PROLOG

76 9 3
                                    

Terlihat perempuan itu tengah memegang sebuah album foto di tangan kanannya, dan menjinjing tas berisikan MacBook di tangan kirinya.

Dia berjalan menuju balkon kamar miliknya, mendudukkan diri pada kursi yang selalu ada di sana.

Meletakkan tas MacBook tersebut di atas meja, sementara album itu dia pangku di atas paha. Menunduk, tangannya membuka perlahan halaman depan album tersebut. Kedua sudut bibir itu secara refleks tertarik hingga menciptakan lengkungan senyum tipis.

Foto yang menampilkan tiga sosok perempuan dengan senyuman lebar disertai pose absurd mereka, membuat otaknya langsung memutar kenangan tak terlupakan itu.

Dia kembali membuka halaman lanjutannya, masih seputar tentang tiga sosok perempuan itu.

Kembali membuka lembaran baru.
Lantas, matanya berpindah pada foto yang terlihat berbeda sendiri.

Foto itu berisi seorang lelaki yang sedang merangkul seorang perempuan. Perempuan itu adalah dirinya. Dan lelaki itu ... ah, mereka hanya mempunyai satu foto sebagai kenang-kenangan ternyata.

Sayang sekali.

Saat sudah sampai pada lembaran terakhir, ia mengembangkan senyumnya. Foto keluarga harmonis yang dia harapkan.

Ada ide cemerlang di dalam otaknya yang membuat dirinya melakukan kegiatan seperti ini. Dia mengeluarkan MacBook itu dari tasnya. Membukanya, dan mencari aplikasi bernamakan wattpad.









Dan... mari kita mulai kembali ke masa lalu.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang