Satu.

3.5K 220 11
                                    

Tzuyu seorang gadis cantik nan tomboy yang sangat terkenal dikampusnya karna dia seorang anggota dari salah satu klub motor ternama didaerahnya. Motor adalah salah satu transportasi yang membuat dia terkenal dikampusnya karna itu membuat dia terlihat keren dan sangar.

Tzuyu memang mempunyai banyak fans, ada yang laki-laki dan perempuan, disamping ketenarannya dikampus itu, Tzuyu memiliki banyak musuh diluar sana yang selalu mengincar dia dan kakaknya. Itu membuat Tzuyu selalu berkelahi dijalanan dengan geng-geng motor liar. Kakak Tzuyu adalah salah satu incaran geng motor. Geng motor liar yang selalu mengincar kakak Tzuyu adalah geng milik Chaeyoung.

Geng Chaeyoung terkenal dengan keburukan dijalanan, polisi selalu mengingat nama geng Chaeyoung karna sering berulah dijalanan. Tzuyu juga tidak tahu kenapa geng itu mengincar dia dan kakaknya, padahal Tzuyu adalah seorang anggota klub bukan geng.

Dikampusnya, Tzuyu selalu memandang dan selalu memperhatikan satu perempuan yang begitu pendiam, polos  dan selalu sendiri, perempuan itu sering dibully karna terlalu pendiam, Tzuyu memiliki banyak fans namun dia hanya tertarik dengan satu perempuan itu, yang ingin dia lakukan adalah mendekatinya dan menjadikannya teman baik dan sahabat agar dia bisa menjaganya dari orang-orang jahat.

Siang itu Tzuyu datang ke kampus dengan motor ninja warna hitamnya dan ketika sampai diparkiran, banyak orang yang memotret Tzuyu dan terpesona dengan kecantikannya. Tzuyu melihat sekeliling untuk mencari si perempuan itu.

"His mana sih tu cewe, kalo dicari susah banget, kerjaanya nyendiri terus. Ini juga si Dahyun mana lagi gak nongol-nongol." Tzuyu.

Tibalah Dahyun dengan motor ninja warna merahnya.

"Hallo fans ku, are you waiting for me? oh of course thankyou so much nice to heard that." Dahyun.

"Ih paan sih lo, fans-fans sok inggris lagi, gaje lo, kemana aja lo kalo dateng selalu gue duluan." ejek Tzuyu.

"Owh i'm sorry because gue harus beli bensin dulu tadi." Dahyun.

"Motor keren tapi bensin habis mulu, lo minum tu bensin ha?"

"Wow wow did u think i'm crazy? no, you are crazy yes you make me drunk."

"Ihhh, gilak ni orang, btw lo liat Sana gak? cewe yang pendiem itu, liat gak? tanya Tzuyu.

"Yes i see her because i have eyes."

"Gue serius woy, lo udahan napa ngomong inggrisnya gue tonjok lo lama-lama." kesal Tzuyu.

"Oh okey, YA GUE GATAULAH KAN GUE BARU DATENG, PUNYA MATA GAK LO?ehem ehem I'm sorry my voice is expensive I must to ngirit my voice."

"Ih, dasar bobrok mending gue cari sendiri dari pada ngladenin lo disini, gila gue lama-lama." Tzuyu.

Tzuyu akhirnya meninggalkan Dahyun diparkiran dan kemudian Dahyun berlari menyusul Tzuyu.

"Oh Chewy, wait for me don't leave me alone in here."

"BODO." teriak Tzuyu.

Tzuyu mencari Sana didekat perpustakaan karna Sana sering membaca buku, tak lama kemudian Tzuyu melihat Sana yang sedang dipalak oleh teman-temannya dan tanpa berpikir lama, Tzuyu menghampiri dan membubarkan gerombolan yang membully Sana.

"Bagi duit lo."

"Maaf a-aku gapunya uang." Sana.

"Halah, jangan bohong deh lo, lo kan orang kaya masa gapunya uang, sini tas lo." pembully sambil merebut tas Sana.

"Eh jangan dong ini kan tas aku." Sana

"Ah bodo, gue cuma mau ambil duit lo, sini in gak!!"

"WOYY, ngapain lo pada malak dia."

"Tzuyu!!"

Semua pembully terkejut dengan kedatangan Tzuyu dan memilih untuk lari meninggalkan Sana karna tidak ingin dihajar Tzuyu.

"SEMUANYA BUBAR." teriak Tzuyu.

"Kabur-kabur-kabur." ucap pembully.

Tzuyupun mendekati Sana dan mengajaknya mengobrol.

"Kamu gpp?" tanya Tzuyu.

"Iya gpp,makasih ya." Sana

"Iya sama-sama, ke kelas bareng yuk." ajak Tzuyu.

"Iya boleh."

Sana sebenarnya sangat senang jika ada Tzuyu namun dia hanya berusaha bersikap biasa saja ketika bersama Tzuyu.

"Oiya nanti kamu pulang naik apa?" tanya Tzuyu.

"Gatau, paling naik ojek atau taksi."

"Kalau aku yang nganterin pulang, mau?"

"Memangnya kamu mau nganterin aku pulang?" tanya Sana.

"Ya, maulah masa cuma nganterin gak mau."

"Yaudah nanti aku pulang sama kamu, makasih ya sebelumnya." Sana.

"Iya."

Yesss.~ batin Tzuyu.

Akhirnya dia ngajak aku pulang bareng hihi.~ batin Sana.

Ketika Sana dan Tzuyu sedang jalan berdua, datanglah Dahyun yang membuat bobrok suasana.

"Ohh hallo gaes i'm coming, hai Sana you look so beautiful today." Dahyun.

"Lo tu kaya demit tau gak dikit-dikit ngilang, dikit-dikit nongol, daritadi juga ngomong pake inggris gajelas, sok lu." Tzuyu.

"Hiss napa sih lo marah-marah mulu sama gue, santailah sis." Dahyun.

"Ganggu orang lagi ngobrol aja lo." kesal Tzuyu.

"Lagi ngobrol?ngomongin apaan emang? kasih tau gue dong."

"Bodo amat, Sana ayo cepet jalannya kalo kamu kelamaan deket Dahyun nanti ketularan bobroknya." Tzuyu menggandeng tangan Sana dan mengajaknya berjalan cepat.

"Hey wait for me, huhuu." Dahyun.

Mereka bertiga akhirnya memasuki kelas karna dosen akan segera datang.

Sesampainya dikelas, Tzuyu dihalangi oleh fans-fansnya untuk meminta selfi bersama Tzuyu, itu membuat Sana cemburu dan lebih memilih untuk duduk duluan dengan Dahyun.

"TZUYU AAAA." teriak fansnya dikelas.

"Tzuyu foto yuk, Tzuyu minta ttd dong sama fotbar ya sekali aja, Tzuyu fotbar yuk......." Fans Tzuyu.

"Udah kita duduk dulu aja biar dia ngladenin fansnya." ajak Dahyun.

"Iya ayok." jawab Sana melas.

Sana dan Dahyun meninggalkan Tzuyu didepan kelas bersama fans-fansnya dan Sana yang melihat itu serasa panas hatinya. Dahyun yang  melihat Sana cemburu mencoba menghiburnya dengan ocehan konyolnya.

"Sana are you okey? don't cry because you jealous, don't looking at them alright, look at me and you will be happy." gurau Dahyun.

"I'm okey." jawab Sana melas.

"If you're okey don't melas gitu mukanya, smile oke smile you beautiful right?" Dahyun.

Sana yang mendengar ocehan Dahyun hanya tersenyum dan menanggapinya dengan singkat karna Sana ingin Tzuyu segera duduk didekatnya.

••••











Menurut kalian gimana chapter awal?semoga kalian suka ya, maap kalo banyak typo nya ehe, jangan lupa vote dan komen ya🥰

Gang Girl [SaTzu]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang