"Kamu bayangin dong, aku udah nyari dia capek - capek ke fakultas nya eh dia malah ngatain aku. Bilang aku Cerewet!! Parah banget kan."
.
.
.
"Hahaaaa... Seriously ??"
.
.
.
"Beneran. Parah kan. Aku tuh udah bayangin nya ya. Aku sama dia kan udah lama ngga ketemu, dia juga yang bilang mau nungguin aku di Columbia. Aku udah berusaha belajar mati-matian untuk wujudkan itu semua, buat menuhin janjin aku. Terus ya aku pikir pertemuan kami tuh bakalan kaya di drama-drama. Pertemuan yang so sweet atau apa gitu. Ehh, dia udah ngatain aku Cerewet, Ninggalin aku pula di cafe es krim dengan sederet angka yang harus dibayar!!"
.
.
.
"Hahaaa..."
.
.
.
"Rasanya pengen banget Aku pukul pala nya pake tumpukan buku biar sekalian amnesia."
.
.
.
"Yakin berani??"
.
.
.
"Why not. Dia aja udah tega sama Aku."
.
.
.
"Ya, siapa tau dia udah menyiapkan something buat kamu. But situasinya aja lagi ngga memungkinkan."
.
.
.
"Ngga yakin. Secara dia ternyata masih tetap sama. Cowok kaku dan ngga PEKA."
.
.
.
"Tapi kamu berharap kan"
.
.
.
"NO. BIG NO!!"
.
.
.
Tiba-tiba..."Oscar, its time to show." Salah seorang crew menghentikan sejenak obrolan 2 manusia yang telah bersahabat sejak Junior High School.
.
.
.
"Sand, nanti kita sambung lagi ya. Aku udah dipanggil soalnya."
.
.
.
"Nope. Thanks ya Oscar udah nampung segala sumpah serapah Aku."
.
.
.
"Hahaa.. Iya santai aja. Jangan pernah sungkan buat TLP Aku kalau ada apa-apa. Ok."
.
.
.
Dan, akhirnya sesi curhat itu via tlp itu pun berakhir. Sandy, Ia pun bangkit dari dunia rebahan nya dan beralih mengambil sesuatu didalam laci meja. Sebuah kotak berwarna cream. Ya, disana terdapat sesuatu yang tidak biasa bagi dirinya.
.
.
.
"Ya, kalau kamu mau buang juga ngga apa-apa. Kan itu hak kamu."Seketika, kenangan itu kembali. Dan Ya.... nyatanya, Cup Es krim itu masih Ia simpan baik-baik hingga kini.
.
.
.
"Bisa-bisanya, sampah ini masih Gue simpen. Dasar cewek aneh Lo, Sand." Gumam Sandy pada dirinya sendiri.
.
.
.
Setelah itu, Sandy pun mengalihkan perhatiannya pada benda lain yang terdapat didalam kotak tersebut. Sebuah citra foto yang memperlihatkan sesosok remaja dengan seragam sekolah nya tengah tersenyum penuh pesona.
.
.
.
"Heh!! Cowok nyebelin!! Ngga usah sok-sok tebar senyum. Emang kamu pikir. Diluar sana, banyak Cewek yang suka sama kamu!! Cowok kaku!! Awas ya kalau sampai ketemu lagi, siap-siap terima pembalasan dari Aku." Ucap gadis manis itu sambil menunjuk-nunjuk dengan kesal ke arah wajah remaja di foto itu. Foto yang Ia dapatkan dari Sahabat baiknya selama ini, Oscar.
.
.
.
Hatcihhhhh....."Kenapa Aku tiba-tiba bersin??" Ucap remaja berkacamata itu keheranan.
.
.
.
Dan...
.
.
.
"Ternyata kamu disini."
.
.
.
"Shannon. Ya, Aku lagi merapikan data untuk tugas nanti."
.
.
.
"Wii.."
.
.
.
"Hm...."
.
.
.
"How??"
.
.
.
"How???"
.
.
.
"Ya, How... Bagaimana dengan pertemuan kalian?? You don't want to tell me anything ??"
.
.
.
"Owh... Ya ngga ada apapun yang perlu diceritakan." Ucap remaja tampan itu sambil terus fokus mengetik pada laptopnya.
.
.
.
"Aku nanya serius, Wii. How come nothing happened on the day of your meeting ??"
.
.
.
"Memang harus terjadi apa??"
.
.
.
"Ya, kalian sudah lama tidak bertemu seharusnya terjadi sesuatu yang spesial. Semisalnya kamu ngasih dia hadiah atau apapun."
.
.
.
"Aku kasih dia secup es krim tapi dia tolak."
.
.
.
"What!!! Seriously ?? Ice cream again??? Come on, Wii... Youu... Arghhh...." Remaja cantik itu pun seketika kehilangan kata-kata saat mendengar ucapan dari Sahabat nya yang masih sibuk berkutat dengan laptopnya.
.
.
.
Dan waktu pun berlalu.Ruang Aula Ikatan Mahasiswa Indonesia Columbia. Tampak begitu ramai. Mahasiswa-mahasiswa Indonesia dari berbagai jurusan dan angkatan itu tengah berkumpul bersama.
.
.
.
"Terimakasih, Sahabat-sahabat se-Tanah Air yang telah bersedia hadir dalam Rapat Ikatan Mahasiswa hari ini. Seperti yang sudah kalian ketahui, bahwa di tahun ini IMIC mendapatkan kepercayaan untuk menjadi panitia dalam Festival Musim Panas. Dimana Festival ini, bukan hanya sekedar hiburan semata. Tetapi juga menjadi ajang mempertemukan seluruh Mahasiswa Indonesia yang ada di Amerika. Dan, festival ini juga menjadi amatlah spesial karena menjadi wadah kita untuk memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan Tanah Air kita pada seluruh masyarakat yang ada di negeri Paman Sam ini. Kita harus mempersiapkan baik-baik konsep acaranya. Dimana akan ada perlombaan yang melibatkan peserta dari seluruh Ikatan Mahasiswa Indonesia di Amerika dan juga akan pagelaran budaya Indonesia baik itu tarian daerah, permainan alat musik seperti angklung, gamelan, dll."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Maaf, aku terlambat."
.
.
.
.
DoneHaii terimakasih telah membaca cerita ini. Ini adalah kelanjutan dari seri Senandung Masa Remaja.
Dan anggap aja ini foto yang dimaksud dalam cerita chapter ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For ?
JugendliteraturCerita ini adalah kelanjutan dari Senandung Masa Remaja.