3

11 2 2
                                    

[15.00]


"Halo, Yuna?"

"Iya halo, Lu. Ada apa?"


"Liat Jeno gak?"


"Tadi udah balik sih, ini aku mau ketemu dosbim. Si Jeno ga kabarin?"


"Ooh, yaudah kalo gitu,
maaf ganggu ya Yun."


"It's okay, byee~"


"Bye."

'Tumben si Jeno gak ada kabar

'Jenoo, kamu dimanaa?' [kirim]

~~~

[19.40]

"LULUU!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LULUU!"

"Yuna, kenapa? Kamu panik kenapa?"

"Ikut aku. Sekarang!"

"T-tapi aku masih ker-"

"Jisung, aku bawa Lulu dulu."

"Oh, ok kak."



"Yunaa, ini kita ngapain di acara orang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yunaa, ini kita ngapain di acara orang?"

"Ini bukan acara orang Lulu!"

"Hah?"

"Ini acara Jeno!"

"A-apa?"

"A-apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yun.. Dia.."

"Yes Lu, he's engaged."

"No.."

"Lulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lulu.."

"Lulu!"

Suara itu terus menggaungkan namaku, namun aku tak mampu membalasnya.

Saat ini aku hanya bisa berlari keluar dari area itu dan menangis.

Tak kusangka ternyata ini maksud ucapannya, sakit. Sakit sekali.

Semesta sedang tak berpihak padaku saat ini.

Tak apa, memang  seperti ini harusnya;

lantas; JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang