Pagi hari di Exordium Resident

404 121 37
                                    

SUMMER CAMP
|
Park Chanyeol X Doh Kyungsoo (Gs)

-Kenapa zombie kalo nyerang musti bareng-bareng? Soalnya kalo sendiri namanya 'zomblo'-

Muehehehe...

Berbeda rumah, berbeda pula penghuninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda rumah, berbeda pula penghuninya. Jika pagi hari Tiffany harus dimulai dengan pekikan kuat penyanyi seriosa, maka di kediaman milik Sunny, semua terasa aman terkendali.

Tak ada aksi jerit-menjerit. Tak ada aksi cubit-mencubit, dan yang paling penting, tak ada aksi siram-menyiram seperti apa yang Tiffany lakukan. Semuanya, sempurna.

Mungkin hanya sedikit geraman kesal yang Sunny layangkan ulah pola tingkah si sulung--Baekhyun. Kembaran Kyungsoo yang jahilnya melebihi lucifer kecil. Tapi tak apa, anggap saja hiburan pagi. Ya, 'kan?

Namun nampaknya pagi ini bukan keberuntungan si sulung. Karena jika biasanya ia menggoda seisi rumah, justru ia yang menjadi korbannya. Semua itu dimulai ketika...

"Bun---" Baekhyun berujar.

Sunny, yang saat itu tengah menyeduh teh sari murni---yang rasanya enak sekali---untuk Heechul, menolehkan kepala.

Namun, baru saja hendak menyahuti panggilan sang anak, Baekhyun sudah lebih dulu melanjutkan perkataannya.

"---hidup berjalan, seperti---" Baekhyun menjeda. Menatap Heechul yang duduk di kursi makan paling ujung; tempat kekuasaannya. "---bajingan." lanjut Baekhyun diiringi senyum kelewat lebar.

Heechul, yang tahu tengah digoda oleh si sulung lantas mendengus sebal. Yah meski bercanda, tapi kesal juga jika digoda seperti itu.

Mana ada anak yang berani mengatai ayah sendiri bajingan di depan wajahnya kecuali Baekhyun seorang.

Memang sableng otaknya Baekhyun. Nggak heran sih.

Alih-alih membalas Baekhyun dengan ucapan seperti biasanya, si kepala keluarga malah bergerak cepat menggulung koran yang semula ia baca. Bermaksud memberikan souvenir berupa pukulan di kepala si sulung dengan koran yang telah berhasil ia gulung.

Tapi, belum sempat koran itu mencapai pucak kepala Baekhyun, tangan Sunny sudah lebih dulu memukulnya menggunakan centong sayur berbahan kayu tebal.

Cletak!

"Anying!" rutuk Baekhyun dalam hati.

"AA!" tangan bergenggam centong sayur menunjuk pada yang lebih muda. "Nggak boleh gitu sama Vatinya! Nggak sopan!"

Baekhyun mendengus sambil mengusap ubun-ubun kepalanya yang berdenyut nyeri. Demi celana dalam Heechul yang kadang suka Baekhyun curi diam-diam lalu ia jadikan lap dan ia simpan kembali tanpa pernah ia cuci, pukulan tangan Sunny memang no kaleng-kaleng.

Summer CampTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang