Chapter 5

505 76 2
                                    

[Chapter 5 : Start]

Tunggu. Apakah aku baru saja melihat sesuatu yang aneh karena aku baru saja melakukan sesuatu yang mengejutkan? Aku menatap, tapi kata-katanya tetap sama.

Setelah rasa syok itu memudar, aku tidak punya pilihan lain selain percaya bahwa itu bukanlah ilusi.

'Aphthanes.'

Bagaimana bisa aku melupakan nama itu? Itu adalah nama dari seorang iblis, penipu yang melakukan semua ini padaku.

[Jangan khawatir, aku tidak akan hanya memberikanmu reinkarnasi yang spesial, tapi aku juga akan memberikanmu suatu kemampuan.]

Aku masih bisa mengingat suara menyebalkan itu setelah bertahun-tahun.

'Kau bilang aku akan mampu, tapi semua yang ku dapatkan hanyalah Rush and Cash!'

Itu terdengar seperti kemampuan memalukan dalam menarik pinjaman swasta.

Aku mengutuknya karena dia menipuku dalam memberikan kemampuan yang payah, yang mana akan lebih baik jika tidak memiliki kemampuan ini sama sekali.

Kata-kata itu terus bermunculan, tapi aku tak bisa lagi membacanya.

"Seperti bayi katamu... Apa maksudmu, ini lembut?" Kata Duke Paeraton dengan suara yang amat rendah.

'A-apa, A-apakah aku mengatakannya dengan keras?'

Aku gemetar tanpa mengatakan apa pun. Haruskah aku menggigit lidahku dan mati sekarang?

Mata merah Duke memelototiku seolah dia hendak memakanku. Glek.

"Hmm..."

Duke mendudukanku di pangkuannya.

"...?"

'Aku pikir kamu akan membuangku.'

Ini sebuah keberuntungan... Aku melihatnya diam-diam dan memegang jantungku yang berdegup cepat.

Poke. (Menusuk).

Duke menusuk pipiku.

'...Apa ini?'

Poke. Poke. (Tusuk. Tusuk.)

Dia terus menusukku.

Aku kurus, tapi aku tetaplah seorang bayi. Jadi aku masih memiliki lemak bayi pada pipiku.

Aku melihat ke arah Duke yang menyentuh pipiku tanpa ekspresi. Glek. Aku menahan napasku.

'Apakah tiran ini menjadi penggemar bodoh putrinya?!'

Itulah yang dikatakan pengalaman panjang roman fantasiku.

Itu bagus untuk melihatmu menusuk pipi bayimu.

'Aku yakin kau berpikir kalau aku ini lucu meskipun hanya sedi-'

"Kamu terlihat seperti ikan buntal yang marah."

'-kit. Itu tidak mungkin jika dia tidak berpikir kalau aku lucu.'

Sial. Ekspektasiku meleset.

Sebagai pembaca, aku ingin berteriak, 'Ini reaksi yang tidak biasa!' Tapi melihat wajah Duke di depanku, aku hanya berteriak dalam hati.

Melihat ke arah mata berdarah itu, sepertinya aku berpaling, aku bisa mati, jadi tahan dulu sebentar.

Ikan buntal memiliki racun. Aku yakin aku memasang wajah cemberut tapi tidak memiliki pilihan lain selain membiarkan Duke menusuk wajahku.

Aku pikir aku akan di tendang keluar, tapi yang mengejutkan, Duke membiarkanku duduk di pangkuannya.

LBRARFWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang