Chapter 18

399 68 5
                                    

[Chapter 18 : Start]

"Cengengnya."

Meskipun dia berkata demikian, dia tidak berhenti menepuk-nepukku.

"Oh, haha, maka itu sebuah janji."

Aku mencoba menahan tangisanku dan melihat ayahku.

"Jika sesuatu terjadi, ayahku yang akan menanganinya.'"

"Ya, aku berjanji."

Aku menjulurkan kelingking kecilku.

"Janji!"

Ayah menautkan kelingkingnya dengan sangat canggung pada kelingkingku.

Tampaknya ini pertama kali baginya untuk membuat perjanjian seperti ini.

'Ahem! Maka aku akan mengajarimu.'

Aku harus mengajarimu K-Promise!

Aku menggeliatkan ibu jariku saat ayahku mencoba menarik jarinya.

"Kamu tidak bisa menariknya! Kita harus mencapnya!"

"Aku tidak memiliki stempel sekarang."

Ketika aku melihatnya bergumam serius, aku tertawa.

Oh, perutku sakit ketika aku bergantian antara menangis dan tertawa.

Aku dengan cepat berbicara dengan wajah serius.

"Beginilah bagaimana kamu mencap."

Aku menyatukan ibu jariku.

"Dan kemudian tanda tangan!"

Tangan ayah besar. Aku menuliskan 'Paeraton' di telapak tangannya.

"Papa juga. Ayolah."

Ayah melihatku dan menanda tangani di telapak tanganku. Tapi, ruang yang ada terlalu kecil.

"Akhirnya seperti ini!"

Setelah menggosok kedua telapak tanganku dan membuat salinan, aku merasa puas.

Karena aku tersenyum, ayahku juga ikut tersenyum.

"Apa maksudnya yang terakhir?"

"Salinan! Kita mendapat di telapak tangan masing-masing!"

"Maka kita tidak akan pernah bisa mematahkannya."

"Ya! Apa pun yang terjadi sekarang, kamu adalah ayahku."

Karena kita meletakkan sumpah satu sama lain di tangan kita!

Dia menatapku dan kemudian bertanya.

"Bahkan jika aku tidak tampan?"

...Apa?

"Bahkan jika aku tidak kaya atau aku tidak mati untukmu?"

Ketika itulah aku mengingat apa yang aku katakan ketika aku mengoceh di kepalaku, mengatakan bahwa dia bukanlah ayahku.

'Ahhhh!'

"Aku telah memikirkan kondisimu untuk seorang ayah. Aku pikir itu semua menunjuk padaku."

Ekspresi ayah sangat arogan.

Tapi aku harus mengakuinya.

Dia tampan dan kaya.

Tapi...

"Dan kondisi mati untukku?"

"...Ya."

Dia berbicara lagi dengan suara lambat tapi dengan nada yakin.

"Jika kamu memintaku untuk mati, maka aku akan mati."

LBRARFWCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang