[15.00]
"Halo, Yuna?""Iya halo, Lu. Ada apa?"
"Liat Jeno gak?"
"Tadi udah balik sih, ini aku mau ketemu dosbim. Si Jeno ga kabarin?"
"Ooh, yaudah kalo gitu,
maaf ganggu ya Yun."
"It's okay, byee~"
"Bye."'Tumben si Jeno gak ada kabar
'Jenoo, kamu dimanaa?' [kirim]
~~~
[19.40]
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "LULUU!"
"Yuna, kenapa? Kamu panik kenapa?"
"Ikut aku. Sekarang!"
"T-tapi aku masih ker-"
"Jisung, aku bawa Lulu dulu."
"Oh, ok kak."
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Yunaa, ini kita ngapain di acara orang?"
"Ini bukan acara orang Lulu!"
"Hah?"
"Ini acara Jeno!"
"A-apa?"
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Yun.. Dia.."
"Yes Lu, he's engaged."
"No.."
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Lulu.."
"Lulu!"
Suara itu terus menggaungkan namaku, namun aku tak mampu membalasnya.
Saat ini aku hanya bisa berlari keluar dari area itu dan menangis.
Tak kusangka ternyata ini maksud ucapannya, sakit. Sakit sekali.
Semesta sedang tak berpihak padaku saat ini.
Tak apa, memang seperti ini harusnya;

KAMU SEDANG MEMBACA
lantas; JENO
Teen Fiction[Perihal merelakan memang skenario yang tak bisa dipungkiri sakitnya, namun percayalah bahwa semesta akan memberi yang terbaik kelak] /start/ 28/05/21 /finish/ 04/06/21 hai! terima kasih sudah mampir di cerita membagongkan ini, happy reading:) -cooc...