Selepas kepergian keempat orang tadi, sekarang giliran Junkyu yang bermanja-manja sama Haruto. Kata Junkyu kangen, Haruto yang liat pacarnya manja ya seneng aja.
Sekarang mereka lagi cuddle, posisi yang paling Haruto suka. Soalnya badan Junkyu empuk ditambah anget. Cowok itu ciumin rambut Junkyu gemes.
"Aku mau nginep disini aja ya?" pinta nya. Junkyu mengangguk.
Hening beberapa saat. Keduanya berada dipikiran masing-masing. Junkyu memikirkan tentang sikap Haruto yang setiap saat selalu berubah. Ya, sebenarnya masih tetap manis, absurd dan juga romantis. Namun ada disatu sisi Haruto yang selalu cemburu buta.
"Oh iya, Sungchan suka kamu ya?"
Baru saja dipikirkan. Pertanyaan yang dilontarkan Haruto membuat Junkyu mendongakkan kepalanya dengan alis bertaut. "Hah? Sungchan? Enggak lah, gila aja." sangkal Junkyu.
"Sungchan suka kamu tuh." kata Haruto, nada bicaranya terdengar datar dan kesal.
"Enggak, Haru. Kamu pasti denger omongan dia ya tadi?" Junkyu mendesah pasrah, mengusap lengan Haruto, menenangkan. "Dia cuma bercanda, biasa kok."
"Biasa kamu bilang?" Haruto menggeram rendah, melepaskan pelukannya dan menatap Junkyu tajam. "Semuanya berawal dari biasa, berakhir dengan perasaan yang kebawa. Emang itu maksud dia. Udang dibalik batu, sengaja bersembunyi dibalik kata bercanda padahal dia berharap kamu jadi pacar dia dan berpaling dari aku."
Junkyu membulatkan matanya. Sungguh pemikiran Haruto kenapa bisa begitu sempit?
"Haru, engga gitu loh-"
"Sungchan suka kamu." keukeuh Haruto.
"Iya terus kalau dia suka aku, aku harus gimana?"
"Ya ngomong sama dia lah buat ngilangin perasaannya!" bentak Haruto secara tidak sadar.
Junkyu merubah rautnya, menjadi sedikit tajam, kelewat kesal dengan Haruto yang keukeuh bahwa Sungchan menyukainya. Hell, Junkyu dan Sungchan itu teman, dan Junkyu tau jelas perasaan Sungchan.
"Kamu tuh kenapa sih? Mana bisa aku ngehalangin orang buat suka aku. Suka ataupun benci itu bukan urusan aku. Aku kan sukanya cuma sama Haru."
Haruto diam. Entah apa yang berada di otak cowok itu, tapi yang jelas, Junkyu tau Haruto marah, lagi. Cemburu.
Seharusnya Junkyu biasa dengan sikap Haruto, tapi entah mengapa, semakin hari Junkyu pun merasa sedikit muak. Apa apa dipermasalahkan. Memang sudah kelewat batas, tapi Junkyu masih bisa menahan diri untuk tidak ikut tersulut emosi. Ia hanya takut, jika Haruto cemburu buta dan dirinya ikut tersulut, hubungan yang ia jalan 5 tahun lamanya kandas begitu saja. Junkyu tidak mau.
Junkyu menghembuskan nafasnya dan menipiskan bibir, lalu tersenyum dan mengusap rahang tegas Haruto membuat sang empu menatapnya lekat, menunggu Junkyu berbicara.
"Sekalipun Justin Bieber yang bilang kalau dia suka sama aku, yang aku pilih tetep Watanabe Haruto. Okay?" tutur Junkyu, mengecup bibir Haruto kilat.
Tidak ada reaksi apapun. Junkyu menjitak kening Haruto pelan sembari mempoutkan bibirnya, "Maafin aku ya? Jangan kayak gitu lagi, jelek tau engga?"
"Hm."
Junkyu mengerucutkan bibirnya tak terima. "Ihh apaan hem ham hem hem kayak limbad. Ayo dong senyum, masa punya wajah ganteng disia-siain gamau senyum." gerutu Junkyu.
"Jauhin Sungchan ya."
"Aku engga bisa-"
"Junkyu."
Junkyu tersenyum. "Oke."
Hening kembali, Junkyu memainkan ujung kaos yang dipakai Haruto, menatap pacarnya itu dengan raut gemas.
"Jangan marah lagi Haru. Aku bakal jaga jarak kok sama dia. Serius." janji Junkyu.
Ucapan Junkyu meredakan emosi Haruto. Cowok itu menunduk, mencubit pipi gembil Junkyu kencang.
"Cium lagii." Haruto memanyunkan bibirnya, Junkyu mengernyit dan menampar pelan bibir tebal itu.
"Idih?? Enggak mau ah, Haru nya enggak senyum, jelek." ketus Junkyu.
"Yaudah nih," Haruto menarik kedua sudut bibirnya ke atas, membentuk senyum tampan. Junkyu tersenyum puas membuat Haruto kembali menipiskan bibir. "Udah kan?"
Junkyu terkekeh. "Iya. Ganteng banget pacar aku." Junkyu mengecup bibir Haruto kembali.
Haruto memeluk tubuh Junkyu erat, seakan tiada hari esok.
"Besok pulang nya mau nunggu? Aku ada rapat OSIS. Kalau kamu mau pulang duluan aku suruh Jeongwoo buat nganterin kamu." ucap Haruto.
"Emm kayaknya enggak usah deh. Soalnya Jihoon ngajak aku ke kafe nya.." cicit Junkyu, menatap memohon agar Haruto mengizinkannya. "Sama Jaehyuk, Asahi, Kak Hyunsuk, Sungchan terus ada kak Yoshi juga kok." lanjut Junkyu.
Namun sepertinya beberapa nama itu membuat Haruto kembali mengeraskan rahang, membuat Junkyu menggigit bibir bawahnya gelisah.
"Ada Sungchan? Enggak usah. Besok tungguin aku aja."
"Loh kok gitu? Aku udah janji sama mereka-"
"Yaudah terserah kamu." potong Haruto.
Tidak ada pilihan lain. Lagi lagi Junkyu harus mengalah. Demi hubungannya.
"Yaudah, aku tunggu kamu kok." final Junkyu.
Senyum Haruto merekah, ia merasa menang, dan Haruto senang tentu saja. Melihat Junkyu menurut tunduk padanya membuat Haruto berpikir bahwa Junkyu itu benar-benar mencintai dirinya. Memang kenyataannya seperti itu, tapi sikap kekanakan dan juga egois Haruto terkadang membuat semuanya terasa tabu, hingga Haruto terkadang merasa Junkyu tak mencintainya.
Haruto mendekap pinggang ramping Junkyu, membawanya kedalam pelukan lalu memberi kecupan-kecupan ringan diseluruh permukaan kulit bayi itu. Berakhir dengan dirinya yang melumat bibir tipis Junkyu.
Haruto berani bersumpah, ia mencintai Junkyu melebihi dirinya sendiri. Hingga membuat Haruto takut, takut kehilangan Junkyu, takut jika Junkyu berpaling. Berbagai pikiran negatif selalu hinggap, bagaimana tidak? Junkyu itu manis, cantik, ramah, sopan dan pintar, siapa yang tidak akan tertarik?
Haruto hanya takut jika ada yang mengambil alih hati Junkyu dan merebut miliknya. Haruto tidak mau.
P O S S E S I V E
+.+
A/N.
Gajelas tapi semoga kalian sukaaaaaaaaa!
Rui ngetiknya ngebut banget karena ini tuh lagi maling hotspot ke Ayah hshshshsh >:3Inti masalahnya belum yaaaa, paling nanti ada di chapter 7 atau 8 gituuu. Pengennya sih cepet cepet beres hshshshsh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive, Harukyu. [ Discontinue ]
Fanfic"Yaudah putus aja." "..." Warning¡! ° BxB | Haruto x Junkyu ft. Treasure ° ° Haru!Dom Kyu!Sub ° ° Switch Age ° ©hrky_coty, 2021.