunjuk – nunjuk dirinya. Jaehyun tidak terlalu memikirkannya saat itu. Jika saja Jaehyun tahu, mungkin Joochan sudah tinggal kenangan saja.
Jaehyun tersentak kaget saat Jibeom semakin mempersempit jarak keduanya. Oke sebenarnya tidak ada jarak lagi diantara mereka. Jibeom dengan sengaja menekan bagian bawah tubuhnya ke tubuh Jaehyun. Jaehyun menggigit bibirnya berusaha untuk tidak mengeluarkan suara yang tidak diharapkan dan menjaga pikirannya tetap waras.
KAMU SEDANG MEMBACA
GNCD's Love Stories
FanfictionRandom oneshot member Golcha, bisa narasi bisa percakapan Mainly Bongbeom