8

158 6 0
                                    

🌞🌞🌞

"Perjodohan?" Tanya Andra kepada semua yang ada disana. Dan seketika semua menatap Andra yang sedari tadi hanya diam.

"Iya ndra, om sama tante mau jodohin Nino sama anak nya Sri dan  Rendra. Yaitu Dara" jelas Bela.

Andra diam. Fikirannya sudah berfikir hal-hal yang membuatnya kalut dan menatap Dara secara terang-terangan. Rahangnya mengeras. Pandu yang melihat gelagat Andra menjadi curiga.

Mengapa Nino yang dijodohkan dan dia yang bereaksi?? Aneh - batin Pandu masih menatap Andra.

"Ekhm...jadi gimana menurut nak Nino ?? Nak nino mau kan dijodohkan dengan Anak kami?." Tanya Rendra dan diangguki Nino dengan tersenyum hangat membuat keluarga semua orang disana bernafas lega. Tetapi berbeda dengan Dara, Dira dan Andra.

Dira yang menunduk tak tau harus berkata apa, Dara yang merasa marah dan emosi karena keputusan sepihak dari kelurga Atmaja dan juga Andra yang menatap tajam Dara.

"Kalian harusnya gak berhak mengatur-atur hidup kami seperti ini" Ucap dara dengan ekpresi datar dan dingin.

Semua orang disana langsung menatap ke arah Dara yang masih menatap tajam mereka satu per satu.

"Jadi ini alasan kalian maksa aku pulang?? Supaya kalian bisa laksanakan perjodohan ini??? Kalian fikir kalian siapa bisa seenaknya?." Sarkas Dara dengan tatapan menghunus ke semua orang.

"DARA!!!!." Bentak Pandu yang membuat semua orang kaget dan ketakutan.

"SIAPA YANG MENGAJARIMU BERBICARA SEPERTI ITU KEPADA ORANG YANG LEBIH TUA??? AYAH DAN IBUMU TAK PERNAH MENGAJARI MU SEPERTI ITU. " Murka Pandu.

Dara yang emosinya sudah di ujung tanduk langsung saja berdiri.

"KALIAN GAK BERHAK ATAS HIDUPKU, KAU, KAU DAN JUGA KALIAN"  Bentak dara dengan menunjuk Ayah ibu serta pamannya.

"KAU AKAN TETAP MENIKAH DENGAN ORANG PILIHAN KELUARGA ATMAJA DAN KAMI TIDAK MENERIMA PENOLAKAN. JIKA KAMU MENOLAK MAKA KAU AKAN TAU AKIBATNYA." Bentak Pandu kepada Dara disertai ancaman membuat Dira yang mendengar itu langsung berdiri dan memeluk Dara erat seolah menenangkan Dara yang tengah di ambang emosi.

"Stt....Dara...udah kamu harus tenang, gak baik melawan orang yang lebih tua" Bisik Dira lirih ditelinga Dara membuat dara sadar bahwa dira tengah ketakutan. Dara pun memejamkan matanya sejenak. Berusaha untuk meredakan emosinya.

"Huft....Baiklah aku akan menerima perjodohan ini." Ucap Dara Pasrah dan menatap semua orang disana. Seketika mereka bernafas  dan tersenyum lega.

Namun berbeda dengan Andra. Ia menatap dara tajam dan rahangnya mengeras dengan pandangan mata yang menunjukkan kilatan amarah. Ia pun berdiri dan menghampiri dara dengan cepat.

Semua orang disana bingung dan menatap Andra yang menghampiri Dara dengan wajah penuh amarah.

Cup...

Dara dan juga semua orang disana terkejut dengan apa yang dilakukan andra.

Andra mengecup kening, pipi serta hidung Dara didepan semua orang. Ketika dia akan mencium di bagian sudut bibir Dara, Andra terhuyung ke belakang dan tersungkur di lantai dengan kasar.


Vote dan vommenntnya ya guysss

Daradra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang