part 9

5 2 1
                                    

DIYANA POV
Disetiap langkahku, aku berusaha untuk tidak selalu mengingatmu. Tetapi hujan malam selalu mengingatkan ku padamu. Hujan yang saat ini sedang mengguyur bumi. Kehangatan dalam tubuh ini digantikan oleh rasa dingin. Tak ada cahaya bulan yang menerangi langit malam. Tak ada bintang yang membuat langkit malam begitu indah. Hanya ada kegelapan dan berisiknya suara petir.

Gue Diyana, orang yang gak suka dibentak sedikit manja. Gue baru aja selesai nulis dibuku diary gue, gue selalu menyempatkan waktu untuk bisa menulis apa yang ada dipikiran gue. Dan malam ini sedang turun hujan yang lumayan deras, gue suka sama hujan. Menurut gue hujan itu bikin gue tenang. Dulu waktu gue masih kecil, gue suka banget hujan-hujanan bareng abang gue yang rese itu. Dia nyebelin, ngeselin tapi ngangenin sih. Seperti saat ini dia masuk kamar gue tanpa ketuk pintu, dan itu bikin gue kesel.

"Kalo masuk kamar orang bisakan ketuk pintu dulu"ucap gue sambil memutar bola mata gue.

"Hehe...mangap, lupa abang"jawab Abang sambil cengengesan.

"Hmmm, jadi mau apa kesini abang ku"

"Gakpapa sih, pengen aja. Emang gak boleh"

"Boleh aja sih, tapi Lo ganggu gue lagi nulis aja elah"

"Ya elah de gitu aja kesel, emang nulis apaan"kepo abang gue.

"Kepo"

Huhhh

"De"

"Hmmm"

"Kayanya Ali itu suka deh sama kamu, keliatan banget dari sikapnya kekamu"

Gue pun yang mendengar itu langsung menutup buku harian gue dan menarunya dilaci meja belajar.

"Ana gak tau bang, tapi dia beberapa hari ini selalu ganggu Ana. Terus juga tadi dia tiba-tiba nyegat aku dijalan bareng bang Faruq terus mukul bang Faruq"

"Apa?dia mukul Faruq"kejut abang.

"Hmmm, terus dia marah sama gue"

"Hmmm, kayanya dia cemburu deh sama lu de. Tapi kamu harus hati-hati ya sama dia"

"Iya bang, Ana pasti jaga diri kok. Tenang aja"

"Yaudah, ini kan udah malem mending sekarang kamu tidur biar besok gak kesiangan"

"Oke abang"

"Good night"

"Night too"

Setelah kepergian abang, gue bener-bener tidur. Tak butuh waktu lama untuk gue bisa tidur.

DIYANA POV

                          🌺🌺🌺🌺🌺

Author POV

"Morning semuanya"ucap gadis itu.

"Morning princess"jawab mereka.

"Tumben bang rapi amat kek mau kondangan aje"

"Enak aja mau kondangan, abang mau kekantor. Gantengkan abang"

"Udah dapet kerja bang"tanya Diyana.

"Alhamdulillah udah"

"Udah-udah, nanti aja ngobrol nya. Kita sarapan dulu nanti kalian telat"ucap Abi.

Tidak ada suara saat ritual sarapan, hanya ada bunyi sendok yang bertubrukan dengan piring.

"Kalo gitu Ana sama abang berangkat dulu ya, Abi, Umi"pamit Diyana sambil menyalami kedua orang tua nya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Dalam perjalanan tidak ada yang membuka suara hanya ada suara yang keluar dari radio mobil. Hingga akhirnya Diyana membuka suara.

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang