Hai semua
Hai fren :)
Apakabar kalian? Semoga dalam keadaan baik dan dengan mood yang bagus saat baca ceritaku hari ini :)
Okeii aku mau cerita tentang pengalaman ku selama sekolah. Explisit sih sebenernya, jadi kalian jangan bosen dulu sebelum baca wkwk.
Dulu tuh aku rajin banget, di sekolah selalu m perhatikan guru dengan baik.
Pulang ke rumah selalu mereview hasil belajar di sekolah, jika ada tugas langsung sesegera mungkin aku kerjakan.
Lebih tepatnya karena tujuan yang harus aku capai mungkin.
Karena aku akan menggunakan cara apapun jika aku menginginkannya. jika cara itu gagal, aku akan mencari cara lain lagi.
Hasilnya adalah, aku bisa meraih apa yang aku inginkan. Aku selalu peringkat satu dan ibuku bangga.
Hanya itu, setelah aku menginjak dewasa. Katakanlah ketika aku sma, aku sudah tidak memiliki tujuan lagi untuk mendapatkan peringkat satu.
Namun, aku memiliki ambisi untuk bisa masuk ke perguruan tinggi favoritku.
Segala daya dan upaya aku lakukan, hingga pada akhirnya tujuanku tidak tercapai dan aku down.
Dari situ aku paham, bahwa ambisi dan tujuan itu sebenarnya relevan.
Jika kita memiliki sebuah tujuan, maka ambisi terlebih dahulu yang kita lewati.
Setelah ambisi tercapai, maka tujuan akan terpenuhi.
Dalam kata lain, ambisi bisa dikatakan sebuah proses atau tekad untuk mencapai tujuan kita.
Tapi ada satu yang harus di highlight, bahwasanya kita boleh boleh saja berambisi. Namun harus mengerti konsekuensi jika tidak terpacainya suatu tujuan tersebut.
Berpikir rasional dan realistis bisa jadi menjadi solusi.
Selebihnya hanya kita yang tahu, capability kita sejauh mana.
Weakness kita akan seperti apa setelah mengalami kegagalan.
Itu point pentingnya.
Apa si, kok ngomong gajelas....
Semoga kalian paham apa yang aku omongin wkwkwk
See yaa and huge hug🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mello
Non-FictionDiary random akuuuu. Ada yang masa kecil jaman old ada juga yang masa gede jaman now wkwkk ps: nulis ini biar lega aja:)
