bagian 4 - gabisa ngomong R

10 3 0
                                    

Hai semua
Hai fren :)
Pakabar semua? Semoga dalam keadaan baik dan dengan mood yang bagus saat baca ceritaku hari ini :v

Biar ga maen skip skip bacanya:p

Oke sesuai dengan judul pada part ini, jadi aku emang gabisa melafalkan huruf R dengan baik dan benar.

Orang yang tidak bisa melafalkan huruf R itu disebut dengan cadel. Untuk informasinya bisa di lihat di header ya fren :)

Back to story. Waktu aku masih kecil sering sekali di ejek dengan teman - teman "hei hei Wes gede gaiso ngomong R ah kacangan"
Artinya. "Hei hei udah besar kok gabisa ngomong R ah cemen"

Ada juga yang gini "eh coba deh ngomong laler menclok ndek duwure rel hahaha"
Artinya "eh coba deh ngomong lalat hinggap diatas rel hahaha"

Cukup menyakitkan jika diejek seperti itu.

Namun aku tidak berupaya untuk membalas ejekan mereka. Aku hanya diam saja toh aku cadel juga bukan aku yang mau. Udah dikasih begini sama tuhan.

Lantas mengapa mereka menjelekkanku, menjelekkan makhluk ciptaan Tuhan.

Salah seorang temen yang paling akrab sama aku berbisik "lapo ga mok jotos ae wetenge si"
Artinya "kenapa ga kamu tonjok aja perutnya si"

Kemudian aku menjawab "jotosen, mene tak tukokno pentol balek sekolah"
Artinya "tonjok aja, nanti aku beliin pentol pulang sekolah"

Setelah itu aku melengos melalui mereka yang mengejekku.

Si Olip masih terus mengejarku sampai aku berhenti di depan tempat wudhu.

Aku menoleh ke arah Olip sambil menatapnya meminta penjelasan Olip secara tidak langsung

"Mm tak jotos e yo me, pentol e sido traktiran kan? "
Artinya " Mm aku tonjok aja ya me, pentolnya jadi kan traktiran? "
Ucapnya sembari memamerkan gigi - giginya yang berantakan.

"Terserah lip! Urusanmu! "

"Lah pie, ra sido iki jotos e? Alamat timbilen motomu engko"
Artinya "lah gimana, jadi ga nonjoknya? Kena timbul matamu nanti"

"Ben"

"Bojomu sak amben! "
Artinya "Suamimu se meja"

"Bojomu lip! "
Artinya "suamimu lip"

"Bojomu! "
Artinya "suami mu! "

"Mending koe wudhu bene syaithon neng ndasmu kui minggat, wes kono gausah aneh aneh. "
Artinya "lebih baik kamu wudhu biar setan di kepalamu itu pergi, udah sana gausah aneh aneh"

Sangat sangat membagongkan akhirnya. namun aku mendapat pelajaran dari pengalaman ini.

Bahwasanya lebih baik mengalah karena dirasa lebih waras :)





INFO :
timbilen itu semacam benjolan yang berisi nanah di kelopak mata atas ataupun bawah

Ben itu istilah di bahasa Jawa yang artinya setahuku seperti 'biarin', 'bodoamat' kayak gitu

Hello MelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang