part 7

141 2 0
                                    


Drrtt...drrtt...drrtt...

" Halo ".

" Hmm ". Jawab seokjin memaksakan matanya terbuka .

" Anda harus kembali Mr. Semua sudah menunggu mu ".

" Bilang pada yang lain tinggal kan saya, saya  akan menyusul nanti". Seokjin membuka matanya sempura.

Tut!!..

Sambungan suara diputus sepihak oleh seokjin. Dia menatap wajah tenang wanita yang tengah memeluknya dari semalam.

Kebas. Iya itu yang dia rasa di tangan kanannya. Semalaman Aera tidur dengan lengan seokjin sebagai bantal .

Cukup lama seokjin menatap wajah itu sehingga dia sudah tidak tahan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup lama seokjin menatap wajah itu sehingga dia sudah tidak tahan lagi .

Seokjin mengecup bibir Aera perlahan tapi lama kelamaan ciuman itu menjadi lumayan menuntut.

" Hmmmpp". Aera terkejut mengerjakan matanya beberapa kali .

Memastikan yang dia lihat dan dia alami ini hanya mimpi..

Cup!!

Kecupan singkat mengakhiri kiss morning diantara mereka.

" Kita pulang ke soul malam ini aku akan suruh orangku membawa kedua anak kita juga" ujar seokjin tersenyum .

Aera menatapnya dengan bingung .

" Anak katanya ". Dalam hati Aera .

Seokjin tersenyum lebar dan menyentil jidat Aera .

" Awh...". Keluh Aera mengusap jidatnya.

" Mikirin apah ". Tanya seokjin.

" Mereka anakku. Bukan anak kita". Jawab Aera .melepas pelukannya dengan cepat. Sebenarnya dia terkejut dengan posisinya saat itu.

Seokjin memasang wajah mengejek, meregangkan tubuhnya lalu bersandar ke kepala ranjang. Melihat Aera memakai kemejanya dengan wajah memerah.

" Jika bukan karna aku mana mungkin mereka jadi anak kamu. Jangan keras kepala faktanya mereka memang anak aku ". Jawab seokjin santai.

Aera menoleh dengan kesal.

" Percaya diri sekali kamu ". Ucap Aera lalu masuk ke kamar mandi dengan langkah yang canggung.

Aera berhenti sejenak dan mengerutkan alis seraya menggigit bibir bawahnya.

" Kamu baik2 saja ". Ujar seokjin sedikit khawatir. Ia hendak bangkit dari pembaringan namun Aera mengangkat telapak tanganya .

" Aku bisa sendiri ". Ucap Aera ketus. Lalu melanjutkan jalanya dan menutup pintu kamar mandi.

" Rambut saja ternyata yang berubah. Tingkahnya masih sama ". Gumam seokjin .

Di meja makan seokjin sedang menunggu aera. Tidak lama Aera datang  masih mengenakan kemeja putih bersih yang kebesaran di tubuhnya.
     Seokjin menatap Aera yang berubah semenjak bangun pagi tadi wajahnya begitu garang dan galak.

We love you daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang