Namaku Anna Fatimah Azzahro, aku adalah penulis yang terkenal. Padahal karyaku belum pernah dicetak. Aku penulis suatu blog dan cerita di akun Wattpad dan Storial.co. Aku menulis cerita untuk umum di Wattpad, cerita pribadi di Storial.co, dan portofolio di blogku.
Aku keturunan Jerman dari ayahku, Phillip Qenan. Ibuku orang Indonesia tulen, suku Sunda, namanya Puspita Eros. Mereka bertemu di rumah sakit. Ayahku pasiennya dan ibuku adalah perawatnya. Untuk jelasnya akan aku terangkan nanti. Sekarang aku akan bertanya tentang diriku.
Aku membatin siapakah aku? Lalu, aku cari dalam kamus tentang namaku dan apa harapan Ayah memberi nama Anna Fatimah Azzahro. Kedengerannya seperti orang Islam dan dari Arab. Padahal dalam kamus Bahasa Jerman, Anna itu artinya orang yang ramah. Fatimah Azzahro adalah Bahasa Arab dari gadis yang lembut hatinya dan berseri-seri.
Sesuai dengan namaku, aku memang orang yang supel dan ceria. Aku juga anggun dan tidak kasar, memuji diri sendiri bolehkan? Umurku sudah menginjak 20 tahun sekarang, banyak yang telah kulewati dalam hidup ini. Naik turun sudah biasa.
Aku kuliah dengan jurusan Farmasi, padahal aku ingin mengikuti jejak ibuku sebagai perawat. Namun, ibu tidak membolehkan karena tidak mau melihatku kelelahan. Padahal di farmasi juga, praktikumnya gila-gilaan yang membuatku kurang tidur selama tiga hari dalam seminggu untuk menulis jurnal dan laporan praktikum.
Aku baru semester dua dan sebentar lagi aku akan menjadi kakak tingkat. Tak sabar untuk mengayomi dan membimbing adik-adik tingkatku yang menggemaskan. Beberapa bulan lalu aku bertemu dengan seorang pria di kedai kopi favoritku, tempatku quality time dan menulis karya. Tak kadang juga, aku menugas di sana ketika jenuh di rumah sendirian.
Pria tersebut lebih coklat daripada diriku, brewok, berkumis, dan berbehel. Ia menyapaku saat aku dilanda kesepian padahal kedai di sana ramai
"Halo, boleh ikut duduk di sini?" ujarnya.
"Eh, Hai. Iya, silahkan ada apa, Kang?" tanyaku keheranan. Aku tidak pernah disapa orang asing sebelumnya jadi sedikit canggung.
"Iya, mau ngajak ngobrol aja, soalnya dari tadi kelihatan melamun terus, haha. Oh, iya, Aakil Jemparingan, jangan lupa a nya dua di kata pertama. Jadi panjang bacanya, haha."
"Anna Fatimah Azzahro, Kang. Iya nih, banyak pikiran soalnya," aku tidak bisa menyembunyikan senyumku karena aku tahu yang bisa menaikkan energiku adalah orang lain. Mungkin karena aku merupakan seorang yang sangat ekstrovert.
Kami pun mengobrol dengan asyiknya. Sampai-sampai, aku teringat sesuatu dan akupun mengerutkan wajah.
"Wah, ada pikiran apa, An? Boleh berbagi sama Akang ga?" tanyanya lagi. Ia pun membalas senyumku.
"Iya, Kang. Kadang Anna bingung sendiri sama diri ini. Mau dibawa kemana hidup? Siapa diri Anna? Apa tujuannya di dunia ini? Jadi masih bingung tentang hal-hal yang berputar tentang diri."
"Anna lagi proses mencari jati diri. Wajar itu mah. Waktu Akang seumuran Anna juga masih mencari jati diri. Malah sampai sekarang masih mencari apa yang Akang ingin capai. Jadi gini aja solusinya, nikmatin sambil meng-explore berbagai hal lagi tentang diri Anna."
"Lalu jati diri Akang sekarang bagaimana?" Tanyaku heran.
"Iya, nanti kamu bakal tau sendiri kalau udah lama kenal sama Akang."
"Akang ngapain ke Bandung?"
"Kerja juga. Biasa kunjungan ke luar kota, An. Hehe. Akang kerja pusatnya di Banten. Oh, iya An. Setau Akang juga jati diri itu sifatnya fluid atau cair. Jadi bisa berubah-ubah sesuai lingkungan dan faktor-faktor lain. Mungkin aja sekarang kamu ramah tapi karena satu dan lain hal menjadi kaku dan pendiam."
"Oalah, jadi jangan terlalu dipikirin ya?"
"Karena berubah-ubah, kamu jangan terlalu melabeli dirimu dengan suatu hal yang membebankan. Tapi tetap penting untuk mencari siapa kamu. Itu proses yang panjang dan nikmatilah prosesnya."
Kami pun mengobrol banyak dari A–Z. Kami juga bertukar nomer Whatsapp dan Instagram. Akhirnya pertanyaanku mungkin tidak terjawab tetapi menjadi pertanyaan seumur hidup yang aku harus cari terus jawabannya: siapakah aku?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertanyaan Anna
Literatura FemininaCerita tentang keresahan Anna sebagai manusia. Kehidupan dan romansa benar-benar membingungkan, ya?!