Untuk memeriahkan Chansoo day bersama @Chansoo_specter , sengaja saya bikin cerita ini. Semoga tulisan saya bisa menghibur kalian setelah sekian lama.
Dibintangi tetap oleh dua kesayangan dengan nuansa lokal yang tidak terlalu kental tapi mudah-mud...
'Kupas, kupas apa yang bikin bahagia? Kupastikan kamu bersanding dengan ku, bukan dengannya'
Yaiiiiiiii
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mentari mulai merangkak naik menduduki tahta tertinggi ketika mobil Range Rover Sentinel yang Chanyeol tumpangi keluar dari gerbang komplek perumahan.
Sesuai jadwal, hari ini Chanyeol akan mengikuti kamp musim panas yang diadakan oleh salah satu pihak penyelenggara. Sejujurnya, si bungsu terlampau malas untuk mengikuti kegiatan yang sudah Tiffany recanakan untuknya sejak jauh hari itu. Chanyeol merasa jika apa yang dikerjakannya saat ini hanya akan membuang-buang waktu.
Waktu libur yang harusnya bisa ia gunakan untuk bersantai atau kumpul riang bersama teman, kini harus ia isi dengan aktivitas yang menurutnya membosankan.
Padahal mengikuti saja belum, tapi bagaimana bisa si jangkung sudah mengklaim kalau kegiatannya akan sangat membosankan? Belum tahu saja Chanyeol disana akan ada apa.
"Nekuk mulu itu muka kayak baju belum disetrika. Kenapa sih?" Tiffany melirik Chanyeol yang duduk tepat di sebelahnya dengan kepala menyandar pada jendela.
Sementara di bagian depan, ada Mang Leeteuk yang masih asik mengemudi sambil bernyanyi lagu 'naik-naik ke puncak gunung' dengan nada riang.
Mengabaikan si aden yang wajahnya sudah semakin kecut layaknya ketiak Mang Boni---tukang sampah komplek---yang harumnya membuat istighfar meski sudah berjarak sekian meter.
"Yee... ditanya bukannya jawab malah makin manyun." Tiffany mencolek lengan si bungsu.
"Mami.." Chanyeol mengangkat kepalanya. Kemudian berbalik menghadap Tiffany dengan pandangan memelas.
"Apa?"
"Kalo Yeol minta putar balik, boleh nggak?"
"Loh kenapa minta putar balik? Ada yang keinggalan?" tanya Tiffany bingung. Tapi belum sempat Chanyeol menjawab, Tiffany sudah lebih dulu bersuara. "Eh tapi kayaknya mah nggak ada yang ketinggalan. Kan udah Mami siapin semuanya dari semalam. Tadi juga udah Mami cek ulang kok sebelum berangkat."
"Bukan i---"
"Bentar..." Tiffany memotong perkataan Chanyeol dengan cepat. Jemari lentiknya menyentuh pundak Mang Leeteuk dengan pelan. "Mang."
"Iya, Bu?" sahut Leeteuk ramah.
"Tadi waktu masukin tasnya Chanyeol ke bagasi mobil, semua lengkap 'kan ya Mang?"
