Gone Forever

157 32 11
                                    

Hari pertarungan pun tiba. Banyak penonton yang terdiri dari para bajingan yang berpengaruh di Tokyo. Sang pengelola, Hansen kemudian berteriak memanggil para partisipan yang terdiri dari Geng Touman dan Geng Valhalla untuk memasuki tempat yang akan menjadi arena pertempuran antara dua geng tersebut.

Ketika Mikey telah memasuki arena, semua mata tertuju padanya. Bahkan aku bisa mendengar desas-desus kecil mengenai dirinya yang terkenal tak terkalahkan. Delegasi dari kedua geng pun maju ke depan. Di pihak Touman sendiri ada sosok Draken, sementara di pihak Valhalla ada Kazutora.

Satu-satunya permintaan Touman jika memenangkan pertarungan, yaitu dengan membawa Baji-san kembali. Tapi tentu saja, Kazutora tidak senang akan permintaan itu. Sebagai pelampiasan, dia menghajar Hansen dan langsung menyatakan perang. Bentrok antar Geng Touman dan Geng Valhalla pun terjadi.

Karena bentrokan telah terjadi, aku pun terpisah dari Takemichi. Aku mengkhawatirkannya, mengingat dia masih anggota baru yang pertama kalinya bertempur langsung seperti ini. Namun, aku harus tetap fokus berhadapan dengan apa yang ada di hadapanku saat ini. Jika ada cela, aku akan langsung membantunya.

Benar saja, Takemichi kini dihadang oleh dua anggota Valhalla. Aku pun langsung menghampirinya dengan berada di belakang punggungnya. Dia terlihat sangat ketakutan hingga menangis.

"Kau takut? Fokus kepada lawan utamamu, Sobat," ujarku.

Takemichi tampak terkejut akan keberadaanku. Aku hanya menyeringai.

"Tidak ada seorang pun yang tidak takut akan sebuah perkelahian. Yang terpenting adalah ... bagaimana caramu melawan ketakutan itu."

Aku belajar banyak dari Baji-san. Melihatnya yang begitu gagah berani, hingga berhasil mengalahkan para preman yang jumlahnya tak sebanding di hadapannya, membuat aku sungguh kagum. Ia sangat tegar dan tenang. Ia mungkin terlihat bengis ketika bertarung, tetapi itulah yang menjadi ciri khasnya.

Takemichi dipukul oleh salah satu anggota Valhalla, tetapi dia dengan cepat membalasnya. Aku tak dapat melihatnya dengan jelas. Karena aku pun memiliki urusan lain di sini. Pertarungan semakin sengit, sementara anggota Touman lainnya sudah mulai tumbang. Wajar saja, jumlah anggota Touman tak sebanding dengan jumlah anggota Valhalla yang dua kali lebih banyak.

Namun, di saat anggota Touman mulai putus asa, tiba-tiba saja teriakan Takemichi yang begitu menggelegar seketika membangkitkan kembali semangat seluruh anggota Touman yang mulai runtuh. Maka dari itu, Touman pun kembali bangkit dan menyerang Valhalla.

Mikey yang sedari tadi dihajar habis-habisan oleh Kazutora beserta bawahannya dengan memancingnya hingga di tumpukan mobil-mobil bekas, kemudian menyerang balik Kazutora beserta bawahannya hingga mereka pingsan. Tak lama kemudian, dia pun jatuh terduduk, tak sadarkan diri.

Hal ini memancing anggota Valhalla lainnya untuk segera menghabisi Mikey yang sudah kewalahan. Mereka pun berlarian menuju tumpukan mobil-mobil bekas, di mana Mikey berada. Kami anggota Touman yang tersisa tak dapat membantunya, mengingat masih banyak anggota Valhalla yang menghalangi pergerakan kami.

Ketika salah satu anggota eksekutif Valhalla, Chouji hendak melayangkan pukulan ke Mikey, tiba-tiba saja sosok tak terduga datang menghajar wajah Chouji. Dia adalah tak lain merupakan Kisaki, Kapten Skuat Ketiga yang baru. Dengan sombongnya, dia mengatakan jika dirinya beserta skuatnya akan bertugas menjaga Mikey.

Banyak anggota Touman yang mengapresiasi tindakan Kisaki, termasuk Kapten Skuat Kedua, Mitsuya. Cih, apakah dia mencoba menjadi sosok pahlawan atau semacamnya? Orang itu hanya memanfaatkan momen tersebut dengan berpura-pura muncul di situasi yang tepat, layaknya seorang pahlawan. Aku benar-benar tidak habis pikir dengan Draken yang mempercayakan Mikey pada Kisaki. Kalau saja dia tahu betapa liciknya bajingan itu!

My Trust, My LoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang