Haloo, apa kabar? Selamat kembali ke rutinitas. Ada Jamaly yang ingin menyapa kalian hari ini :))
Happy reading
Sesampainya di apartemen, Mila langsung membawa koper-koper ke dalam kamar. Mereka berencana tinggal di Osaka ini selama 10 hari. Jadi barang kebutuhan yang dibawa cukup banyak.
Aly masih bersantai di ruang tamu yang terdapat televisi di dalamnya. Ia menonton sebuah acara berita yang tak diketahui apa yang dibicarakan mereka. Lantas, ia terkekeh sendiri.
Mila yang baru saja sampai di sebelahnya merasa heran dengan tingkah laku suaminya. "Kamu kenapa mas, kok ketawa-ketawa sendiri?"
"Sayang, sini deh" Aly menepuk-nepuk sofa di sebelahnya. "Aku kan lagi lihat berita tapi gak paham yang diomongin sama penyiarnya"
"Lah iya juga ya mas, kan pake bahasa Jepang" Kemudian Mila ikut tertawa.
Hari pertama di Jepang dimanfaatkan Mila dan Aly untuk beristirahat sebelum esok harinya berkeliling di negeri sakura tersebut.
Esok harinya, Aly dan Mila sudah bersiap untuk menjelajah kota Osaka. Destinasi pertama mereka adalah Osaka Castle, mereka harus naik kereta terlebih dahulu selama 65 menit hingga sampai di stasiun Osaka kemudian dari stasiun Osaka menuju ke Osaka Castle menggunakan kereta JR Osaka Loop Line dan turun di Stasiun Osakajokoen dengan rentang waktu 10 menit karena kereta untuk langsung ke Stasiun Osakajokoen tidak beroperasi saat itu.
Pukul 10.10, mereka tiba di Osaka Castle. Waktu yang cukup bagus untuk mengunjungi tempat wisata tersebut menurut perkiraan orang Jepang karena kita bisa menikmati udara yang masih sejuk.
Osaka Castle berarti istana kerajaan Jepang yang berdiri pada awal abad ke 16, tetapi tempat ini sebenarnya sebuah museum yang kental menceritakan perjalanan sang pendiri dari istana tersebut, oleh karena itu istana ini sangat menandung arti sejarah dari masa pejuang kerajaan. Dan ketika berkunjung ke Osaka Castle anda akan melewati tembok yang terbuat dari batu granit dan juga 13 struktur yang tersebar di Osaka Castle. Pada Jaman dahulu tembok ini berfungsi sebagai tembok pertahanan yang di bangun oleh Shogun Tokugawa. Walaupun pada saat ini fungsinya sudah tidak untuk menghalau musuh seperti dulu, akan tetapi agar tetap dapat terlihat.
"MasyaAllah bagus banget mas, makasih ya udah ajak aku kesini" Mila mengeratkan pegangannya di lengan sebelah kiri Aly, sedari tadi decakan kagum tak henti-hentinya keluar dari mulutnya.
"Kamu suka banget ya?" Aly melepaskan tangan istrinya kemudian gantian merangkul bahu wanita yang sangat dicintainya tersebut. Mila mengangguk penuh antusias. Mereka sedang berjalan menuju ke menara, bangunan tertinggi yang memiliki spot view paling bagus untuk melihat keindahan Osaka.
"Mau naik ke atas?" tawar Aly, Mila bimbang, jujur ia sedikit takut dengan ketinggian apalagi bangunan di atasnya menjulang sangat tinggi. Ia melihat ke puncak menaranya lantas meringis. "Tapi aku takut mas" cicitnya perlahan.
Aly meraih kedua tangan istrinya, meremasnya perlahan sembari kedua bola matanya menatap netra milik istrinya. "Sayang kan ada aku, apa yang kamu takutkan? hm?"
"Itu kan tinggi banget, emang mas Aly gak merinding mau naik setinggi itu?" suara Mila terdengar sedikit merengek manja namun hal itu malah membuat Aly gemas. Ia pun mencubit pipi kanan wanita berhijab hitam di hadapannya, "Aww, sakit mas" rengekan Mila kembali terdengar.
"Mau kan naik?" Mila bukannya menjawab malah mengerucutkan bibirnya yang membuat Aly semakin gemas. "Sayang bibirnya biasa aja dong, mau nih dicium disini? tapi orang Jepang kan gak peduli ya sama sekitar jadi gapapalah awww sakit sayangg" Aly meringis ketika menyadari perutnya sebelah kiri dicubit oleh istri cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMALY
Spiritual"Ana Uhibbuki Fillah Zaujati" ucapnya sembari mengecup keningku. Hari itu semesta menjadi saksi bahwa dia, sang penakluk hatiku, MahrusAly resmi menjabat sebagai suamiku, Imamku untuk meraih surga-Nya. Semoga lanjutan kisahku ini bisa menghibur kali...