Prolog: Pertemuan Pertama

1.1K 125 6
                                    

Langit mendung seperti suasana hati gadis kecil yang duduk di taman belakang rumahnya. Duduk di ayunan dengan tatapan yang suram.

"Aku lelah, Tuhan jika engkau menyayangiku ambil saja nyawaku sekarang juga. Hamba mu ini tidak kuat dengan semua ujian yang engkau berikan" ucap sang gadis kecil tersebut.

Petir menyambar seolah-olah mengatakan "tidak" untuk sang gadis kecil.

"Sepertinya aku masih belum diizinkan mati, jika aku tidak di izinkan mati tolong berikanlah hamba mu ini sebuah keringanan" lirih sang gadis kecil.

Rintik-rintik hujan mulai jatuh ke tanah membasahi pepohonan dan juga sang gadis kecil.

"Terimakasih atas hujannya, sekarang aku bisa menangis tanpa ada yang tahu" ucap nya dengan senyum sebisanya.

"Ah sepertinya air mataku sudah habis sampai sampai aku tidak bisa menangis lagi."

'kriet kriet'
Hanya suara ayunan dan hujan yang terdengar, tidak ada suara tangisan gadis kecil tersebut.

"Duh hujannya gak nanggung-nangggung deh, lebat banget" ucap seorang lelaki bersurai pirang dengan berlindung di jaket hitamnya.

"Are, itu yang di ayunan kayak kenal. Ah ya itu anak pendiam yang ada di kelas ku hmm namanya siapa ya? Ku samperin aja kali yak" ucapnya menghampiri sang gadis yang kehujanan.

"Anu kamu teman sekelas ku kan?" Tanya sang lelaki.

Gadis kecil tersebut mendongak, wajahnya yang tertutupi rambut itu masih saja cantik walau dia terlihat aneh dengan rambut yang menutupi hampir setengah mukanya.

"Ouh Matsuno-san, iya aku teman sekelas mu dan pasti kamu tidak tahu nama ku" Balas sang gadis kecil tersebut.

"Hmm iyasih kalau boleh tahu nama mu sia-"

"Kamu tak perlu tau namaku dan tak perlu berteman denganku itu hanya akan menimbulkan masalah bagimu" setelah memotong perkataan sang lelaki dia pergi tanpa masalah.

"Hmm benar rumor yang dikatakan orang-orang, dia terlalu dingin dan cuek yasudahlah kalau itu yang dia mau" sang lelaki juga pergi dari tempat tersebut.

Dan dari situlah kisah mereka dimulai.

______________________________________

Hai kembali lagi dengan saya Rai si author pemalas, malah buat cerita baru akwkwkwk.

Jangan terlalu berharap sama saya yak soalnya saya pemalas.

Rain of Memories [Chifuyu Matsuno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang