||• SATU

253 41 29
                                    

Revan pov :
Kriiiiinggggg!!!

Bunyi bel istirahat menggema di seluruh ruang kelas. Revan yang sedari tadi memandangi seseorang yang sepertinya dia kenal. Tidak salah lagi, pasti dia teman masa kecilnya, entah dia masih ingat apa tidak tentang dirinya.

Saat dosen sudah keluar, Revan berjalan mendekatinya yang kini sedang membereskan semua bukunya.

"Hai!! "
Seru Revan sambil menepuk pundaknya. Tapi disana, yang di panggil hanya mlongo dengan wajah penuh tanda tanya. Melihat ekspresi yang dia keluarkan, Revan yakin pasti dia sudah lupa.

"Kamu Reno kan?? Ini aku Revan, yang dulu nolongin kamu waktu di bully"
Revan berusaha menjelaskan berharap Reno ingat.

"Revan?? "

Revan mengangguk semangat saat namanya di sebut. Tapi tidak lama..
"Maaf gue nggak kenal"
Setelah itu Reno pergi meninggalkan Revan yang sedikit kecewa karena Reno tidak mengingatnya.

"Van!! "
Seru Raka yang sekarang berada di ambang pintu kelas.

Revan pun langsung berjalan menghampiri dengan wajah sedikit ditekuk karena hal tadi. Bisa-bisanya Reno melupakannya, apakah wajahnya sudah berubah?

"Kenapa lo? Trus siapa tadi? "
Tanya Devan.

"Dia temen masa kecil aku, tapi keknya udah lupa sama aku"

"Yaelahhh namanya juga udah beda tahun, sekarang tahun berapa, yaa jelas aja dia udah lupa, udahlah yok ganti baju, pelatih udah datang"

Benar juga kata Raka tadi, mungkin karena sudah 6 tahun mereka tidak saling ketemu, bisa saja Reno lupa. Tapi kenapa dirinya masih ingat? Ahh sudahlah.

Saat ini Revan dan kedua temannya tadi sedang berjalan menuju ruang silat. Yap! Revan mengikuti ekstrakurikuler taekwondo di kuliahnya. Karena hobinya yang sudah dia bangun sejak dia TK tidak mungkin diputuskan begitu saja. Sudah banyak prestasi yang dia rebut di bidang taekwondo ini. Dan di hobinya ini lahh dia berhasil menyelamatkan temannya-Reno.

🌈🌈🌈

Setelah sekitar setengah jam Revan latihan, saat ini dia bersama Devan dan juga Raka sedang berjalan menuju kantin untuk mengisi tenaga sebelum kembali ke kelas mereka masing-masing.

Mereka bertiga berbeda jurusan, Revan dari ilmu komunikasi, Devan dari teknik, sementara Raka dari sastra. Dan mereka bertemu karena ekstrakurikuler yang sama.

Sangat kebetulan sekali, Revan melihat Reno yang saat ini sedang membaca buku sendirian di kantin. Ternyata Reno masih sama seperti dulu, selalu menyendiri.

"Ehh men, aku ke sana dulu yaa"
Ujar Revan kepada kedua temannya, lalu berlarian kecil menghampiri Reno.

"Ren, boleh duduk di sini? "

"Hmm"

Setelah mendapat izin dari Reno, Revan segera duduk di samping Reno. Melihat buku yang kini tengah dibacanya. Revan kira dia tengah membaca buku pelajaran, taunya novel. Padahal Revan sudah menyiapkan sederet pujian untuk Reno.

"Kamu masih sama kek dulu yaa, selalu menyendiri"

Reno hanya diam, dan terus membaca bukunya. Revan hanya tersenyum tipis melihat tingkah Revan. Tidak hanya suka menyendiri, sifat yang dulu juga masih menyertainya sampai sekarang, yaitu sifat dinginnya. Tidak heran jika Reno tidak mempunyai teman sejak kecil, karena sifat dinginnya yang pastinya membuat orang jengkel saat ingin mendekatinya.

I'M NOT A RAINBOW [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang