1. Quidditch World Cup

198 11 0
                                    

Aku hanya melihat seorang kakek tua yg sedang mendengar pembicaraan Voldemort dan seorang laki² yang tidak ku ketahui namanya.

"Aku tidak akan mengecewakan mu, My Lord" kata lelaki itu.

"Bagus"

"Sekarang kita hanya perlu mengumpulkan kawan lama kita" lanjut Voldemort.

Tak lama kemudian seekor ular melintas di depan kakek tua itu.

"Nagini memberitahu ku bahwa, ada kakek tua didepan pintu yang sedang memperhatikan kita" ucap Voldemort

Wormtail pun mendekati pintu tersebut.

"Kita harus berbuat baik pada tamu, Wormtail" lanjut Voldemort

"Avada Kedavra!"

Cahaya putih yang bercampur hijau menusuk kakek tua itu. Tak lama kemudian aku dibangunkan oleh Hermione.

"Bangun Fey !" seru Hermione.

Aku dan Harry bangun secara bersamaan. Dan buru-buru mengambil kacamata ku yang terletak di atas meja.

"Hermione"
"Mimpi buruk" jawabku serentak dengan Harry.

"Kapan kau sampai disini?" tanya Harry.

"Baru saja, kalian?" jawabnya sambil membangunkan Ron.

"Tadi malam" jawabku serentak dengan Harry lagi.

Hermione pun beranjak membangunkan Ron.

"Bangun Ronald !" seru Hermione.

"Bloody Hell !" jawab Ron.
(ciri khasnya Ron kan:v)
_________________________________________

Pagi-pagi sekali Mr. Weasley mengajak kami pergi ke suatu tempat. Tapi dia tidak memberi tau kemana tujuannya.

"Sebenarnya kita mau kemana, Ron?" tanyaku pada Ron.

"Tidak tau"
"Ayah kemana kah kita akan pergi?" tanya Ron.

"Liat saja nanti" jawab Mr. Weasley.

Di depan kami ternyata ada seorang Mr. Diggory. Dan anaknya yang tampan, Cedric Diggory. Aku, Hermione, dan Ginny senyum ke pria itu.

Tak lama kemudian kami sampai disebuah gunung, yang diatasnya terdapat sepatu. Mereka mengelilingi sepatu boot tua tersebut. Aku dan Harry bingung.

"Mengapa mereka mengelilingi sepatu tua ini?" tanya Harry.

"Ini bukan sepatu biasa kawan"
"Ini adalah Portkey" lanjut George.

"Apa?" tanyaku.

Aku dan Harry masih bingung dan kami hanya berdiri disamping 'Portkey' itu.

"Harry ! Fey !" tukas Mr. Weasley.

Aku dan Harry bergegas memegang sepatu itu. Dan tiba-tiba kami berputar-putar.

"Lepaskan anak-anak !" seru Mr. Weasley.

"Apa?!" tanya Hermione.

"Lepaskan !" teriak Mr. Weasley.

Aku, Hermione, Harry, dan Ron melepaskan pegangan kami pada Portkey. Aku terbentur ke tanah dan yang lain juga sama, kecuali Mr. Weasley, Mr. Diggory, dan Cedric. Mereka seolah-olah sedang berjalan diatas udara.

Cedric mengulurkan tangannya kepadaku.

"Terima kasih" aku pun tersenyum tipis ke Cedric.
__________________________________________

Mr. Weasley membawa kami ke sebuah tenda. Tenda itu keliatan kecil dari luar, aku dan Harry hanya diam dan heran. Kami pun masuk kedalam tenda itu. Ternyata didalam tenda itu seperti rumah sederhana dan indah.

Aku dan Harry bertatapan.
"Aku suka sihir" kataku dan Harry serentak.

Malamnya kami pun masuk ke tempat pertandingan Quidditch World Cup, dan saat kami sedang berjalan menuju tempat duduk, kami berpapasan dengan Malfoy.

"Wow, ayah seberapa tinggi kah kita?" tanya Ron antusias.

"Anggap saja begini, jika hujan kalian yang pertama tau" lanjut Mr. Malfoy.

Aku agak malas mendengar apa yang dikatakan Mr. Malfoy barusan.

"Aku dan ayah akan duduk di tempat khusus kementerian. Karena diundang secara pribadi oleh Cornelius Fudge" ucap Draco sombong sambil menyeringai.

Aku hanya merengut melihat tingkah laku seorang Draco Malfoy yang menyebalkan itu.

"Jangan menyombong, Draco. Tidak ada gunanya berbicara dengan orang-orang ini" jawab Mr. Malfoy.
___________________________________

Aku, Hermione, Harry, dan Ron sedang menikmati perjalanan menuju Hogwarts.

"Sesuatu yang lezat di troli, dear?" tanya wanita itu.

"Satu kotak Drooble's dan Licorice Wand" tanya Ron.

Wanita itu memberikan sekotak Drooble ke Ron.

"Setelah ku pikir, mungkin hanya Drooble nya saja" lanjut Ron.

"Tidak apa-apa, biar aku yang ambil" balas Harry.

"Tak apa-apa, Drooble saja terimakasih" jawab Ron.

"Tolong dua pumkin pasties" ujar seseorang dari belakang wanita itu.

Ya, dia Cho orang yang disukai oleh Harry.

"Terimakasih" lanjut Cho sambil berjalan menjauhi troli.

"Sesuatu yang manis, Dear? tanya wanita itu ke Harry.

"Oh tidak, aku tidak lapar terimakasih" jawab Harry sembari memperhatikan Cho dari jauh.

Harry kembali duduk sambil memegang bekas lukanya.

"Mulai sakit ya? bekas luka kalian?" tanya Hermione.

"Kita baik-baik saja" jawabku serentak dengan Harry.
________________________________________

Kami sampai di Hogwarts dengan aman. Di Hogwarts, kami melihat ada kereta kuda yang terbang dan kapal yang muncul dari bawah air.

Makan malam pun tiba.

Seperti biasa, Dumbledore memberi pengarahan kepada siswa tahun pertama tentang Hutan Terlarang dan koridor lantai 3.

Setelah itu Dumbledore mengumumkan bahwa, Hogwarts akan menjadi tuan rumah Triwizard Tournament, hanya siswa yang berumur 17 tahun boleh mengikuti Tournament ini.

"Ini omong kosong !" teriak si kembar Fred dan George.

Setelah itu Dumbledore menyambut siswi-siswi yang berasal dari Beuxbatons. Kuakui siswinya kelihatan sangat cantik dan anggun. Di susul dengan siswa dari Durmstrang yang terdapat seorang Viktor Krum, seeker terbaik di dunia.

Tak lama kemudian langit-langit Great Hall tiba-tiba mengeluarkan petir dan badai. Dan saat itu lah Mad-Eye Moody datang mengusir petir dan badai itu.

"Loteng yang bodoh" kata Moody.

*
2 June 2021

| • HATE TO LOVE [Draco Malfoy x Reader] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang