Maafkan daku yang lama tidak update, sekali lagi mau ngasih tahu kalau aku updatenya sesuai mood jadi terima kasih buat yang udah sabar nungguin orang pemalas kaya aku (apalagi deadline rl kejar-kejaran)
Jam masih menunjukkan pukul 07.20 di hari Kamis, namun Aly telah disibukkan dengan memanaskan mesin mobil sedangkan istri tercintanya, Mila tengah mengemasi barang yang akan dibawanya untuk bermalam ke rumah orang tuanya selama 2 hari 2 malam. Jumat esok, Mila sudah berjanji dengan sahabatnya yang tergabung dalam grup We Are untuk berjumpa sekaligus memberikan surprise bridal shower untuk Tyas.
Pintu kamarnya terbuka setengah ketika ia sibuk mengemasi barang, Fatimah, kakak perempuan Aly yang tak sengaja lewat dan melihat adik iparnya tengah sibuk pun mengetuk pintu kamar pelan. Setelah mendapat persetujuan dari sang empunya kamar, ia pun masuk.
"Dek, nginep di Jepara berapa hari?" tanya Fatimah.
"Mungkin 2 harian mbak, aku besok kayaknya sampai sore janjian sama temenku"
"Oke, eh dek kalo ke sini tolong bawain horog-horog ya. Mbak lagi pingin"
Mila tertawa menanggapi kemudian berkata, "Siap mbak. Mau dibawain satu ember?"
"Allahu Akbar, itu mau dibagiin satu ponpes? Banyak amat"
"Ya mungkin aja mbak lagi pingin makan banyak dan berhari-hari hahaha"
Mila memang akrab dengan kakak iparnya yang satu ini, Fatimah kakak kandung Aly tepat diatasnya. Mungkin karena usia mereka yang tidak terlampau jauh perbedaannya serta pembawaan Fatimah yang santai membuat Mila cocok dengannya. Lain halnya dengan istri kakak pertama Aly, Nadhifah. Sifat kalem dan pendiam Nadhifah kurang cocok jika disandingkan dengan sifat Mila yang cenderung tidak bisa diam, selain itu Mila juga segan apabila mengobrol dengannya karena Nadhifah lebih sering diam dan jarang memulai suatu percakapan.
"Eh tapi lusa katanya Mas Akbar pulang sama Mbak Nadhifah dan anak-anak. Bawain banyak dikit nggak papa Mil" tambah Fatimah.
"Siap mbak"
Setelah itu, Fatimah berlalu pergi menyisakan Mila yang sudah selesai mengemasi barang dan menutup resleting tas jinjing.
"Udah yang?"
Mila berjengit kaget, "YaAllah mas, salam dulu atau gimana gitu ngagetin aja" ucap Mila sambil mengelus dadanya.
Sasaran omelan Mila tertawa kecil, kemudian meminta maaf kepadanya. Keduanya bersiap-siap sebentar lalu Mila berjalan keluar kamar diikuti Aly yang menjinjing tas di tangan kirinya. Setelah memastikan pintu kamar terkunci, Aly menyusul Mila yang kini sudah berada di ruang keluarga dan berpamitan dengan orang-orang disana.
"Hati-hati ya nduk, nang, kalau capek istirahat Ly. Nggak mau bawa supir aja buat gantian?" Ummah menawari pilihan mengingat perjalanan Kediri-Jepara yang tidak terbilang dekat.
"Aly masih sanggup kok mah. Nanti pasti istirahat kalau capek"
Mereka berpamitan kemudian berjalan menuju ke mobil yang sudah terparkir rapi di teras depan. Waktu yang harus mereka tempuh dalam acara pulang kampong dadakan ini sekitar 7 jam sehingga Mila membawa persediaan makanan barangkali mereka lapar di jalan dan malas untuk mampir ke tempat makan.
Mobil SUV bermerek Toyota fortuner warna gelap itu memasuki kota Jepara ketika adzan dhuhur berkumandang, sekitar 20 menit lagi mereka akan sampai di rumah orang tua Mila. Perjalanan kali ini cukup lancar dengan Mila yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur dengan dalih merasa pusing sedangkan Aly sibuk menyetir ditemani oleh radio mobil yang sejak awal perjalanan bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMALY
Spiritual"Ana Uhibbuki Fillah Zaujati" ucapnya sembari mengecup keningku. Hari itu semesta menjadi saksi bahwa dia, sang penakluk hatiku, MahrusAly resmi menjabat sebagai suamiku, Imamku untuk meraih surga-Nya. Semoga lanjutan kisahku ini bisa menghibur kali...