Gay : Chapter 14

549 54 8
                                    

Gay
.
.
.
.
.
.
.

Haruno Sakura, Kagami Taiga

.
.
.
.
.

©Aomine Sakura
.
.
.
.
.

Kuroko no Basuke, Naruto
Fujimaki Tadatoshi, Masashi Kishimoto

.
.
.
.
.
.

DILARANG COPAS DALAM BENTUK APAPUN DAN DIMANAPUN KARENA BISA TERKENA UU PLAGIATOR! JIKA TIDAK SUKA DENGAN JALAN CERITA ATAU ADEGAN DI DALAMNYA, SILAHKAN KLIK TOMBOL BACK!
DLDR!

Selamat Membaca!

oOo

"Ah. Jadi, dia adalah teman tidur yang tadi kamu katakan?" Madara tersenyum miring. "Sayang sekali, wanita menawan sepertimu harus menyukai pria seperti itu."

"Apa katamu?!" Sakura menatap Madara dengan pandangan menyalang penuh amarah. "Aku menyukainya! Memangnya apa yang salah dengan perasaanku?!"

Kagami tidak bisa berkata apapun dan hanya terdiam di tempatnya. Mendengar perkataan Sakura membuat hatinya menjadi bimbang.

Di satu sisi, ia menyukai Sakura, bahkan mencintainya. Sakura adalah satu-satunya wanita yang membuatnya jatuh cinta.

Lalu, bagaimana dengan hubungannya dan Hinata?

Kagami tidak bisa mencampakkan Hinata begitu saja. Terutama, setelah permainan mereka di atas ranjang dan milik Hinata yang menjepit keras miliknya.

Kepalanya terasa sakit, tetapi dia harus bersikap tenang dan mengesampingkan emosinya. Memandang Madara, Kagami harus menyingkirkan serangga ini terlebih dahulu lalu menata perasaannya.

"Kau sudah dengar, bukan?" Kagami menatap Madara tajam. "Ku rasa, harga diri seorang Uchiha sangat tinggi. Mendengar anda di tolak, bukankah seharusnya anda tahu harus bagaimana?"

Madara mendecih kesal sebelum membalikkan badannya dan keluar dari apartemen milik Kagami dengan membanting pintu. Sakura merasa napasnya lega dan kakinya lemas.

Seharusnya, dia tidak jatuh cinta pada pesona Uchiha Sasuke. Andai saja dia tidak jatuh cinta kepada Sasuke dan menyadari perasaan Kagami kepadanya, mungkin tidak akan menjadi serumit ini.

Sakura tahu, Madara tidak akan diam saja. Sepertinya yang dikatakan Kagami, dengan menolak Madara, sama saja dia telah mengusik harga diri pria Uchiha itu.

Seperti Sasuke yang tidak akan tinggal diam. Dia yakin Madara tidak akan membiarkannya atau Kagami hidup tenang. Dia harus memikirkan langkah seandainya Madara mengusik hidupnya atau hidup Kagami.

"Tidak perlu di pikirkan."

Sakura terkejut ketika sebuah pelukan di terimanya. Kagami memeluknya dan membiarkannya berada dalam pelukan Kagami. Indra penciumannya dapat mencium aroma parfum maskulin milik Kagami. Sebelum akhirnya, ia mengingat sesuatu yang penting.

GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang