KHA #4

10 4 0
                                    

Maafkan typo~

Happy Reading
.
.
.
.

Alena pov

"Kenapa kamu tidak beresin kamar kakak mu?" - ucap seseorang, yg ternyata ibu ku

Deg deg deg~

Aku terkejut mendengar suara ibu ku dan gugup, aku bingung harus menjawab apa.

"Eumm...anu itu bu, eumm a - aku lupa" - ucapku sambil tertunduk

"Bagaimana kau bisa lupa hah?! Sekarang kau saya hukum, sini ikut saya" - ucap ibu ku dan menarikku

Aku pasrah saja di tarik oleh ibu ku, apalagi yang ingin ibu ku lakukan terhadapku. Ibu ku membawaku menuju kamar mandi dan mendorongku sampai terjatuh.

"Kau membuat kesalah terus dan ini hukuman buat kamu, diam di sini terus sampai saya yang menghentikkan nya hahahaha" - ucap ibu ku dan tertawa, ibu ku menyalakan shower di kamar mandi itu dan membasahi tubuhku.

"Bu ini dingin, m - matikan air nya bu" - mohon ku yang kedinginan

"Ini hukuman buat kamu anak sialan, biar saja kamu kedinginan kalo perlu mati saja, agar tidak ada pembawa sial di rumah ini!" - ucap ibu ku dan menarik kuat rambutku

"Akhh s - sakit bu, lepaskan hiks hiks" - ucapku dan menangis

"Sakit? Hahaha dengarkan ini anak sial, kalo kamu tidak ingin di siksa kamu jangan membuat kesalahan atau tidak kamu bunuh diri saja supaya tidak di siksa dan saya bahagia kalo kamu mati" - bisik ibu ku dan pergi dari kamar mandi

Aku hanya bisa menangis mendengar ucapan ibu ku, apa aku harus menuruti perkataan ibu ku untuk bunuh diri? Sepertinya begitu.

Alena pov end

Author pov

Sudah berjam-jam Alena diam di kamar mandi dan shower juga masih menyala membasahi tubuhnya. Sebenarnya Alena sudah tidak kuat dan ingin mematikan shower tersebut, tapi di tidak berani nanti dia di hukum lebih dari ini.

Sebenarnya Alena sudah mau pingsan tapi dia masih berusaha kuat. Alena sangat lapar, kepalanya pusing, badannya sekarang terasa beku.

Alena berharap ibunya cepat membuka pintu dan mengakhiri hukuman ini, dia sudah sangat tidak kuat.

Sementara itu di bawah

Terlihat ibu dan kakak Alena sedang tertawa bersama di ruang keluarga, seperti tidak terjadi apa pun.

"Bu dimana anak sialan itu?" - tanya Angel

"Ibu menghukumnya di atas karena tidak beresin kamar kamu, biarkan saja dia di atas sana" - ucap ibu Alena tidak perduli

"Kalo dia mati bagaimana bu?" - tanya Angel lagi

"Biarkan saja kalo dia mati, kenapa kamu khawatir dengan anak itu?" - tanya ibu Alena heran

"Aku tidak khawatir bu, hanya saja kalo dia mati tidak akan ada yang ku bully di sekolah" - ucap Angel santai

"Iya juga sih, nanti gak akan ada yang ibu suruh bersihin rumah" - balas ibu Alena

"Nahh kan aku bilang juga apa bu" - ucap Angel dan memakan kacang yang ada di atas meja

Ting tong~

Ibu dan anak tersebut langsung melihat ke arah pintu, Angel langsung keluar untuk membuka pintu. Angel melihat siapa yang datang, ternyata itu ayahnya.

"Ehh ayah sudah pulang?" - tanya Angel setelah membuka pintu

"Iya dong, masa ayah mau lembur lagi" - ucap orang itu yang ternyata adalah aya Angel dan Alena

"Eh kamu sudah pulang mas" - ucap ibu AA (Alena Angel, ku singkat aja ye)

"Iya nih, aku kangen sama anak kesayanganku ini" - ucap ayah AA dan memeluk Angel

"Angel juga kangen sama ayah" - ucap Angel memeluk erat ayah nya

"Anak ayah gemes banget, ayok masuk" - ucap ayah AA

Mereka bertiga pun masuk dan menuju ruang keluarga. Ibu AA pergi ke dapur untuk membuatkan kopi untuk suaminya.

"Dimana Alena?" - tanya ayah AA

"Ohh dia sedang ibu hukum di kamar mandi, ntah lah mungkin dia sudah mati disana" - jelas Angel

"Buat kesalahan apa lagi anak itu?" - tanya ayah AA lagi

"Biasa yah, dia tadi pagi lupa beresin kamarku" - ujar Angel

"Sepertinya anak itu otaknya hilang makanya dia jadi pelupa" - ucap ayah AA

"Hahah mungkin atau dia memang tidak memiliki otak" - ucap Angel sembari tertawa, Ayahnya pun ikut tertawa mendengar ucapan anaknya tersebut

"Apa yang lucu, kenapa kalian tertawa?" - tanya ibu AA yang berjalan ke arah mereka

"Sedang membicarakan anak pungut mu itu hahaha" - ucap ayah AA sembari tertawa

"Itu bukan anakku, anakku hanya Angel mungkin itu anak mu" - ucap ibu AA dan duduk di sampign suaminya

"Bukan anakku juga, siapa juga yang mau punya anak sial seperti dia" - ucap ayah AA

"Yaudah buang saja sana itu anak sial ayah" - ucap Angel

"Ya mau nya begitu, tapi nanti siapa yang bersihin rumah?" - tanya ayah AA

"Kita cari saja pembantu, aku enek liat anak itu di rumah ini" - ucap ibu AA tenang sembari meminum kopi

"Ya sama bu aku juga haha" - ucap Angel dan tertawa keras

Ting tong~

"Siapa yang datang, mengganggu saja" - ujar ibu AA

"Biar Angel yang buka bu" - ucap Angel

Angel pergi kedepan untuk membuka pintu, saat dia membuka pintu dan melihat orang yang datang Angel seketika langsung emosi. Ternyata yang datang adalah sahabat Alena yaitu Carla.

"Ngapain lu kesini, mengganggu orang" - ucap Angel sinis

"Dihh gw kesini bukan buat gangguin lu juga kali, gw mau ketemu Alena" - ucap Carla

"Alena gak ada pergi lu sana" - ucap Angel sambil mendorong dorong Carla

"Iyuhh jangan dorong dorong gw, ntar baju gw kena kuman mematikan" - ucap Carla dengan ekspresi jijiknya

"Heh lu kira gw kuman apa?" - ucap Angel

"Lahh kan lu emang kuman maemunah, tangan lu itu terlalu kotor buat baju gw yang bersih dan mahal ini" - ucap Carla sembari memeletkan lidah nya

"Paling juga baju lu cuman 50 ribu, jangan sok kaya deh lu" - balas Angel

"Ahhh gw males berdebat ma nek lampir macam lu, gw kesini buat ketemu Alena bukan ketemu dugong" - ucap Carla

"Gw cantik begini lu bilang dugong, awas ya lu sini" - ucap Angel dan hendak memukul Carla, tapi tidak kena

"Hahahha gak kena wlee, tangan lu pendek banget kek sumpit ahahah" - ucap Carla dan tertawa keras

"Ada apa ini ribut ribut?" Tanya seseorang yang ternyata itu adalah ayah AA dan ibunya

Ehh kakek cangkul dari mana nih? Mukanya keriput amat - batin Carla

"Siapa ini Angel?" - tanya ayah AA

"Ohh ini temennya Alena yah" - jawab Angel

"Sejak kapan Alena punya temen? Kan ayah udah bilang jangan sampai dia punya temen di sekolah Angel" - ucap ayah AA

"Dihh sape lu ngatur ngatur hidup Alena? Serah dia lah mau punya temen apa gak, sibuk amat pak kebun" - ucap Carla

"Apa maksud kamu berbicara begitu sama saya, dasar tidak sopan" - balas ayah AA yang hendak menampar Carla, tapi tidak sempat karena Carla....





Jangan lupa voment

-Kia-

kenapa harus aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang