[Perihal merelakan memang skenario yang tak bisa dipungkiri sakitnya, namun percayalah bahwa semesta akan memberi yang terbaik kelak]
/start/ 28/05/21
/finish/ 04/06/21
hai! terima kasih sudah mampir di cerita membagongkan ini, happy reading:)
-cooc...
"Iyaa, Lulu juga terima kasih sama ibu. Udah jadi sosok ibu yang tegar dan buat Lulu jadi wanita tangguh kayak ibu."
"Sama-sama nak."
"Luluu!"
"Oh, Hana-yaa!"
"Aaakkhh, chukkaaee~"
"Neodo chukkae~"
"Noona, ayo akan ku foto kalian."
"Hana.. dul.. set.."
cekrek
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nak, ini ada titipan."
"Dari siapa bu?"
"Buka aja."
Aku lantas mengambil sebuah amplop dari tangan ibu dan membukanya.
Ada sebuah foto terselip didalamnya, terdapat dua orang yang tengah tersenyum manis dan terlihat saling menyayangi satu sama lain.
Tentu saja aku tahu, foto itu adalah kenanganku bersamanya, Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bu? Ini-"
"Ibu sama Yuna tunggu didepan ya."
Setelah duduk di bangku taman dengan rasa yang campur aduk, aku memberanikan diri untuk membuka lembaran surat yang ada.
[Isi surat]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, Lulu
Ini aku, Jeno. Pertama-tama aku minta maaf yang sedalam-dalamnya, kamu pasti kaget ya? Maaf, aku belum bisa nerima kamu seutuhnya dalam hidupku.
Dia, Nadia. Orang yang dulunya menghuni rumahku. Dia sudah kembali seutuhnya setelah melewati tidur yang panjang. Hingga saat itulah aku sengaja mengajakmu pergi berdua untuk yang terakhir kalinya.
Kamu gak sepenuhnya salah Lu, aku juga salah karena membiarkan tamu asing singgah di rumahku dan menawarkan kenyamanan.
Terima kasih ya Lu, kamu sosok wanita yang paling kuat yang pernah ku temui.
Oh ya, selamat ya atas kelulusanmu, aku harap kamu bisa menjadi yang terbaik dalam segala hal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luna, namanya.
Cantik ya? Walaupun fisiknya mirip kami tapi entah kenapa menurutku tingkahnya mirip kamu.
Aku jahat ya. Jangan pernah maafin aku ya Lu.
Cukup disini ya Lu, jangan ingat aku lagi dan yang perlu kamu tahu, aku sangat berterima kasih sama kamu.
Salam, Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.