Chenle's side.
Chenle menghela napasnya untuk kesekian kali begitu melihat ke arah pintu kelas, sosok tinggi yang sudah menunggunya di depan kelasnya, Jung Sungchan. Menghadapi Sungchan bukanlah perkara mudah untuknya, laki-laki itu terlalu bebal untuk menerima kalau Chenle menolaknya berkali-kali. Chenle mengalihkan pandangannya menatap teman sebangkunya yang merupakan sahabatnya, Lee Felix.
"Lagi?" Felix bertanya pada Chenle begitu Chenle menatapnya dengan pandangan memelas.
Chenle menganggukan kelapanya, ia sudah kehabisan akal untuk menghindari Sungchan yang seperti menerornya.
"Terima aja sih." Ucap Felix meledek Chenle.
"Dih ga suka." Chenle merebahkan kepalanya ke meja dengan beralaskan lengannya.
"Eh masuk Le, masuk tuh anaknya." Bisik Felix heboh begitu melihat Sungchan yang menghampiri meja mereka.
Chenle hanya bergumam, dirinya sedang memikirkan alasan untuk kembali menolak ajakan Sungchan untuk kencan bersama sepulang sekolah. Chenle hapal betul karena Sungchan melakukan hal itu setiap hari. Iya setiap hari.
"Hi Felix, Chenle ayo kita pulang. Kamu laper ga? Kita makan dulu gimana?" Sungchan duduk di bangku depan Chenle dan mengelus kepala Chenle dengan lembut. Membuat Chenle menegakkan tubuhnya kembali, ia sedikit rishi dengan Sungchan yang suka melakukan skinship dengannnya.
"Sorry Chan, gue ada keperluan. Duluan ya Lix, Chan." Chenle bangkit dari duduknya dan membawa tasnya berlari meniggalkan Sungchan yang masih memproses apa yang terjadi.
"Hah.. hah.. Capek banget anjing." Chenle berlari dari lantai empat hingga gerbang sekolah. Ia berhenti sejenak di dekat gerbang sekolah untuk menetralkan napasnya.
"CHENLE. CHENLE TUNGGU!" Sungchan berlari sambil memanggil Chenle membuat beberapa siswa yang masih berada di lingkungan sekolah melihatnya.
"Duh ribet." Chenle kembali berlari menuju halte yang berada di dekat sekolahnya, ia hanya berharap bis segera datang begitu ia sampai disana.
"Chenle! Tunggu." Sungchan meraih lengan Chenle. Iya Chenle tertangkap sebelum ia sampai di halte.
"Kenapa Chan?" Chenle menatap Sungchan jengah, mengapa laki-laki ini tidak paham juga.
"Kamu yang kenapa? Ayo aku anter pulang." Sungchan berusaha menarik Chenle untuk kembali ke sekolah karena motornya masih terparkir di sekolah.
"Engga Chan, engga. Gue ada urusan dan lo gausah anterin oke." Chenle masih berusaha menekan emosinya.
"Aku anter sayang, ya." Sungchan masih kukuh menarik Chenle.
"Chan jangan gini please." Chenle menghentak tangan Sungchan yang masih memegang lengannya.
"Kenapa?" Sungchan bertanya dengan suara lirih.
"Kenapa Le? Kenapa kamu ga bisa nerima aku?!" Sungchan memegang kedua bahu Chenle dan meremasnya membuat Chenle sedikit meringis.
"Sa-sakit Chan." Chenle berusaha melepaskan pegangan Sungchan pada bahunya.
"Maaf Le, maafin aku." Sungchan malah dengan seenaknya merengkuh Chenle ke dalam pelukannya membuat Chenle secara otomatis berontak tidak ingin dipeluk.
"Kenapa Le? Jawab aku kenapa?!" Sungchan meninggikan suaranya menuntut Chenle.
"Gue gabisa Chan, maaf." Ucap Chenle dengan tegas sambil memandang mata Sungchan.
"Kenapa?! Apa yang kurang dari aku?" Sungchan berusaha melembutkan suaranya kembali, ia juga sebenarnya tidak tega membentak-bentak lelaki manis di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ji | Chenji - Jichen
RomanceIya Chenle tahu kalau ia kelewat nekat, tapi hanya ide ini yang terlintas dipikirannya. Entah ia harus menyesalinya atau tidak. Jisung tidak pernah menyangka kalau ia akan mengalami hal ini, menemukan sesuatu yang mulai menjadi candunya.