05

7 0 0
                                    

Oke. Kembali lagi ke permasalahan "Tidak punya pacar" yang aku alami. Bener temen-temen, suer, sumpah, dan demi apapun. Sejujurnya aku masih malas tentang perkara 'menjalin hubungan serius' karena menurutku ketika melakukan sesuatu sendiri masih sanggup, aku belum membutuhkan orang lain untuk membantu. Sama hal nya dengan 'pacaran'.

Tapi terkadang ada muncul rasa ke-iri-dan-dengki-an, ketika melihat teman-temanku pergi berdua bersama pacarnya. Pikiran-pikiran seperti "Enak ya misal punya pacar, ada yang bener-bener bisa kita ajak bertukar pikiran, berkeluh kesah, tanpa perlu mikir kira-kira orangnya mau nggak ya dengerin ceritaku, kira-kira semisal aku berkeluh kesah sama dia, dia bakal mikirin apa ya soal aku?"

Enggak. Kita nggak perlu memikirkan itu semua, karena bagian dari kegiatan berkeluh kesah serta bertukar pikiran, menurutku salah satu tugas wajib ketika kita menjalin sebuah hubungan. Hal itu  bisa membuat kita lebih memahami, siapa sih orang yang sedang kita jaga hatinya itu.

Dan terkadang, orang seperti itu yang aku perlukan. Hidup sebagai anak tunggal memang cukup banyak membuat iri orang-orang (Itu sih yang aku dengar ketika orang-orang tahu aku anak semata wayang). Kata mereka, "Enak jadi anak tunggal, nggak perlu berantem sama adek atau kakak. Enak jadi anak tunggal, kalo butuh uang tinggal minta. Enak jadi anak tunggal, gimana pun semua kasih sayang orang tua sepenuhnya akan tercurahkan ke kamu."

Bener. Aku nggak menyangkal kok. Apa yang mereka katakan memang sebuah fakta dan aku bersyukur. Hanya saja, yang mereka tidak tau adalah...

Sebanyak dan sepenuh itu kamu disayang, sebanyak dan sepenuh itu juga tanggung jawab kamu buat memikul beban menjadi "yang paling membanggakan".

Ada banyak sisi dari "anak semata wayang" yang mungkin, kalian jarang dan/atau bahkan sudah tahu. Salah satunya adalah..

Mereka sendirian. Tentu saja apa yang aku katakan barusan maknanya luas. Begini-begini, biar kalian paham.

Namanya hidup tidak bisa selalu berada di atas. Begitupun keluarga, tidak selalu mereka "tidak memiliki masalah" di dalam membangun sebuah 'rumah'. Bener kan?

Kalian yang memiliki kakak atau adik, aku harus memaksa kalian "Bersyukurlah sepenuhnya. Biarpun mungkin saudara kalian ngeselin, tapi mereka salah satu malaikat penolong dalam hidup kalian."

Aku Niandra, sebagai anak tunggal di keluargaku dan sudah tergolong menjadi manusia berumur dewasa, cukup banyak tuntutan yang perlu aku penuhi dan pikirkan. Dan itu ku lakukan seorang diri. 

Karena menurutku permasalahan keluarga adalah sesuatu yang krusial, yang tidak bisa diceritakan ke sembarang orang, aku pun terbiasa memikirkan itu semua sendiri. Bukan karena aku tidak punya seseorang yang bisa aku bagi tentang kisah hidupku. Cuma terkadang aku memikirkan hal ini.

"Setiap orang punya masalahnya masing-masing. Terlepas dari apapun, kamu paham situasi sahabat-sahabatmu. Kamu masih tega menambah beban pikiran mereka dengan masalah kamu? Enggak! Pikirin sendiri dan jangan ngerepotin orang lain."

Itu kenapa aku merasa iri dengan orang-orang yang sudah memiliki tambatan hatinya. Setiap muncul suatu permasalahan yang tidak bisa aku ceritakan ke siapapun, benar-benar tidak seorang pun. Pikiran itu muncul lagi. "Coba aja aku punya pacar. Dia pasti jadi satu-satunya orang yang bisa aku keluh-kesahi dan aku tidak perlu berpikir sendirian."

Dan berhubung sekarang Niandra belum punya, salah satu tempat pengungkapan keluh kesahku adalah sosial media bernama Twitter dan lapak tulis menulis bernama Wattpad. Second account? Ada tentunya.

Aku juga berterima kasih kepada sahabat-sahabatku yang sebegitu peka nya denganku. Terimakasih karena kalian sudah bertanya keadaanku. Dengan pertanyaan "Kamu kenapa?" yang kalian lontarkan melalui aplikasi chatting, aku juga sadar. Banyak orang yang sayang dan peduli dengan manusia sepertiku. Terimakasih karena meskipun kalian sendiri memiliki masalah yang menurutku sudah cukup melelahkan untuk dipikul, kalian masih mau aku repoti dengan bebanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita tentang MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang