Pertanyaanku tentang kehidupan memuncak yaitu di mana kita hidup? Aku pun mencari dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada Aba untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ku harap kalian juga puas terhadap jawaban Aba.
"Ba, di mana kita hidup?"
"Di bumi, lah. Tepatnya Umu di Kota Bandung, Aba di Kabupaten Serang."
"Bumi itu apa?"
"Planet, Mu. Tempat sementara manusia hidup dan melakukan kebanyakan aktivitas. Tempat abadi kita tentu saja kampung akhirat"
"Akhirat itu apa?"
"Akhirat itu dunia setelah bumi. Dimulai dengan alam kubur dan terakhirnya surga atau neraka."
"Surga itu apa? Neraka itu apa?"
"Surga balasan bagi orang yang berbuat baik. Neraka balasan bagi orang yang berbuat buruk."
"Kebaikan yang bagaimana? Keburukan dalam perspektif apa?"
"Kebaikan dan keburukan menurut perspektif Allah tentunya. Kita bisa lihat di kitab suci kita, Al-Qur'an, dan petunjuk Rasul, Hadis."
"Cape, Ba. Nanya terus. Gantian ah, Umu yang jawab."
"Umu, hidup di dunia untuk apa?"
"Ya, kalau di qur'an mah untuk beribadah, Ba. Manusia dan jin diciptakan untuk beribadah."
"Kalau gitu, beribadah yang kaya gimana?"
"Ya, salat dan ngaji sehari-hari. Kalau bisa puasa, ya, puasa.""Terus hubungan dengan sama manusianya gimana?"
"Ya, tetap berbuat baik sesama manusia. Menjadi bermanfaat bagi manusia lain."
"Emang itu bukan ibadah?"
"Emang itu ibadah?"
"Iya, Umuuuuu..." Ujar Aba gemas.
"Oh, iya baru tau, hehe. Maklum butuh imam hidup."
"Iya, Aba insya Allah jadi imamnya Umu. Balik lagi, Mu. Ke pertanyaan awal. Di mana kita hidup? Kayaknya Yogyakarta enak ya, buat menetap sana."
"Iya, setuju, Ba. Budayanya juga enak di sana."
"Ya, udah, ayo, berumah tangga di sana aja. Di mana kita hidup? di sana kita belajar."
Di mana kita hidup? Di sana kita belajar. Hal yang random sih. Ketika Aba bilang seperti itu. Membuatku menjadi sangat-sangat berfilosofis. Seperti kata-kata mutiara: di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Aba mengajariku banyak sekali hal. Oleh karena itu, aku akan berterima kasih untuk menjawab sebagian besar pertanyaan dalam hidupku. Karyaku terinspirasi olehnya. Semangatku membara karenanya. Aku menjadi utuh di sisinya.
Terima kasih, Aba, untuk telah memberanikan diri berkenalan dengan Umu. Menorehkan segala cerita di hidup Umu. Terima kasih dan terima kasih.
***
~~TAMAT~~
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertanyaan Anna
ChickLitCerita tentang keresahan Anna sebagai manusia. Kehidupan dan romansa benar-benar membingungkan, ya?!