part 6

25 3 0
                                    

Keesokan harinya, Diyana kembali menjadi gadis yang ceria. Melupakan makian dari seorang Ali. Dia adalah gadis yang mudah memaafkan.

"Pagi semua"ucap Diyana sambil tersenyum.

"Pagi sayang"jawab umi dan abinya.
"Ayo duduk kita sarapan"lanjut umi.

Mereka pun makan dengan tenang, suasana yang sunyi hanya ada suara sendok yg beradu dengan piring.

"Ana, pulang sekolah langsung pulang kerumah ya soalnya sahabat abi mau datang kerumah"ucap abi.

"Insya'allah abi, kalo gitu Ana berangkat sekolah dulu"pamit Diyana sambil menyalimi punggung tangan kedua orang tuanya.
.
.
.
.
Skip
.
.
.
.
Istirahat pun telah tiba, dimana semua murid berhamburan kearah kantin. Sama halnya pun dengan Diyana dkk.

"Kalian mau pesan apa, biar gue aja yang pesenin"tanya Bella.

"Samain aja lah biar enak"jawab Diyana.

Tak lama menunggu Bella memesan makan akhirnya orang nya pun nongol.
"Nih makanannya"

"Nanti pulang sekolah gimana kalo kita jalan-jalan, kita kan jarang nih hangout"ajak Rita.

"Boleh tuh boleh, sekalian cari cogan"jawab Bella sambil cengengesan.

"Cogan mulu lu sekarang"

"Selagi jomblo bebas"

"Ana gimana mau gak"tanya Rita.

"Aduh gimana ya, sebenarnya gue pengen sih ikut tapi gue gak bisa hari ini, soalnya temen abi mau datang kerumah, maaf ya guys"jawab Diyana.

"Yah sangat disayangkan"jawab Bella.

"Yaudh sih kalian berdua aja, lain kali kita bertiga, oke"ucap Diyana.

"Oke"seru Rita dan Bella.

🌸🌸🌸🌸🌸

Bel pulang sekolah pun berbunyi, dimana semua guru pengajar mengakhiri pelajarannya.

"Oke anak anak, pelajaran bapak sampai disini dulu kita lanjut minggu depan. Assalamualaikum"ucap pak Guntur.

"Waalaikumsalam"kompak mereka.

"Gue duluan ya, dah"pamit Diyana.

"Dah" jawab Rita dan Bella bersamaan.

Saat gadis itu menuju luar gerbang sekolah dia sudah melihat mobil abangnya. Gadis itu pun langsung masuk kedalam mobil.

Saat didalam mobil tidak ada percakapan hanya keheningan. Akhirnya Adit pun memulai perbincangan.

"Gimana tadi sekolahnya"tanya Adit sambil tetap fokus menyetir.

"Alhamdulillah lancar kok bang"jawab Diyana.
"Ouh iya bang, emang temen abi yg mana sih yang mau dateng kerumah"lanjutnya.

"Temen abi yang ada diBandung, cuma pas banget mereka pindah kejakarta, dan anak mereka itu adalah sahabat abang kamu juga tau kok"

"Siapa bang"

Adit hanya menjawab dengan senyuman.

Entah kenapa Diyana merasa gelisah, dia terus berpikir siapa sahabat abang nya itu, dan dia pun mengenalnya.

"Ehemm... gak mau turun nih"

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang