Fernandez' Family Series II

25.3K 877 13
                                    

Suara gebrakan pintu membuat Julien menatap ke arah seseorang yang memandang dirinya dengan kesal. Wanita itu menatap anaknya sambil melipat tangannya di dada.

"Apalagi ini, Lien?" tanya Ariana pada sang anak yang terlihat menatapnya santai.

Lucas muncul menyusul istrinya yang kini sudah berada beberapa meter di hadapan sang anak. Lelaki itu hanya menggelengkan kepala. Ia lebih memilih untuk berjalan menuju sofa ruangan dan duduk dengan santai. Tidak mempedulikan sang istri yang mendelik tajam ke arahnya.

"Bisa kamu jelaskan, kenapa sekretarismu mengundurkan diri?" tanya Ariana dengan nada tak sabar.

"Tunggu sebentar," ujarnya. Lelaki itu mengambil sarung tangan di kotak khusus di lacinya tak lupa menyemprotkan cairan antiseptik pada kotak itu sebelum mengambil sarung tangan itu.

Julien juga menyemprot cairan antiseptik itu pada ruangan termasuk ayah dan ibunya. Keduanya terbatuk-batuk lalu mendelik tajam ke arah anaknya yang terlihat santai tak mempedulikan delikan tajam kedua orangtuanya.

Lelaki itu menghirup aroma antiseptik yang terasa menenangkan. Berbeda dengan Lucas dan Ariana yang terlihat berusaha menahan napas ketika hidung mereka mencium bau khas rumah sakit di penjuru ruangan.

"Oh, Ibu. Kenapa harus membahas itu. Mungkin dia sudah bosan bekerja di sini dan memilih mengundurkan diri," ujarnya sambil memutar bola matanya malas.

"Bosan kamu bilang?!" Ariana menggeleng tak percaya dengan jawaban sang anak.

"Sudah dua puluh sekretaris yang mengundurkan diri, dan kamu dengan santai bilang bosan?!" teriaknya tak percaya.

Wanita paruh baya itu meraup wajahnya frustrasi dengan kelakuan anaknya. Lucas yang melihat hal itu langsung memeluk sang istri menenangkan.

"Berhenti untuk bermesraan, Ibu," ujar Julien menatap sebal ke arah orangtuanya.

"Jangan kurang ajar kamu, Lien! Siapa yang bermesraan, hah?!" Sang ibu menatap anaknya dengan berkacak pinggang.

"Ibu sudah mencarikan sekretaris baru untukmu dan Ibu yakin dia akan tahan melihat sikapmu itu," lanjutnya dengan ketus.

"Awas saja kalau kamu berani memecat dia. Akan Ibu buang semua antiseptik punyamu!" ancamnya membuat Julien bergidik.

Antiseptik itu bagai kekasihnya! Julien tak bisa membayangkan jika benda itu dibuang oleh sang ibu. Sungguh, ia tak bisa hidup tanpa benda kesayangannya itu! Ibunya sangat kejam!

"Malika, sini, Nak! Mau sampai kapan kamu di luar!" teriak Ariana tiba-tiba membuat Julien menatap ke arah pintu.

Hingga, pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang kini berjalan gugup menatap ke arah mereka bertiga dengan senyum canggung.

"Nah, ini yang akan menjadi sekretarismu, Lien," ujar Ariana membuat rahang lelaki itu terjatuh seketika.

"Ini lebih parah daripada Ibu membuang antiseptik punya Leon. Malahan Leon membutuhkan lebih dari sekadar antiseptik!" jeritnya sambil memegang dadanya yang terasa sesak. Jantungnya terasa berhenti ketika melihat gadis yang akan menjadi sekretarisnya itu.

Hingga tawa Ariana dan Lucas terdengar menggema di ruangan. Mereka tak mempedulikan gadis bernama Malika itu tersenyum kikuk dan Julien yang menjerit frustrasi.

 Mereka tak mempedulikan gadis bernama Malika itu tersenyum kikuk dan Julien yang menjerit frustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Mysterious CEO (NEW VERSION) Pindah Ke Dreame Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang