Ada yang pernah mengatakan hal seperti ini,
"Cinta itu rumit."
Karena kalimat itu ada sebagian orang yang takut untuk jatuh cinta.
Atau karena kalimat itu juga ada sebagian orang yang menyalahkan cinta karena situasi sulit yang mereka hadapi.
Padahal yang sebenarnya adalah ini,
"Cinta itu tidak rumit, tapi orang-orang yang jatuh cinta lah yang membuat rumit."
Iya benar, jatuh cinta itu tidak rumit. Kim Junkyu membuktikan bahwa jatuh cinta itu sederhana, tidak rumit.
•
"Sendiri lagi, dimana temanmu yang lain?"
Junkyu menunduk, menghindar dari tatapan hangat yang laki-laki itu berikan. Entahlah, jantungnya berdesir setiap kali ia menatap sepasang mata boba dengan iris coklat pekat milik sang atasan.
"M-mereka sudah pulang lebih awal, Sajangnim. " Junkyu menyahut gugup, sebisa mungkin memperlihatkan diri bahwa ia tengah sibuk.
"Sekarang pukul sembilan malam, Tuan Kim. Tidak berniat pulang?"
Junkyu pikir atasannya itu akan melepaskannya, tapi ia salah sebab laki-laki dengan kemeja putih polos itu justru menjadikan meja kerja Junkyu sebagai alas duduk.
Mau tidak mau Junkyu mendongak. "Ohㅡsaya akan pulang, setelah pekerjaan ini selesai, Sajangnim."
Atasannya melihat ke arah kertas-kertas di atas meja. "Sejak tadi kamu hanya menatap kosong kertas-kertas ini, pekerjaan apa yang sebenarnya kamu kerjakan, Tuan Kim?"
Junkyu gelagapan. Agaknya tidak mengira kalau sejak awal ia sudah jadi pusat atensi sang atasan.
Duh, kalau sudah begini mau berbohong pun tidak bisa. Begitu batin Junkyu.
"B-baiklah, saya akan segera pulang." terpaksaㅡmeski dalam hati bersorak girangㅡJunkyu membereskan barang-barang miliknya.
"Aku antar ya, " ujar sang atasan. Mampu menghentikan gerak tangan Junkyu di udara.
"Ye??"
Melihat respon kaku Junkyu layaknya robot, tawa sang atasan menguar renyah. Tanpa aba-aba tangan Junkyu diraih, digenggam erat.
Tik!
Junkyu mendelik, merasakan sengatan listrik statis saat telapak tangannya digenggam. Ketika rasa hangat itu menjalar Junkyu memberanikan diri menatap sang atasan.
"Sajangnimㅡ"
"Kim Junkyu-ssi..."
"Y-ye??"
Sang atasan kembali terkekeh saat suara yang keluar dari mulut Junkyu terdengar pecah.
"Jika suatu hari nanti, saya mengganti nama depanmu agar sama seperti milik saya, kamu setuju?"
Pertanyaan tidak masuk akal.
Begitu pikir Junkyu.
Bisa-bisanya owner dari perusahaan tempatnya bekerja, bertanya seperti itu.
Apakah sopan?????
Tentu tidak!!
Sangat tidak sopan! Karena jantung Junkyu kini hampir melompat keluar dari tempatnya.
"M-maksud Sajangnim,.. apa ya??" tanya Junkyu tergagap.
Laki-laki yang sejak tadi dipanggil Sajangnim kini mengulas senyum di wajahnya yang rupawan.
"Saya tertarik sama kamu. Setelah ini, tolong jangan tolak keberadaan saya ya, Junkyu-ssi??"
Tidak tahu.
Junkyu merasa seluruh tubuhnya tiba-tiba bereaksi aneh.
Wajahnya terasa panas, jantungnya berdebar keras, kakinya yang mendadak terasa lemas serta matanya yang tiba-tiba berkaca-kaca.
Oh, apa seperti ini rasanya jatuh cinta??!!
•
Semudah itu Junkyu jatuh cinta.
Tidak rumit kan.
Hanya saja setelah Junkyu jatuh begitu dalam, Junkyu mulai menyadari satu hal,
Cintanya memang tidak rumit, tapi kondisi antara mereka yang membuat kisah cintanya nampak rumit.
C o m p l i c a t e d
Kim Junkyu
ryoudesune note : republished.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated - Jikyu
Fanfiction"If I said I love you, then I'll love you forever." - bxb fiction - please be a wise reader! - just fiction!